Virus HIV tipe baru yang lebih mematikan menyebar di Rusia
Merdeka.com - Peneliti Rusia percaya mereka telah mengidentifikasi virus HIV terbaru yang lebih mematikan.
Tipe virus tersebut tepatnya bernama 02_AG/A yang kini tengah menyebar dan diduga menyerang 50 persen pasien HIV di Siberia.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, virus HIV tipe baru itu pertama kali muncul di kota Novosibirsk pada tahun 2006. Peneliti percaya bahwa ini adalah tipe virus HIV yang paling mematikan di Rusia.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Siapa yang paling berisiko terinfeksi HIV? Penularan HIV paling umum terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi, baik itu melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral.
-
Bagaimana HIV menyebar? HIV AIDS adalah penyakit yang menjadi momok bagi setiap orang. Hal ini karena penyakit tersebut berbahaya dan tingkat kesembuhannya yang rendah.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Bagaimana HIV/AIDS menular? Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
-
Siapa yang rentan terkena HIV? Orang dengan AIDS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami jenis-jenis infeksi berikut ini:Infeksi bakteri: Contohnya seperti pneumonia atau tuberkulosis (TBC) yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan batuk terus-menerus
HIV sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis tipe virus, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 sifatnya lebih mematikan daripada yang kedua dan bertanggung jawab atas kebanyakan kasus virus yang kini tengah menyebar.
Sementara itu, angka penderita HIV di kota Novosibirsk memang meningkat dari 2.000 orang pada 2007 menjadi 15.000 jiwa di tahun 2012. Sebanyak 50 persen kasus tersebut pun dilaporkan disebabkan oleh virus HIV tipe baru.
Beberapa penyebab penularan virus HIV adalah penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan seks tanpa pengaman. Kabar buruknya, virus HIV tipe 02_AG/A lebih mudah menyebar dibandingkan dengan jenis lainnya.
HIV memang merupakan penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Sehingga pencegahan sangat disarankan agar tidak terjangkit virus mematikan ini.
Baca juga:Virus mirip SARS ternyata bisa dilawan dengan obat iniDua wanita Arab Saudi jadi korban terbaru MERSVirus MERS serang delapan korban lagiMERS kembali bunuh satu orang, menjangkiti dua lainnyaAsal usul virus MERS ditemukan pada kelelawar (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaInfeksi bakteri misterius mematikan bernama Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) sedang melanda Jepang.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya