Indonesia Selanjutnya Lawan Jepang, Bisakah Skuad Garuda Jinakkan Samurai Biru?
Perjalanan dan perjuangan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih panjang.
Sudahlah, lupakan kekalahan dari Timnas China. Perjalanan dan perjuangan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih panjang, dengan Jepang yang siap menghadang di depan. Skuad Garuda harus tetap semangat!
Hanya beberapa menit setelah kalah 1-2 dari China, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan dan semangat kepada Jay Idzes cs.
-
Dimana Timnas Indonesia akan melawan Jepang? Pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang, yang kemungkinan besar akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, pada 15 November 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang? 'Kedua pemain mungkin akan sulit untuk bermain di bulan Oktober 2024, tetapi saya berharap mereka bisa bertanding di bulan November 2024,' tambah Shin Tae-yong. Sebelumnya, Timnas Indonesia akan melawan Australia dalam pertandingan kedua Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C di SUGBK pada Selasa malam (10/9) WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia menghadapi Jepang? Di matchday 10 nanti, pertandingan terakhir, Skuad Garuda bakal menantang Jepang dalam duel tandang.
-
Apa target Timnas Indonesia saat melawan Jepang? Tim Garuda berkomitmen memberikan kejutan, meskipun hal tersebut tidak akan mudah untuk dicapai.
-
Bagaimana Timnas Indonesia mempersiapkan diri menghadapi Jepang? Dalam upaya menghadapi Timnas Jepang, PSSI terus memantapkan persiapan, termasuk mempercepat proses naturalisasi Kevin Diks.
-
Bagaimana Jepang menaklukan Indonesia? Jepang memasuki Indonesia dengan melakukan invasi militer selama Perang Dunia II.
Erick Thohir berjanji akan segera melakukan evaluasi, mengingat banyaknya laga berat di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang menanti, termasuk pertandingan melawan tim kuat Jepang.
"Kita harus terus mendukung Timnas Indonesia baik dalam kemenangan maupun kekalahan. Setelah mereka kembali dari China, saya akan mengadakan evaluasi," tulis Erick Thohir di media sosialnya.
Evaluasi, ya evaluasi. Kekalahan di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) malam WIB meninggalkan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Timnas Indonesia.
Masalah Lawan China
Semua lini tim terlihat tumpul. Dua gol yang dicetak oleh China di babak pertama murni disebabkan oleh kesalahan pemain bertahan, dan hal ini diakui oleh pelatih Shin Tae-yong.
"Gol pertama, kami seharusnya lebih fokus. Sedangkan gol kedua, itu adalah kesalahan dalam kontrol bola," ungkap STY setelah pertandingan.
Di lini tengah, yang seharusnya menjadi andalan dalam serangan dan pertahanan, sering kalah dalam duel. Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On, dua gelandang yang diturunkan sebagai starter, tampil kurang maksimal dan kerap kehilangan bola.
Sementara itu, di lini serang, trio Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Witan Sulaeman hampir tidak mampu menciptakan tembakan ke arah gawang lawan. Empat bek tuan rumah yang dipimpin oleh Jiang Guangtai tampak terlalu kuat bagi mereka.
Keputusan Shin Tae-yong untuk melakukan pergantian pemain di babak kedua, dengan memasukkan Thom Haye, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Malik Risaldi, sempat memberi harapan baru setelah Thom Haye mencetak gol pada menit ke-86.
Namun, gol tersebut tidak mampu menyelamatkan Timnas Indonesia, yang menguasai bola sebesar 76 persen, dari kekalahan. Selanjutnya, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Jepang.
Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November itu menempatkan tim asuhan Shin Tae-yong dalam posisi yang cukup menegangkan.
Next lawan Jepang
Jepang adalah tim terkuat di Grup C, dengan posisi puncak klasemen mengumpulkan 10 poin dan tidak mengalami kekalahan dalam empat pertandingan. Mereka menunjukkan produktivitas gol yang sangat mengesankan.
Meskipun hanya bermain imbang 1-1 melawan Australia di pertandingan terakhir, tim yang dilatih oleh Hajime Moriyasu berhasil meraih kemenangan telak di tiga laga sebelumnya, yakni mengalahkan Arab Saudi 2-0, Bahrain 5-0, dan China 7-0.
Jepang juga memiliki catatan gemilang saat bertanding di Jakarta. Dalam 16 pertemuan terakhir, mereka mencatatkan sembilan kemenangan, lima kekalahan, dan dua hasil imbang, menunjukkan dominasi yang jelas.
Ketika berbicara tentang prestasi di Piala Dunia dan Piala Asia, Jepang jauh lebih unggul dibandingkan Timnas Indonesia. Mereka pertama kali berpartisipasi di Piala Dunia pada tahun 1998 dan melanjutkan ke edisi-edisi berikutnya pada 2002, 2006, 2010, 2014, 2018, dan yang terbaru di 2022 di Qatar.
Sementara itu, di Piala Asia, Jepang telah meraih empat gelar juara pada tahun 1992, 2000, 2004, dan 2011. Namun, mereka tidak berhasil meraih gelar lagi setelah itu, dan pada edisi 2023, Jepang hanya mampu bertahan hingga perempat final.
Apakah bisa berakhir imbang?
Dengan segudang prestasi yang telah diraih, akankah Timnas Indonesia mampu mengalahkan Jepang? Atau setidaknya, dapatkah mereka memberikan kejutan dengan memaksa Wataru Endo dan rekan-rekannya bermain imbang?
Di dunia sepak bola, segalanya mungkin terjadi. Tidak ada yang mustahil di atas lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Semua tergantung pada tekad dan semangat Jay Idzes dan kawan-kawan, serta strategi yang akan diterapkan oleh Shin Tae-yong.
Kehadiran ribuan suporter setia tentu akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain Skuad Garuda untuk meraih poin melawan Jepang. Kita berharap evaluasi yang dilakukan PSSI dapat memberikan hasil yang positif. Mari bangkit dan lupakan kekalahan dari China.