Pecco Bagnaia kembali mengeluh soal pengujian perangkat radio di tes MotoGP Misano, menyebutnya tidak masuk akal!
Pecco Bagnaia kembali mengeluhkan komunikasi radio yang berpotensi diperkenalkan di MotoGP 2025.
Pembalap dari Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, kembali mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap rencana komunikasi radio yang mungkin diterapkan di MotoGP 2025. Ia berpendapat bahwa sistem tersebut tidak logis, meskipun hanya akan menghubungkan Race Director dengan para pembalap. Bagnaia juga mengungkapkan bahwa model perangkat audio yang digunakan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pengembangan komunikasi radio telah berlangsung selama delapan tahun terakhir di MotoGP. Dalam sesi tes pascabalap di Misano, Italia, pada hari Senin (9/9/2024), para pembalap diminta untuk mencoba sistem ini kembali. Namun, perangkat radio yang digunakan kali ini bukanlah earphone konvensional, melainkan bone conduction headphone. Teknologi bone conduction headphone bekerja dengan menciptakan getaran di tulang tengkorak untuk mengirimkan gelombang suara ke koklea telinga. Pada tahun 2025, perangkat ini akan berfungsi dalam satu arah, yaitu dari Race Director ke pembalap.
Sebutkan alatnya yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
Dengan model perangkat suara ini, feedback dari para pembalap MotoGP cenderung lebih positif, termasuk dari Maverick Vinales dan Fabio Quartararo. Namun, Bagnaia tampaknya tidak sependapat. "Saya merasa akan mendapatkan denda di setiap balapan seperti Michael Jordan, yang didenda setiap pertandingan karena sepatu merahnya," katanya melalui GPOne. "Sebab, saya tidak ingin menggunakan hal semacam itu. Saya sudah mencoba semua sistem yang ada dan mereka menekan area tulang yang mulai terasa sakit hanya dengan menekan selama 30 detik. Bagaimana jika itu berlangsung selama 40 menit?" keluh juara dunia tiga kali ini. Bagnaia juga menegaskan kembali bahwa sudah banyak tempat yang digunakan MotoGP untuk memberikan informasi kepada pembalap di setiap sesi, seperti dasbor motor masing-masing dan juga pit board yang dikelola oleh tim mereka di pit wall pada trek lurus.
-
Kenapa Pecco Bagnaia kehilangan kesempatan untuk mendapat poin? Insiden ini menjadi perdebatan karena Bagnaia kehilangan kesempatan meraih poin, yang berdampak pada peluangnya dalam perebutan gelar dunia.
-
Motor apa yang digunakan Pecco Bagnaia? Pembalap dari Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, berhasil meraih posisi pole setelah mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kualifikasi MotoGP San Marino 2024 yang berlangsung di Sirkuit Misano, Italia, pada hari Sabtu (7/9/2024).
-
Kenapa Bagnaia menuduh Marquez menabraknya? “Sebelum ia mengubah arah, saya sudah berada di depannya. Oleh karena itu, ia pasti melihat saya. Saya tidak terlalu menutup jalur balap karena kecepatan saya cukup untuk menyalipnya di situ. Saat kami memasuki tikungan, saya merasakan ia mulai menambah gas. Ia berakselerasi dan berusaha mencari kontak. Berdasarkan data yang ada, ia tidak lagi mengurangi gas,“ ungkap Bagnaia melalui GPOne.
-
Kenapa Bagnaia marah kepada Marquez? Usai balapan, Bagnaia secara kontroversial mengaku telah melihat data Ducati dan menuduh Marquez sengaja memicu tabrakan.
-
Kenapa Marquez merasa Bagnaia yang bersalah? “Saya akan setuju dengan Pecco jika saya keluar dari trek dan kembali melalui zona hijau. Dia yang berusaha menyalip, jadi seharusnya dia yang lebih waspada,“ kata Marquez.
-
Kenapa Pecco Bagnaia merasa Alex Marquez sengaja menyebabkan kontak? Juara dunia tiga kali ini juga yakin bahwa Marquez mustahil tidak melihatnya saat memasuki Tikungan 13, karena motor Desmosedici GP24 miliknya sudah berada di depan Desmosedici GP23 milik pembalap Gresini Racing tersebut. Oleh sebab itu, Bagnaia sangat yakin bahwa Marquez memang sengaja menciptakan kontak.
Apakah Anda masih percaya bahwa itu akan mengganggu?
"Hal ini terasa tidak logis. Kami sudah memiliki berbagai sistem di berbagai lokasi yang dapat memberikan peringatan kepada kami, seperti dasbor dan pit board. Penambahan komunikasi tidak diperlukan, karena hal itu dapat menyebabkan gangguan, terutama saat kami mengemudikan kendaraan yang tidak memperbolehkan adanya gangguan," ujarnya. Pada tahun 2026, diharapkan perangkat ini dapat mendukung komunikasi dua arah, sehingga para pembalap juga dapat berinteraksi dengan Race Director. Meskipun demikian, belum ada keputusan pasti mengenai apakah perangkat ini akan dikembangkan lebih lanjut agar pembalap dapat berkomunikasi dengan tim mereka sendiri, seperti yang sudah diterapkan di Formula 1. Sumber: GPOne
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
- Tupperware, Berdiri Selama 80 Tahun Hingga Akhirnya Terlilit Utang Rp10,7 Triliun
- Pendapat Einstein soal Cara Kerja Mesin Roket Berkecepatan 18.000 Mil Per Jam Dibantah Ilmuwan China
- Tak Mau Kalah dari Ahok, Pramono Anung Janji Berani 'Gebuk' Pengembang Nakal di Jakarta
- Merasakan Sensasi Wisata Olahraga Ekstrem di Lereng Gunung Merapi, Jadi Favorit Turis Mancanegara
- VIDEO: Bahlil Lapor Jokowi & Prabowo Masalah Regulasi EBT "Sampai Ayam Tumbuh Gigi, Susah ini!"
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024