Bupati Mojokerto Tegaskan Orang Tua Harus jadi Teman Curhat Paling Nyaman bagi Anak, Ini Alasannya
Orang tua dan anak bisa punya hubungan asyik meski terpaut usia. Orang tua sebaiknya juga jadi teman curhat paling nyaman bagi anak.
Bupati Mojokerto Tegaskan Orang Tua Harus jadi Teman Curhat Paling Nyaman bagi Anak, Ini Alasannya
Sudah tidak zamannya hubungan orang tua dan anak berlangsung kaku. Sebaliknya, orang tua dan anak bisa jadi bak sahabat. Mereka bisa melakukan berbagai hal bersama dengan asyik meski terpaut usia.
Saling Terbuka
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati meminta kepada orang tua melindungi dan menjaga anak-anak mereka secara fisik maupun ketika berada di dunia maya. Tujuannya agar terhindar dari dampak negatif. "Anak-anak saat ini dapat terbuka dengan orang tua. Orang tua dapat menerapkan empat prinsip pengasuhan, yakni menerima, menghargai, menguatkan, dan menjaga serta melindungi anak-anak," ujarnya membuka pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI) bagi ketua TP PKK Desa dan PokJa I se-Kecamatan Jetis, Senin (31/7/2023).
Teman Curhat
Bupati Mojokerto menegaskan bahwa orang tua harus menjadi tempat keluh kesah dan tempat perlindungan bagi anak-anaknya.
"Ketika anak-anak ini punya masalah, sebaiknya orang tuanya menjadi orang pertama yang menjadi tempat dia untuk diskusi," terang Bupati Ikfina. Ia menambahkan, orang tua juga harus dapat menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing anaknya. "Harus bisa menerima anak kita apa adanya. Jangan sampai sebagai orang tua membandingkan dengan anak-anak yang lain atau mungkin membandingkan anak yang satu dengan yang lain, itu tidak boleh," tegasnya, dikutip dari ANTARA.Orang tua juga harus bisa menghargai anak. "Tidak harus dia berprestasi, dia berbuat sesuatu sederhana pun itu butuh dihargai, sehingga dia merasa bahwa dia berarti untuk orang tuanya. Tidak hanya diterima tapi membanggakan," imbuh Bupati Ikfina. (Foto: fimela.com)
Orang tua juga harus bisa menguatkan ketika anak punya masalah. Orang tua harus menjadi orang pertama yang diajak anak berdiskusi. "Kalau dia (anak) tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi," jelasnya. (Foto: fimela.com)
Peran Ibu
Ada beberapa tahapan interaksi lingkungan yang memengaruhi pembentukan karakter anak di masa depan. Usia 0 hingga 1 tahun menjadi momen anak belajar percaya dengan orang lain. Selanjutnya, usia 1 sampai 3 tahun adalah momen pembentukan karakter anak. "Seorang ibu punya peran sangat penting membentuk karakter anak agar bisa menjadi percaya diri,” ungkap Bupati Ikfina yang juga seorang ibu rumah tangga.
Usia 3 hingga 6 tahun jadi momen anak berinisiatif. Maka sebagai orang tua wajib mengarahkan dan mendukung hal-hal yang baik dan positif. Usia 6 sampai 12 tahun merupakan masa anak lebih produktif. Selanjutnya, usia 12 tahun ke atas menjadi momen anak memasuki masa remaja dan mulai mencari jati diri serta membutuhkan pengakuan dari orang lain. Ketika anak beranjak memasuki usia remaja, orang tua harus memastikan anaknya berada pada kelompok sosial yang baik.
Beratnya Jadi Orang Tua
Semua orang tua yakin bisa jadi orang tua yang baik. Namun, pada parktiknya mereka belum tentu berhasil jadi orang tua yang benar.