Mengungkap Manfaat Buah Delima dalam Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
Buah delima sering dikategorikan sebagai “makanan super” karena segudang manfaatnya bagi kesehatan. Berikut adalah fakta buah delima untuk kesehatan jantung
Buah delima (Punica granatum) dikenal sebagai salah satu buah yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif. Melansir dari artikel yang dipublikasikan oleh Health.com, delima (Punica granatum L.) adalah buah asli Asia yang dibudidayakan di berbagai wilayah di dunia, termasuk Amerika Serikat dan wilayah Mediterania. Bijinya, atau arils, dan jus dari buah ini, memiliki rasa manis dan sedikit asam. Buah delima sering dikategorikan sebagai “makanan super” karena segudang manfaatnya bagi kesehatan.
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian mengenai manfaat buah delima untuk kesehatan, khususnya kesehatan jantung, semakin meningkat. Buah ini mengandung vitamin C, vitamin K, serat, dan berbagai antioksidan seperti punicalagins dan anthocyanins yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.
-
Kenapa buah delima disebut bermanfaat untuk kesehatan jantung? Delima disebut dalam Alquran dan dianggap sebagai buah yang penuh manfaat. Delima kaya dengan kandungan antioksidan, vitamin C, dan potassium, yang baik untuk kesehatan jantung dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
-
Bagaimana buah delima membantu jantung? Penelitian menunjukkan bahwa buah delima mengandung banyak antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL jika dikonsumsi secara teratur.
-
Mengapa jus delima baik untuk kesehatan jantung? Penting untuk mengonsumsi jus delima tanpa tambahan gula agar manfaatnya bagi kesehatan jantung dapat optimal dan risiko peradangan dalam tubuh dapat diminimalkan.
-
Mengapa buah delima bagus untuk menjaga kesehatan jantung pria? Kesehatan jantung adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan pria. Buah delima mengandung fitokimia yang disebut punicalagin yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam arteri dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Buah delima juga membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
-
Apa manfaat buah delima untuk tekanan darah? Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa mengonsumsi jus delima setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien diabetes, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.
-
Apa manfaat utama buah delima? Buah ini terkenal dengan bijinya yang banyak dan sarat akan manfaat kesehatan, seperti kandungan antioksidan yang tinggi, vitamin C, dan serat.
Kandungan Antioksidan Buah Delima
Polifenol
Senyawa polifenol, khususnya asam ellagik dan punicalagins, adalah antioksidan dengan konsentrasi tinggi yang ditemukan di dalam buah delima. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi polifenol dari buah delima dapat membantu mengurangi peradangan dan oksidasi, dua faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi jus delima secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Asam Lemak Omega-3
Buah delima juga mengandung asam lemak omega-3, yang memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Reviews, asam lemak omega-3 berfungsi untuk mengurangi risiko aritmia (detak jantung tidak teratur) dan mengurangi peradangan. Konsumsi omega-3 secara teratur dapat membantu menjaga kestabilan detak jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Vitamin C dan Vitamin K
Buah delima kaya akan vitamin C dan vitamin K. Vitamin C merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Cardiovascular Pharmacology, vitamin C telah terbukti dapat meningkatkan fungsi endotel, yaitu lapisan sel yang melapisi pembuluh darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan. Sementara itu, vitamin K berperan dalam pengaturan kalsium dalam pembuluh darah dan dapat mengurangi risiko kalsifikasi arteri, sebagaimana diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam Circulation Research.
Asam Punicic
Asam punicic adalah asam lemak yang ditemukan dalam minyak biji delima. Menurut penelitian dalam Food Chemistry, asam punicic memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Asam punicic dapat mengurangi penumpukan lemak di pembuluh darah dan meningkatkan profil lipid, sehingga dapat menurunkan risiko aterosklerosis.
Senyawa Anti-inflamasi
Senyawa-senyawa dalam buah delima, termasuk punicalagins dan asam ellagik, juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology, menunjukkan bahwa senyawa ini dapat mengurangi biomarker peradangan dalam tubuh, yang dapat membantu melindungi kesehatan jantung.
