Tak Hanya Berdampak pada Anak, Ketahui Batasan Screentime yang Aman dan Sehat bagi Orang Dewasa
Tidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Tidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
-
Kapan screen time bahaya buat anak? Menurut World Health Organization (WHO), anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak terpapar gadget, sedangkan anak usia 2 hingga 5 tahun disarankan memiliki batasan waktu screen time tidak lebih dari 1 jam.
-
Apa dampak screen time berlebihan buat perkembangan anak? Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan sosialnya. Orang tua perlu membatasi waktu screen time agar tidak menghambat kemajuan anak dalam berbagai aspek perkembangannya.
-
Apa dampak screen time ke anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
-
Kenapa screentime bahaya untuk anak di bawah 2 tahun? Paparan screentime pada usia yang terlalu dini dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan emosional anak.
-
Siapa yang harus batasi screen time anak? Orang tua adalah panutan bagi anak. Jika orang tua sering menggunakan layar digital, anak akan lebih cenderung untuk melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, orang tua perlu membatasi penggunaan layar digital mereka sendiri.
-
Apa dampak buruk screentime pada anak? Paparan screentime pada anak di bawah usia 2 tahun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan.
Tak Hanya Berdampak pada Anak, Ketahui Batasan Screentime yang Aman dan Sehat bagi Orang Dewasa
Dalam konteks digital modern, kita terbiasa dengan panduan terkait penggunaan layar, terutama bagi anak-anak. Namun, yang menarik adalah kurangnya panduan konkret untuk menentukan seberapa banyak waktu layar yang sehat bagi orang dewasa.
Data menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa menghabiskan lebih dari 6 jam per hari di depan layar, menggarisbawahi kompleksitas dalam menetapkan batasan yang tepat terkait penggunaan teknologi. Tentu saja, bukan hanya anak-anak yang terkena dampak dari kelebihan waktu layar, orang dewasa pun merasakan efek sampingnya.
Dalam menentukan batasan waktu layar, perbedaan terlihat dalam panduan yang diberikan. Namun, berbeda dengan panduan waktu layar untuk anak-anak, orang dewasa harus menentukan batasan yang tepat sendiri, kata Dimitri A. Christakis, MD, seorang ahli pediatri di Seattle Children's Hospital dan profesor di University of Washington School of Medicine, kepada Health.
"Anggapan yang keliru adalah bahwa orang dewasa dapat menggunakan layar dengan tanggung jawab sendiri," katanya.
Yalda T. Uhls, PhD, seorang profesor pendamping asisten di UCLA, memiliki pandangan yang berbeda. Dia berharap orang dewasa lebih memikirkan cara positif untuk menggunakan media dan tidak terlalu keras pada batasan waktu layar.
Meskipun tidak ada panduan pasti mengenai berapa banyak waktu layar yang terlalu banyak, data menunjukkan bahwa orang dewasa menghabiskan waktu layar secara signifikan, bahkan hingga 28,5 jam seminggu selama masa pandemi. Ini menciptakan penekanan lebih besar pada batasan waktu layar untuk anak-anak, sementara kurangnya pedoman jelas bagi orang dewasa. American Academy of Pediatrics, misalnya, menekankan pada kualitas media dan aturan yang konsisten daripada menetapkan batasan waktu bagi anak-anak.
Pentingnya pemahaman ini muncul dari pemahaman bahwa waktu layar dapat mempengaruhi individu secara berbeda, tergantung pada tahap perkembangan, karakteristik platform media, serta kebutuhan psikologis individu.
Seiring dengan anak-anak yang membutuhkan panduan yang lebih jelas, orang dewasa juga dapat memperoleh manfaat dari saran-saran yang mempertimbangkan dampak kesehatan terkait penggunaan layar.
Waktu layar memengaruhi orang secara berbeda tergantung pada kebutuhan perkembangan mereka pada berbagai usia: kepribadian, alasan mengapa mereka menggunakan media, karakteristik platform media yang digunakan, dan kebutuhan atau masalah psikologis yang mendasari, kata Zhiying (Zoey) Yue, PhD, seorang peneliti di Digital Wellness Lab yang terafiliasi dengan Boston Children’s Hospital dan Harvard Medical School, kepada Health.
Dalam kaitannya dengan dampak negatif, terlalu banyak waktu layar dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Risiko penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan obesitas, meningkat akibat lamanya waktu yang dihabiskan di depan layar. Selain itu, efek fisik seperti nyeri leher, sakit kepala, dan gangguan tidur juga dapat terjadi.
Namun, penting untuk membedakan bahwa tidak semua waktu layar berdampak buruk. Penggunaan layar yang disengaja untuk aktivitas sehat seperti olahraga atau kelas mindfulness memiliki efek yang berbeda dengan sekadar menghabiskan waktu secara tidak produktif. Dalam hal ini, penggunaan layar yang diatur dan disengaja memainkan peran penting.
Dalam proses mengelola waktu layar, penting juga untuk mempertimbangkan dampaknya pada anak-anak di sekitar. Memahami bagaimana keterlibatan dalam media dapat memengaruhi perkembangan mereka adalah pertimbangan penting saat menetapkan batasan waktu layar.