Wajib tahu! 4 Jenis batu ginjal ini tak selamanya miliki penyebab yang sama

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Tumbuhnya batu di dalam organ tubuh bisa menjadi pemikiran yang menakutkan. Terutama di organ vital seperti ginjal.

Batu ginjal atau yang juga dikenal dengan nama nephrolithiasis ini terbentuk saat mineral dalam ginjal tidak bisa diekskresikan sehingga akhirnya menjadi butiran-butiran yang menyerupai pasir. Entah itu ukurannya kecil atau besar, batu ginjal tetaplah menyakitkan. Meski begitu, tak semua batu ginjal menunjukkan gejala yang sama bergantung dengan mineral yang menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Dilansir dari thehealthsite.com, ini dia beberapa jenis batu ginjal berikut gejalanya masing-masing.

Orang lain juga bertanya?

Batu kalsium oksalat

Batu jenis ini terbentuk saat kalsium dalam urin bercampur dengan asam oksalat. Oksalat yang merupakan salah satu senyawa alami dalam makanan ini bisa mengkristal bila tidak ada cukup air dalam tubuh untuk menguraikannya.

Kehadiran batu kalsium oksalat dalam tubuh bisa menjadi indikasi masalah kelenjar paratiroid. Ketika kelenjar ini bermasalah maka akan menyebabkan kalsium berlebihan dalam urin yang menyebabkan batu ginjal.

Batu asam urat

Batu ginjal jenis ini terbentuk saat air kencing menjadi terlalu asam. Biasanya hal tersebut terjadi ketika kamu mengonsumsi makanan tinggi purin seperti daging jeroan, makanan laut, atau minuman bersoda.

Awalnya batu ginjal jenis ini terbentuk akibat sakit asam urat yang kamu derita.

Batu struvit

Batu struvit dikenal juga dengan nama batu infeksi. Batu struvit akan terbentuk ketika kamu mengalami ISK yang berulang. Bakteri dari ISK akan membuat urin jadi basa dan menjadi lingkungan yang sempurna untuk pembentukan batu struvit. Jika dibiarkan, batu struvit bisa menyebabkan penyumbatan di saluran urin.

Batu sistin

Batu sistin adalah jenis penyakit batu ginjal yang langka. Sistin merupakan asam amino yang ada di dalam berbagai makanan. Ketika kamu mengonsumsi makanan tinggi sistin, maka akan terjadi pembentukan batu sistin. Selain itu, cacat genetik juga membuat orang menderita batu sistin.

(mdk/feb)