Sisi Lain Mohammed Rashid, Pesepak Bola Palestina yang Pilih Berkarier di Indonesia
Mohammed Rashid mengaku ia dan kawan-kawannya siap tampil maksimal untuk Persebaya
Pemain Persebaya Mohammed Rashid mengajak rekan-rekannya untuk tampil optimal jelang laga melawan Barito Putera di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (23/8/2024) malam.
"Target kami di kandang menang, bukan seri atau pun kalah," ujar pemain Timnas Palestina itu, Jumat (23/8), dikutip dari laman persebaya.id.
Rashid berharap, para Bonek dan Bonita bisa hadir langsung di stadion seperti saat laga melawan PSS Sleman yang dihadiri oleh 25 ribu orang. Tujuannya agar seluruh pemain semakin semangat dalam menjalani pertandingan.
"Ayo datang ke stadion, dukung kami langsung, karena dukungan kalian sangat penting bagi kami," tuturnya.
Mengutip ANTARA, saat ini Persebaya berada di peringkat ke-7 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan empat poin dari dua laga, unggul satu poin dari Barito Putera yang menduduki posisi ke-10.
Menurut catatan pertandingan Liga 1, Barito Putera masih di atas Persebaya dengan raihan dua kali menang, dua kali seri dan satu kali kalah. Sedangkan klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo itu hanya bisa mencatatkan satu kali kemenangan, dua kali seri dan dua kali kalah.
Profil
Mohammed Rashid lahir di Ramallah Palestina pada 3 Juli 1993. Pria dengan berat badan 77 kilogram ini telah menjalani dua musim Liga 1 Indonesia. Pertama, ia bergabung dengan Persib Bandung, kemudian pindah ke Bali United.
Mengutip laman persebaya.id, Rashid sudah mengetahui atmosfer dan intensitas permainan di kompetisi tertinggi di Indonesia berkat bergabung dengan Persib Bandung dan Bali United.
Sejak 1 Juli 2024, pemain Timnas Nasional Palestina ini bergabung dengan Persebaya. Ia pun berharap bisa membawa tim berjudul Bajul Ijo itu terbang lebih tinggi.
Mengutip laman Transfermarkt, pria dengan tinggi badan 183 centimeter ini berperan sebagai gelandang bertahan dan gelandang tengah.
Pilih Indonesia
Rashid memiliki alasan khusus mengapa ia memilih berkarier di Indonesia. Alasan ini berkaitan dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa Palestina, tanah kelahirannya.
"Dari Palestina ke Indonesia. Sebagai seorang pesepak bola Palestina, pesan yang saya bawa ke dunia luas adalah pesan yang kuat, dan saya percaya bahwa sepak bola adalah cara yang baik untuk menyuarakan pesan tersebut," ungkap Rashid melalui Instagram pribadinya @moerashid95.
Melalui akun media sosial yang sama, Rashid sering mengampanyekan solidaritas untuk warga Palestina. Ia terus menggemakan betapa nelangsanya warga Palestina dan berharap seluruh orang yang menyaksikan unggahannya di Instagram turut berempati.
"Semuanya untuk merah, hitam, putih, dan hijau (bendera Palestina)," ujar Rashid.