6 Pemain Ini Terdapat Klausul Ballon d'Or Dalam Kontrak Kerja
Mendapatkan Ballon d'Or merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang pesepak bola di seluruh dunia.
Meraih Ballon d'Or merupakan pencapaian tertinggi bagi para pesepak bola di seluruh dunia. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pemain tersebut telah diakui sebagai yang terbaik dalam bidangnya. Terdapat beberapa pemain yang memiliki klausul Ballon d'Or dalam kontrak kerja mereka.
Klausul ini memberikan bonus yang signifikan jika mereka berhasil memenangkan penghargaan bergengsi tersebut. Banyak klub yang menyisipkan klausul ini untuk mendorong pemain agar tampil lebih maksimal.
Pemain-pemain yang berbakat dan dianggap memiliki potensi besar sering kali mendapatkan insentif ini. Klausul Ballon d'Or juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari klub kepada pemainnya.
Mereka dianggap mampu mencapai puncak performa dan menjadi yang terbaik di dunia. Berikut adalah enam pemain yang pernah memiliki klausul Ballon d'Or dalam kontrak mereka:
Anthony Martial
Dahulu, Anthony Martial dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan dalam dunia sepak bola. Pada tahun 2015, Manchester United mengeluarkan dana sebesar £44,7 juta untuk merekrutnya dari AS Monaco.
Ketika bergabung dengan tim asal Inggris tersebut, Martial memiliki klausul dalam kontraknya yang berkaitan dengan Ballon d'Or. Jika ia berhasil meraih penghargaan tersebut, Setan Merah diwajibkan membayar Monaco sebesar £7,2 juta. Namun, faktanya adalah Monaco tidak pernah menerima pembayaran itu.
Sayangnya, perjalanan karier Martial di Old Trafford tidak berjalan mulus akibat cedera yang berkepanjangan. Kini, setelah meninggalkan Manchester United pada musim panas lalu, ia melanjutkan kariernya dengan bermain di Yunani. Perubahan ini menunjukkan betapa cepatnya perjalanan seorang pemain dapat berubah, terutama ketika cedera mengganggu performa yang seharusnya bisa bersinar.
Nicolo Zaniolo
Pada tahun 2020, Fabio Capello menyebut Nicolo Zaniolo sebagai pemain yang memiliki potensi untuk meraih Ballon d'Or. Menanggapi pernyataan Capello, Galatasaray menunjukkan keseriusannya dengan menyertakan klausul Ballon d'Or dalam kontrak Zaniolo ketika ia bergabung dengan klub tersebut pada tahun 2023.
Namun, sejak kedatangannya, para penggemar Galatasaray belum banyak menyaksikan kemampuan terbaiknya. Di klub tersebut, Zaniolo lebih banyak menghabiskan waktu dengan status pinjaman, pertama di Aston Villa dan kini di Atalanta.
Dengan situasi yang ada, tampaknya Zaniolo tidak akan meraih Ballon d'Or dalam waktu dekat. Dalam konteks ini, penting untuk dicatat bahwa meskipun Zaniolo memiliki potensi yang diakui, realitas di lapangan sering kali berbeda dengan harapan.
Penggemar Galatasaray berharap ia dapat segera menunjukkan performa terbaiknya dan memenuhi ekspektasi yang telah dibebankan padanya. Namun, perjalanan karir seorang pemain tidak selalu mulus dan sering kali dipenuhi tantangan yang harus dihadapi.
Angel Di Maria
Angel Di Maria memiliki kesempatan yang sangat baik untuk meraih Ballon d'Or berkat kemampuannya yang luar biasa. Namun, kenyataan berkata lain. Pemain asal Argentina ini tidak dapat menunjukkan performa terbaiknya saat bermain di Premier League bersama Manchester United.
Saat itu, ia memiliki klausul dalam kontraknya yang berkaitan dengan Ballon d'Or. Setan Merah harus membayar tambahan sebesar £4 juta kepada Real Madrid jika Di Maria berhasil memenangkan Ballon d'Or selama berkarier di Inggris. Sayangnya, setelah tampil buruk di Inggris, ia dengan cepat dilepas oleh klub tersebut.
Dalam perjalanan kariernya, Di Maria memang dikenal sebagai pemain yang berbakat. Meskipun demikian, performanya yang tidak memuaskan di Manchester United membuatnya tidak mampu memenuhi ekspektasi.
Hal ini menjadi pelajaran bagi banyak pemain bahwa tidak semua klub dapat menjadi tempat yang ideal untuk berkembang. Dengan pengalaman tersebut, Di Maria melanjutkan kariernya di klub lain, berharap bisa kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Bruno Fernandes
Manchester United merekrut Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon pada Januari 2020. Setelah bergabung dengan tim Setan Merah, gelandang asal Portugal ini tampil sangat mengesankan. Performa apiknya membuat Fernandes masuk dalam nominasi penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2021.
Di akhir tahun tersebut, ia menempati posisi ke-21, sejajar dengan Lautaro Martinez. Sebagai bagian dari kesepakatan transfer, Manchester United diharuskan membayar tambahan sebesar €5 juta kepada Sporting setiap kali Fernandes berhasil menempati posisi tiga besar dalam ajang Ballon d'Or.
Namun, hingga saat ini, klub belum diwajibkan untuk membayar tambahan tersebut.
Thiago Alcantara
Thiago Alcantara bergabung dengan Liverpool pada tahun 2020. Dalam kontraknya, terdapat klausul yang mengatur bahwa ia akan menerima bonus jika berhasil meraih penghargaan Ballon d'Or.
Selama waktu Thiago di Anfield, banyak rekan satu timnya yang mendapatkan nominasi untuk Ballon d'Or. Namun, sayangnya, Thiago sendiri tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk masuk dalam daftar nominasi tersebut.
Sayangnya, perjalanan karier Thiago di Liverpool tidak berjalan sesuai harapan karena seringnya mengalami cedera. Akibat kondisi tersebut, ia memutuskan untuk meninggalkan Anfield pada musim panas 2024.
Tidak lama setelah itu, Thiago memilih untuk pensiun dari dunia sepak bola. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kondisi fisiknya yang tidak mendukung untuk terus bermain di level tertinggi.
Andre Gomes
Barcelona percaya bahwa mereka telah mencapai kesuksesan ketika merekrut Andre Gomes dari Valencia pada tahun 2016. Playmaker asal Portugal ini menjadi incaran antara Barcelona dan Real Madrid, menunjukkan betapa tingginya nilai dan potensi yang dimilikinya.
Pada saat itu, Gomes sangat dihormati sehingga kontraknya mencantumkan klausul yang mengaitkannya dengan penghargaan Ballon d'Or.
Jika ia berhasil meraih penghargaan tersebut, Barcelona harus membayar tambahan sebesar €15 juta kepada Valencia. Namun, setelah beberapa tahun berkarier di Camp Nou yang tidak sesuai harapan, Gomes akhirnya dilepas ke Everton pada tahun 2018.
Saat ini, ia melanjutkan kariernya di Prancis bersama Lille. Perjalanan Gomes menunjukkan bahwa meskipun memiliki potensi besar, tidak semua pemain dapat memenuhi ekspektasi yang tinggi di klub besar. Sumber: Planet Football.