Kenali Cara Penularan Berbagai Jenis Hepatitis dan Cara mengatasinya
Merdeka.com - Usai kejadian luar biasa hepatitis yang terjadi di Pacitan beberapa waktu lalu, pemerintah lebih perhatian terhadap persebaran dari penyakit ini. Harapannya agar perhatian, kepedulian, dan pengetahuan mengenai besarnya masalah kesehatan yang ditimbulkan dari virus hepatitis meningkatkan.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Waworuntu M.Kes, penularan hepatitis A bisa terjadi melalui kotoran tinja dan juga mulut. Begitu juga dengan hepatitis E.
"Bahwa hepatitis A bisa menular melalui kotoran atau tinja atau mulut. Jadi hepatitis A dan E (menular melalui tinja atau mulut)," kata dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes.
-
Hepatitis B bisa menyebar lewat apa? Hepatitis B dan C, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa pengaman, dan bahkan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan diri untuk mencegah hepatitis? Mencuci tangan secara teratur adalah cara yang sangat efektif untuk mencegah hepatitis. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan, setelah buang air kecil atau buang air besar, dan setelah membersihkan luka.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk mencegah hepatitis? Dengan memahami dan menerapkan cara mencegah hepatitis ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena hepatitis dan menjaga kesehatan hati Anda.
-
Bagaimana herpes kelamin ditularkan? Herpes kelamin atau herpes genital atau herpes simplex ini juga bisa ditularkan melalui luka kecil yang tak terlihat. Oleh karena itu, masyarakat luas perlu untuk memahami dan mewaspadai penyakit herpes kelamin ini.
-
Bagaimana Foodborne Illness menular? Foodborne illness biasanya timbul akibat penanganan, penyiapan, atau penyimpanan makanan yang tidak tepat.
-
Bagaimana cara virus JE ditularkan? Proses Penularan Prof. Mei menjelaskan bahwa penyakit JE disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis yang umumnya terdapat pada babi dan bangau putih yang lazim dijumpai di sawah.
Wiendra memaparkan bahwa virus hepatitis yang banyak terjadi di Indonesia adalah hepatitis B dan C. Menurut laporan Kemenkes RI, hepatitis B menular melalui ibu ke anak. Berdasarkan data pada 2018, terdapat 1.643.204 ibu hamil yang terdeteksi mengidap hepatitis B.
Penularan lainnya terjadi akibat berbagai alat pribadi ke orang lain seperti, alat cukur, gunting kuku, tato, tindik, dan juga melalui transfusi darah yang telah terinfeksi virus hepatitis.
Sedangkan bagi ibu dan anak terjadi penyebaran virus dapat terjadi akibat ibu yang mengidap hepatitis B dan menurun ke anak dalam kandungannya melalui darah. Sehingga hepatitis B masuk ke dalam pembuluh darah bayi.
Agar tidak menularkan penyakit hepatitis B dari ibu ke anak, perlu disuntikkan imunisasi pasif (HBlg) di bawah kurun waktu 24 jam bayi tersebut dilahirkan. Hal ini dapat melindungi anak dari penularan hepatitis B dari ibunya.
Tidak seperti hepatitis A dan B yang ada vaksinnya, hepatitis C belum ditemukan vaksinnya tetapi ada obatnya.
Pasien hepatitis C dapat mengonsumsi obat direct acting anti viral (DAA), yang sudah didistribusikan Kemenkes sejak 2017 ke banyak rumah sakit. Hingga 2019 sudah terdapat 37 Rumah sakit 15 provinsi di Indonesia mendapatkan pasokan obat DAA dan aman dikonsumsi.
"Obat DAA ini bisa ditelan, berarti sudah diregistrasi badam POM. Berarti sudah bisa ditelan," kata Wiendra menegaskan.
Penularan hepatitis C tidak menyebar secara menyeluruh di seluruh penduduk. Hepatitis C hanya menyebar pada kalangan-kalangan tertentu, seperti penyuka sesama jenis dan pengguna obat-obatan terlarang.
"Masalahnya hepatitis C, dia itu tidak menyebar rata di seluruh penduduk, karena ada spot-spot yang tinggi seperti pada homo seksual, kemudian pada pengguna drug," kata Dr dr Andri Sanityoso Sulaiman, Sp.PD KGHE pada kesempatan yang sama.
Dia juga menambahkan bagi mereka yang biseksual juga rentan terkena hepatitis. Disebabkan cara sesama jenis dalam melakukan praktik seksnya akan menimbulkan luka. Luka tersebut yang menyebabkan virus sehingga akan tertular dari pasangannya.
Reporter: Eflien AnggelienSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaHari Hepatitis Sedunia merupakan kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai jenis hepatitis serta dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaEdukasi yang tepat tentang HIV perlu terus digalakkan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam stigma dan ketakutan yang tidak berdasar.
Baca SelengkapnyaMencegah tipes lebih baik daripada mengobati penyakit yang menyerang.
Baca SelengkapnyaHelicobacter Pylori adalah penyakit yang menyerang bagian perut dan lambung.
Baca SelengkapnyaMeskipun belum ada obat untuk menyembuhkan herpes, pemahaman tentang cara penularannya dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus ini.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca Selengkapnya