Ketahui 5 Hal yang Bisa Memicu Munculnya Stres pada Anak
Merdeka.com - Stres merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang dialami oleh banyak orang. Bukan hanya pada orang dewasa, stres ternyata juga bisa dialami oleh anak-anak dan remaja.
Dilansir dari WebMD, sebuah survei di Amerika Serikat mengungkap bahwa 72 persen anak-anak mengalami perilaku negatif akibat stres. Selain itu, 62 persen anak juga menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut akibat stres.
Survei yang serupa dilakukan oleh the American Psychological Association’s Stress pada remaja usia sekolah menengah atas (SMA). Dinemukan bahwa para remaja tersebut rata-rata memiliki tingkat stres di atas orang dewasa.
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Siapa yang bisa mengalami stres? Seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami stres dan rasa takut.
-
Kenapa remaja mudah stres? Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka.
-
Siapa yang bisa menyebabkan anak stres? Intimidasi dari teman, guru, atau orang dewasa lainnya dapat membuat anak-anak merasa stres.
-
Kenapa remaja sekarang lebih stres dari orang dewasa? Dinemukan bahwa para remaja tersebut rata-rata memiliki tingkat stres di atas orang dewasa.
-
Apa tanda remaja mengalami stres? Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan karena masalah stres ini bisa merambat ke berbagai hal lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sejumlah hal yang rentan menjadi penyebab terjadinya stres pada anak.
Secara umum, berbagai hal yang terjadi di sekitar kehidupan mereka bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada anak dan remaja. Berikut sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab munculnya stres pada anak dan remaja.
1. Tuntutan Akademik yang Lebih Tinggi
Pada pendidikan saat ini, walau tidak diwajibkan, tetapi tuntutan sudah cukup tinggi bagi anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Pada saat ini, anak usia TK biasanya sudah diajari baca, tulis, dan hitung baik oleh sekolah maupun keluarga.
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Boston University School of Medicine, saat ini, anak-anak usia tersebut setidaknya memiliki pekerjaan rumah yang membutuhkan waktu sekitar 25 menit. Sedangkan untuk anak kelas satu dan dua sekolah dasar mendapatkan PR dua sampai tiga kali dari jumlah yang direkomendasikan.
Studi yang serupa dilakukan oleh the University of Virginia, dalam kurun waktu 1998-2015, waktu yang dibutuhkan anak TK untuk belajar membaca meningkat sebesar 25 persen. Sedangkan penurunan drastis terjadi pada pendidikan seni,musik, dan fisik.
2. Kurangnya Waktu Bermain
Beberapa kegiatan anak seperti olahraga, seni, ataupun musik sebenarnya membantu anak untuk terhindar dari stres. Sandra Hassink, presiden dari American Academy of pediatrics menyarankan bahwa penting bagi orang tua untuk memberikan mereka pengaturan waktu yang lebih longgar.
Perhatikan porsi kegiatan yang harus diberikan kepada anak. Karena jika terlalu banyak kegiatan yang mereka lakukan, terutama terkait dengan pelajaran, mereka bisa menjadi kewalahan dan mulai mengalami stres.
Hal yang harus orang tua perhatikan adalah jadwal istirahat yang cukup bagi anak. Karena sebagian anak-anak masih belum bisa mengatur diri, kapan untuk istirahat.
3. Terlalu Sering Terpapar Informasi yang Tak Seharusnya
Kemajuan teknologi pada saat ini termasuk penggunaan gawai yang cukup lama membuat anak mudah terpapar berbagai informasi. Sayangnya, tak semua informasi yang mereka dapat ini merupakan hal yang layak mereka konsumsi.
Banyak anak yang tanpa sengaja mengakses informasi yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk mereka. Terlebih berbagai unsur kekerasan, kompleksitas hubungan percintaan dewasa yang dikemas sebagai hiburan, memunculkan rasa ingin tahu dan pengaruh bagi pemikiran mereka.
Hassink menyarankan agar para orang tua memperhatikan isi hiburan yang ditonton oleh anak-anak mereka. Memastikan isi tontonan yang sesuai untuk anak bisa sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya masalah lebih jauh.
4. Kurang Tidur
Tekanan tugas sekolah dan daya tarik media sosial bisa mengurangi jatah tidur anak-anak dan remaja. National Sleep Foundation menemukan bahwa banyak orang tua mengatakan bahwa anak-anak mereka mulai tidur setelah menyelesaikan PR dan setelah menyelesaikan beberapa kegiatan sekolah.
Tiga dari empat orang anak dengan kelompok usia 6-17 tahun memiliki satu perangkat elektronik di kamar tidurnya. Hal tersebut ternyata mampu memotong satu jam waktu tidur mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi memori, penilaian, dan suasana hati anak. Lebih lanjut, ketika kurang tidur kerap terjadi pada anak, besar kemungkinan mereka bisa mengalami stres.
5. Masalah Keluarga
Masalah keluarga seperti penyakit orangtua, tinggal terpisah dengan orangtua, pertengkaran dan bahkan perceraian orang tua dapat menjadi penyebab utama stres pada anak. Data statistik menunjukkan bahwa setiap tahun setidaknya terdapat 1,5 juta anak yang harus menghadapi perceraian kedua orang tua mereka.
Kondisi anak yang tidak tinggal dengan salah satu orangtua bisa meningkatkan risiko stres dan kecemasan yang mereka alami. Kondisi stres yang dialami oleh orangtua juga bisa menular dan dirasakan oleh anak.
Untuk mencegah munculnya masalah lebih lanjut, penting bagi orangtua untuk mencegah munculnya stres pada diri mereka sendiri. Keterlibatan dan kedekatan hubungan antara orangtua dengan anak bisa menjadi cara meminimalisasi stres yang terjadi pada keduanya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaAnak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.
Baca SelengkapnyaPenyebab tantrum pada orang dewasa sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi mental, pola asuh, dan kemampuan mengelola emosi.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaDampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaKetakutan yang dimiliki oleh anak bisa disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu disiasati agar mereka tidak menjadi penakut.
Baca Selengkapnya