Senyawa Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa bioaktif lain yang ditemukan dalam buah delima, yang berkontribusi pada efek kardioprotektif. Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Pharmacology menunjukkan bahwa flavonoid dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan aliran darah. Flavonoid juga memiliki potensi untuk menurunkan risiko pembekuan darah yang berbahaya, sehingga mengurangi risiko serangan jantung.
Manfaat Buah Delima bagi Kesehatan Jantung
Mengurangi Peradangan Pembuluh Darah
Peradangan kronis pada pembuluh darah merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung, termasuk aterosklerosis atau penumpukan plak di dalam arteri. Senyawa antiinflamasi dalam buah delima, seperti punicalagins dan anthocyanins, memiliki potensi untuk mengurangi peradangan pada dinding pembuluh darah. Studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa ekstrak delima mampu mengurangi molekul adhesi pada endotel, yang merupakan salah satu indikator peradangan.
Dengan menurunkan peradangan, buah delima juga dapat membantu mencegah pembentukan plak aterosklerosis yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung. Hal ini sangat penting dalam pencegahan serangan jantung dan stroke, yang sering kali disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner.
Meningkatkan Profil Lipid Darah
Selain mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah, buah delima juga bermanfaat dalam meningkatkan profil lipid darah. Profil lipid yang sehat mencakup kadar kolesterol total, kolesterol LDL (low-density lipoprotein), kolesterol HDL (high-density lipoprotein), dan trigliserida. Ketidakseimbangan lipid, seperti kadar LDL yang tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan di Nutrition Research menemukan bahwa konsumsi jus delima secara rutin selama empat minggu dapat menurunkan kadar LDL oksidatif, yang sering kali berperan dalam pembentukan plak di arteri. Jus delima tidak hanya menurunkan kadar LDL, tetapi juga dapat meningkatkan kadar HDL, yang dikenal sebagai kolesterol "baik", yang dapat membantu membersihkan kelebihan kolesterol dari arteri.
Mencegah Pembentukan Plak di Arteri
Manfaat buah delima dalam mencegah pembentukan plak di arteri atau aterosklerosis telah banyak dibuktikan dalam penelitian. Studi yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menunjukkan bahwa ekstrak buah delima dapat mengurangi ukuran plak aterosklerotik hingga 30% pada percobaan dengan hewan. Penelitian ini juga mengamati penurunan signifikan pada inflamasi seperti C-reactive protein (CRP) yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung.
Efek protektif ini juga dikaitkan dengan kemampuan delima untuk menghambat oksidasi LDL, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di dinding arteri. Dengan demikian, buah delima dapat membantu menjaga arteri tetap bersih, serta mencegah penyempitan yang dapat menyebabkan angina atau nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung.
Meningkatkan Fungsi Endotel
Fungsi endotel yang sehat sangat penting dalam menjaga aliran darah yang lancar dan mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung. Senyawa aktif dalam buah delima, seperti punicalagins, dapat meningkatkan fungsi endotel dengan meningkatkan produksi nitric oxide, yang membantu melebarkan pembuluh darah.
Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi jus delima secara teratur selama tiga bulan dapat memperbaiki fungsi endotel pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Peningkatan fungsi endotel ini berperan dalam menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Buah delima diketahui memiliki efek antihipertensi, yaitu kemampuan untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research (2017) menemukan bahwa mengonsumsi jus delima selama dua minggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi. Hal ini diduga karena kandungan kalium dan antioksidan dalam buah delima yang membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mencegah penyempitan arteri.
Dalam studi lain yang dilakukan di Iran, konsumsi jus delima sebanyak 150 ml per hari selama dua minggu berhasil menurunkan tekanan darah sistolik hingga 12% pada pasien dengan hipertensi ringan hingga sedang. Penelitian ini mendukung potensi buah delima sebagai terapi tambahan dalam pengobatan hipertensi.
Buah delima dapat menjadi pilihan pengobatan alami dalam menjaga kesehatan kardiovaskular dan mencegah berbagai komplikasi penyakit jantung. Buah delima menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan jantung seperti kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, meningkatkan profil lipid darah, dan mencegah pembentukan plak di arteri. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah ini, seperti punicalagins dan polifenol, berperan besar dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Kombinasi antara diet yang baik, olahraga teratur, serta pengawasan rutin terhadap tekanan darah dan kadar kolesterol tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.