Waspada, serangan jantung bisa menyerang siapa saja!
Merdeka.com - Pernahkah membaca headline media yang memberitakan tentang orang yang secara fisik tampak sehat, tiba-tiba terkapar dan meninggal? Kejadian ini merupakan salah satu kasus serangan jantung yang bisa terjadi.
Dalam dunia kedokteran, sudden cardiac arrest atau serangan jantung didefinisikan sebagai kondisi saat fungsi jantung dan fungsi pernapasan berhenti secara tiba-tiba, hingga menyebabkan kehilangan kesadaran.
Menurut Dr. Abdul Razakjr Bin Omar, dokter spesialis jantung di Raffles Heart Centre, orang yang mengalami kondisi ini sebenarnya masih memiliki kemungkinan untuk selamat dengan bantuan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan Automated External Cardiac Defibrillator (AED). Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa membuat orang yang mengalaminya berujung pada kematian.
-
Kapan harus melakukan pemeriksaan kesehatan jantung? 'Rutin mengecek kesehatan minimal satu tahun sekali menjadi langkah penting dalam pencegahan,' tambahnya.
-
Kapan sebaiknya pemeriksaan jantung? Karena masalah jantung dapat terjadi tanpa gejala dan berpotensi mengancam nyawa, Sari mendorong masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas untuk menjalani pemeriksaan jantung.
-
Bagaimana cara mencegah serangan jantung? Untuk mencegah risiko serangan jantung mendadak, Dani menyarankan agar orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau sering mengalami tanda fisik seperti pingsan atau nyeri dada untuk memastikan kondisi kesehatan jantung mereka melalui pemeriksaan laboratorium atau rekam jantung.
-
Kenapa perlu waspadai tanda serangan jantung? Mengapa kita perlu mewaspadai tanda-tanda ini? Pertama, serangan jantung bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia atau kondisi kesehatan.
-
Apa tanda awal serangan jantung? Sejumlah kondisi bisa jadi tanda awal dari masalah serangan jantung, sehingga perlu dikenali.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung? 'Penyakit tidak menular ini tidak disebabkan oleh penularan melalui virus, bakteri, atau sejenisnya, melainkan lebih dipengaruhi oleh tiga aspek utama, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan perilaku,' jelasnya.
Penyebab Serangan JantungPenyebab serangan jantung sebenarnya tidak terlepas dari faktor risiko terjadinya penyakit ini sendiri. Meskipun jarang, orang yang mengalami serangan jantung di bawah usia 35 tahun biasanya adalah para atlet di bidang olahraga yang menuntut ketahanan fisik. Jenis serangan jantungnya sendiri lebih diakibatkan kardiomiopati hipertropik atau penebalan otot jantung dan anomali arteri koroner non-aterosklerotik. Seringkali kondisi ini tidak disadari penderita, sehingga pemeriksaan kesehatan sebelum bertanding penting untuk dilakukan.
Sementara kasus serangan jantung pada usia di atas 35 tahun, hampir 80% diakibatkan penyakit jantung koroner. Aliran darah yang mengalir ke jantung melalui pembuluh darah arteri tidak bisa berjalan lancar akibat tersumbat kolesterol atau bahan lain. Sementara untuk faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah usia dan jenis kelamin laki-laki, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, obesitas serta riwayat penyakit jantung atau meninggal tiba-tiba dalam keluarga.
Dr. Razakjr menjelaskan bahwa risiko serangan jantung juga tinggi saat melakukan aktivitas olahraga yang berat, terutama bagi mereka yang kurang bergerak setiap hari. Jangan mengabaikan gejala-gejala seperti nyeri di dada, jantung berdebar-debar, sesak napas atau pingsan. Penelitian menunjukkan itu bisa menjadi penyebab serangan jantung.
PencegahanPenerapan gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan menghindari merokok sangatlah penting untuk menghindari masalah jantung dan penyakit kronis lain. Sebut saja hipertensi, hiperlipidemia dan diabetes. Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan jantung juga penting untuk deteksi dini dan penanganan yang lebih baik.
PenangananSalah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko serangan jantung yang saat ini bisa dilakukan adalah dengan pemasangan alat pacu jantung. Penanganan ini dapat mengurangi risiko serangan jantung pada beberapa kelompok pasien, termasuk penderita gagal jantung, penyakit jantung koroner dengan fungsi jantung kiri yang rusak, hingga orang yang pernah mengalami serangan jantung.
Meski merasa tubuh sehat dan bugar, cobalah untuk rutin melakukan medical check-up. Raffles Hospital adalah pusat penyedia layanan kesehatan terpadu di Singapura. Anda bisa memperoleh berbagai informasi mengenai kesehatan Anda di sini.
Dengan berbasis Group Practice Model, para spesialis di Raffles bekerja sebagai satu tim guna memastikan pasien mendapatkan akses perawatan dan pengobatan terbaik. Dengan komitmen kualitas, pasien dapat yakin bahwa setiap layanan medis di Raffles Hospital, terintegrasi, teruji, tertinjau oleh staf medis dan terpercaya. Tim spesialis Raffles berkomitmen atas kualitas pelayananan kesehatan Anda, dengan standar biaya yang profesional. Segera periksakan diri, karena menjaga kesehatan lebih baik dari pada mengobati.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembuatan janji, silahkan menghubungi PT Raffles Medika Indonesia pada nomor (021) 5785 3979. Bisa juga melakukan janji via email di enquiries_indonesia@raffleshospital.com. Untuk info lebih lanjut, bisa mengakses website www.raffleshospital.com/bahasa. (adv/tmi/ay) (mdk/ayu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi serangan jantung bisa dikenali dan diidentifikasi sejak satu bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSerangan jantung bisa dicegah ketika kita mengetahui sejumlah tanda yang perlu diwaspadai ini.
Baca SelengkapnyaCara mencegah serangan jantung yang penting diketahui semua orang dari segala usia.
Baca SelengkapnyaHenti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang
Baca SelengkapnyaSerangan jantung dikenal sebagai penyakit yang menyerang lansia. Namun kini, orang yang lebih muda pun berisiko tinggi akibat pola hidup yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaGagal jantung adalah kondisi di mana jantung mulai melemah dalam memompa darah.
Baca SelengkapnyaPenyebab serangan jantung di usia 60 tahun ke atas perlu diwaspadai. Usia 60 tahun ke atas memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap serangan jantung.
Baca SelengkapnyaMeskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.
Baca SelengkapnyaMemilih olahraga yang tidak tepat bisa berisiko dan memicu fatalitas.
Baca SelengkapnyaKebanyakan orang meninggal saat tidur itu terkait penyakit jantung. Ada dua kemungkinan: serangan jantung atau masalah kelistrikan jantung.
Baca SelengkapnyaSeperti halnya dengan segala aktivitas fisik lainnya, berolahraga juga memiliki risiko tersendiri terhadap kesehatan jantung.
Baca Selengkapnya