Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kolonoskopi bebas laksatif: Metode deteksi kanker usus besar

Kolonoskopi bebas laksatif: Metode deteksi kanker usus besar Ilustrasi pasien. merdeka.com/shutterstock.com

Merdeka.com - Bagi beberapa orang, menjalani pemeriksaan kolonoskopi untuk mendeteksi gejala kanker usus besar adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Bahkan kebanyakan orang sengaja menghindari kolonoskopi, padahal tes tersebut dinilai paling ampuh dalam mendeteksi penyakit kanker usus besar, sehingga pasien menerima perawatan yang lebih dini.

Kolonoskopi adalah suatu prosedur kesehatan yang dilakukan dokter dengan memasukkan suatu tabung panjang penglihat yang lentur ke dalam rektum dan memeriksa bagian dalam usus besar. Biasanya, sebelum melakukan proses ini, pasien diminta mengonsumsi laksatif. Laksatif sendiri merupakan obat 'pembersih' usus. Sehingga saat pemeriksaan, hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal.

Proses kolonoskopi cukup menyakitkan. Selain itu, meminum laksatif sangat tidak nyaman. Maka dari itu banyak pasien yang tidak menyukainya. Namun kini para ahli menyebutkan ada metode terbaru dalam mendeteksi kanker usus besar tanpa meminum laksatif, yaitu kolonoskopi virtual.

Orang lain juga bertanya?

Para ahli dari Massachusetts General Hospital di Boston menyebutkan bahwa mereka telah mengembangkan metode ini tanpa mengurangi keefektifan kolonoskopi itu sendiri. Studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine ini pun telah membuktikan bahwa polip penyebab kanker usus besar yang ditemukan melalui kolonoskopi virtual sama efektifnya dengan tes biasa.

"Kita mengetahui kolonoskopi mampu menyelamatkan nyawa pasien, namun tidak banyak orang mau melakukannya, karena rasa tidak nyaman dan perintah meminum laksatif," tutur Dr. Michael Zalis dari Massachusetts General Hospital, seperti yang dikutip dari CBS News (16/05).

Kolonoskopi virtual disebut juga dengan CT colonography, yang melibatkan proses pemasukan udara ke dalam usus besar untuk memperluas kondisi usus saat komputer mengambil gambar 3D dari usus besar pasien. Namun pemeriksaan ini pun membutuhkan puasa semalam dan obat pencahar beberapa jam sebelumnya agar usus terlihat bersih dan dokter mampu melihat jelas bagian usus besar. Beberapa pasien yang terlibat dalam studi ini mengaku baik-baik saja, namun berasa sedikit kembung karena udara yang dipompa dalam usus besar mereka.

Dengan adanya metode kolonoskopi virtual ini, para ahli medis berharap bahwa semakin banyak orang yang tidak menghindari pemeriksaan yang sangat bermanfaat ini.

(mdk/riz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Laksatif Alami untuk Atasi Sembelit, dari Sayuran Hijau hingga Kopi
10 Laksatif Alami untuk Atasi Sembelit, dari Sayuran Hijau hingga Kopi

Laksatif atau pencahar alami yang berasal dari makanan-makanan sehat dapat membantu atasi sembelit secara aman dan efektif.

Baca Selengkapnya
Mengunyah Makanan dengan Benar Bisa Jadi Langkah Awal Cegah Kanker Lambung
Mengunyah Makanan dengan Benar Bisa Jadi Langkah Awal Cegah Kanker Lambung

Pencegahan kanker lambung bisa dimulai dari sangat awal yaitu dengan mengunyah makanan secara benar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bedah Endoskopi Spinal, Inovasi buat Masalah Tulang Belakang
Mengenal Bedah Endoskopi Spinal, Inovasi buat Masalah Tulang Belakang

Teknik ini tidak hanya menawarkan pendekatan yang lebih aman, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami berbagai keluhan tulang belakang.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Alat yang Bisa Bantu Diagnosis Kanker Paru-paru Hanya Melalui Embusan Napas
Peneliti Tengah Kembangkan Alat yang Bisa Bantu Diagnosis Kanker Paru-paru Hanya Melalui Embusan Napas

Penyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.

Baca Selengkapnya
Kanker Usus Mengintai Usia Muda, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kanker Usus Mengintai Usia Muda, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kanker usus, juga dikenal sebagai kanker kolorektal merupakan jenis tumor ganas yang menyerang usus besar atau rektum.

Baca Selengkapnya
Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD

Laparoskopi merupakan cara untuk mengatasi GERD yang sudah terlanjur parah.

Baca Selengkapnya
Akar Bajakah Asli Kalimantan: Obat Tradisional Dayak untuk Lawan Kanker
Akar Bajakah Asli Kalimantan: Obat Tradisional Dayak untuk Lawan Kanker

Indonesia kaya akan tumbuhan tradisional yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah akar bajakah.

Baca Selengkapnya