Perusahaan Bus yang Bawa Timnas Indonesia di Australia Berusia Lebih dari 50 Tahun
Bus yang digunakan Timnas Indonesia di Australia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai kritik karena kondisi yang dinilai tidak layak.

Tim Nasional (Timnas) Indonesia tengah berlaga di Australia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, perjalanan tim Garuda di Negeri Kanguru ini diwarnai kontroversi terkait kondisi bus yang disediakan oleh panitia penyelenggara. Kejadian ini bermula dari beberapa laporan yang menyebutkan sejumlah kekurangan pada bus yang digunakan Timnas Indonesia, menimbulkan pertanyaan besar tentang kesiapan tuan rumah dalam menjamu tim tamu.
Beberapa sumber berita dan unggahan media sosial menunjukkan sejumlah masalah pada bus tersebut. Kekurangan yang paling mencolok adalah lampu depan yang hanya menyala sebelah, menimbulkan risiko keselamatan bagi tim selama perjalanan malam hari. Selain itu, ukuran bus yang dinilai terlalu kecil untuk menampung seluruh anggota tim, termasuk 27 pemain dan staf pelatih, menyebabkan beberapa pemain harus berdiri selama perjalanan. Salah satu pemain yang terlihat berdiri di dalam bus dalam sebuah video yang beredar di media sosial adalah Nathan Tjoe A-On.
Ketidaknyamanan juga dirasakan karena kurangnya kursi di dalam bus. Kondisi ini memicu reaksi negatif dari netizen Indonesia yang merasa kecewa dengan fasilitas yang diberikan kepada tim nasional mereka. Banyak yang berpendapat bahwa Timnas Indonesia, sebagai tim tamu, berhak mendapatkan fasilitas yang layak dan memadai, apalagi ini adalah pertandingan internasional bergengsi. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak PSSI atau panitia penyelenggara terkait kondisi bus tersebut.
Kondisi Bus Timnas Indonesia: Kritik dan Kekecewaan Netizen
Beredarnya video dan foto kondisi bus Timnas Indonesia di Australia telah memicu gelombang kritik dan kekecewaan dari netizen Indonesia. Mereka membandingkan fasilitas yang diberikan kepada Timnas Indonesia dengan fasilitas yang diberikan kepada timnas Australia ketika bertanding di Indonesia. Perbedaan yang mencolok ini semakin memperkuat argumen netizen bahwa fasilitas yang diberikan kepada Timnas Indonesia jauh dari kata layak.
Kritik juga dilayangkan kepada panitia penyelenggara yang dinilai kurang memperhatikan detail penting seperti kondisi transportasi tim tamu. Netizen mempertanyakan standar pelayanan yang diberikan oleh Australia sebagai negara yang dikenal memiliki standar tinggi dalam penyelenggaraan event olahraga internasional. Kejadian ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme penyelenggaraan pertandingan tersebut.
Murrays Coaches: Perusahaan Transportasi Berdiri Sejak 1966
Bus yang digunakan Timnas Indonesia dilaporkan merupakan armada dari Murrays Coaches, salah satu perusahaan transportasi bus terkemuka di Australia yang berdiri sejak 1966. Murrays Coaches dikenal menyediakan layanan transportasi bus charter berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan, termasuk perjalanan wisata, transportasi korporat, dan layanan antar-jemput. Mereka memiliki armada modern dan mewah dengan fasilitas premium, termasuk tempat duduk nyaman, AC, Wi-Fi, dan sistem hiburan.
Layanan yang ditawarkan Murrays Coaches meliputi bus charter untuk grup kecil hingga besar, transportasi korporat dan VIP, transportasi untuk acara dan konferensi, layanan antar kota, dan transportasi untuk acara olahraga. Perusahaan ini memiliki reputasi yang baik dan dikenal karena standar keselamatannya yang tinggi, dengan pengemudi berpengalaman dan pemeliharaan kendaraan yang ketat. Mereka beroperasi di berbagai kota besar di Australia, termasuk Sydney.
Gambaran tersebut menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Murrays Coaches dapat menyediakan bus dengan kondisi yang menurut netizen Indonesia kurang layak untuk Timnas Indonesia.
Pertandingan antara Australia dan Timnas Indonesia dijadwalkan pada Kamis, 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium. Netizen berharap kejadian ini tidak mengganggu performa Timnas Indonesia dan mereka tetap dapat memberikan penampilan terbaik di lapangan.