Orangtua Lakukan WFH di Rumah, Begini Cara agar Anak Tak Merasa Diabaikan
Merdeka.com - Pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai diberlakukan pemerintah dari 3 hingga 20 Juli 2021. Hal ini membuat munculnya beragam perubahan pada kehidupan masyarakat.
Selama pemberlakuan PPKM darurat, sebagian perkantoran kembali memberlakukan bekerja dari rumah, work from home (WFH), di saat yang bersamaan anak-anak sekolah juga memasuki musim liburan. Bagaimana cara mengatur waktu agar anak tak merasa diabaikan?
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia mengatakan orangtua perlu menciptakan suasana yang dapat membuat anak senang dan tak merasa diabaikan.
-
Apa yang orangtua lakukan untuk anak agar merasa aman? Berbicara dengan gembira, memberikan kontak mata, dan melakukan interaksi fisik seperti pelukan tidak hanya memberikan rasa aman pada bayi, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan otak mereka.
-
Bagaimana orang tua dapat menciptakan waktu berkualitas dengan anak? Orissa menyarankan agar orang tua, bahkan yang memiliki waktu terbatas di rumah, meluangkan setidaknya 15 menit bersama anak. Waktu tersebut harus diisi dengan fokus penuh pada anak, bukan hanya memberikan instruksi, melainkan juga melibatkan obrolan dan kontak mata.
-
Bagaimana orangtua membuat anak merasa dicintai? Kontak mata membantu bayi merasa lebih bahagia, tenang, dan terikat emosional dengan orangtua.
-
Bagaimana cara mengatasi stres anak? Berikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam mencari solusi masalahnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka merasa lebih terlibat dalam proses penyelesaian masalah.
-
Kenapa kesehatan mental anak penting dijaga? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Kenapa dukungan orang tua penting bagi mental anak? Keberanian anak dalam menghadapi tantangan hidup sangat dipengaruhi oleh dukungan dari orang tua. Contohnya, ketika anak mendapatkan nilai yang kurang memuaskan di sekolah, dukungan orang tua dapat memberikan dorongan semangat sehingga anak merasa yakin bisa bersaing dengan teman-temannya.
"Luangkan waktu, tidak harus setiap waktu, ada waktu-waktu yang sengaja diluangkan untuk beraktivitas bersama anaknya," ujar Anna dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.
Untuk orangtua yang bekerja dari rumah, Anna menyarankan untuk mengambil waktu cuti satu hari. Waktu ini harus digunakan secara optimal dan tidak terganggu dengan kegiatan lain.
"Setengah hari juga enggak apa-apa kita optimalkan bersama anggota keluarga, kalau bapak dan ibu bekerja, kita luangkan waktu tertentu misalnya hari Jumat pagi sampai siang beraktivitas bersama," kata Anna.
"Jadi tetap ada waktunya untuk orangtua menyediakan waktunya untuk anak-anak di rumah. Anak-anak juga jadi enggak merasa diabaikan saat di rumah," sambungnya.
Cara Cegah Depresi Anak selama Pandemi
Anna menyebutkan dalam beberapa kasus, terdapat remaja yang mengalami depresi ringan selama pandemi. Beberapa faktor pun menjadi pemicu, salah satunya lantaran orangtua tidak memiliki waktu bersama anak.
"Karena buat anak-anak dan remaja ini masa yang sangat membosankan banget. Itu amat sangat bisa dipahami dan beberapa ketika ditelaah lagi, bukan hanya karena mereka enggak bisa keluar rumah tapi juga ada macam-macam perdebatan di keluarga itu yang membuat mereka stres, orangtua juga enggak punya waktu untuk beraktivitas bersama mereka," kata Anna.
Orangtua bisa membangun aktivitas sederhana bersama anak dan sebisa mungkin hal tersebut belum pernah dilakukan. Misalnya, menata ulang letak perabot rumah atau memasak bersama. Berbincang hal-hal ringan yang dapat membuat tertawa dan mengetahui apa yang digemari anak juga bisa menciptakan perasaan nyaman.
Yang paling penting, orangtua dapat memahami mana yang menjadi prioritas.
"Walau harus bekerja enggak apa-apa tapi harus ada waktu-waktu tertentu. Kalau enggak mungkin seharian ya enggak usah dipaksain, bosen juga kali kan mau ngapain," pesannya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anak yang kurang kasih sayang bisa menunjukkan berbagai hal yang penting diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaKeberadaan orangtua dalam pengasuhan anak merupakan hal krusial terhadap perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaMenitipkan anak merupakan praktik yang umum dilakukan pada orangtua pekerja terutama di saat ini.
Baca SelengkapnyaOrang tua dan anak bisa punya hubungan asyik meski terpaut usia. Orang tua sebaiknya juga jadi teman curhat paling nyaman bagi anak.
Baca SelengkapnyaSikap anak yang hanya buruk dan menyebalkan pada orangtua bisa disebabkan karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaSittervising adalah parenting baru yang menjadi tren di media sosial.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tua penting mengetahui cara menjaga kesehatan mental anak.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua pekerja, perhatian yang diberikan pada anak merupakan hal penting untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaAnak dengan gejala berupa sedih, lebih mudah marah, takut, cemas berkepanjangan usai liburan.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaDalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
Baca SelengkapnyaHubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.
Baca Selengkapnya