Momen Kiper Timnas Maarten Paes Ajak Teman-temannya di Amerika untuk Mencicipi Hidangan Indonesia, Ada Soto, Rendang, hingga Lapis Surabaya
Maarten Paes yang kini tinggal di Amerika, mengenalkan masakan Indonesia kepada teman-temannya.
Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, kerap menunjukkan semangat nasionalisme di setiap kesempatan. Meskipun tidak memiliki keturunan Indonesia, Paes sangat antusias untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Neneknya yang berasal dari Kediri sering menceritakan betapa indahnya Indonesia dan kelezatan kulinernya secara turun-temurun.
Saat ini tinggal di Amerika, Paes memperkenalkan masakan Indonesia kepada teman-temannya. Dalam instastory-nya pada Kamis (26/9/2024), Maarten Paes membagikan momen saat menikmati hidangan di restoran Indonesia, Balistreet Cafe, yang terletak di Dallas, Texas. Ia terlihat bersama teman-temannya menikmati soto, rendang, sate, dan lapis Surabaya.
"Menunjukkan masakan Indonesia kepada teman-teman," tulisnya.
Paes memang memiliki selera yang sangat Indonesia, terutama menyukai rendang dan soto.
Bisa Memasak
Paes memang sangat menyukai kuliner khas Indonesia. Ketika berada di Dallas, ia juga memasak masakan nusantara saat menjalani hari cheat. Selain rendang, ia juga menyiapkan soto ayam. Pertandingan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Grup C berakhir dengan skor imbang 0-0.
Timnas Indonesia berhasil menambah 1 poin lagi untuk melanjutkan ke putaran kualifikasi. Maarten Paes tampil sebagai bintang utama dalam dua pertandingan tersebut. Penampilan gemilang dan aksi-aksi penyelamatan yang ia lakukan, termasuk menggagalkan tendangan penalti dari pemain Arab Saudi, menjadi sorotan utama.
Nenek Maarten Paes Lahir di Kediri
Kiper yang memiliki tinggi badan 192 cm tersebut mengungkapkan bahwa neneknya, yang berasal dari Kediri, Jawa Timur, memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tempat kelahirannya. Hal ini membuatnya sangat menghargai Indonesia.
"Dia selalu berbicara dengan penuh rasa hormat terhadap bangsa dan negaranya. Pengaruhnya dalam hidup saya sangat besar. Jadi, itulah alasan mengapa ini terasa seperti sebuah penghargaan untuknya," kata Maarten Paes.