Timnas Indonesia Disenggol Media Vietnam Usai Laga Lawan China: Mainnya bak Amatiran
Media Vietnam, Soha, meng-ulti kekalahan Timnas Indonesia dari China dengan skor 1-2 pada matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Media Vietnam, Soha, melaporkan kekalahan Timnas Indonesia dari China dengan skor 1-2 pada matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Qingdao, Selasa (15/10/2024). Mereka mencatat bahwa Skuad Garuda melakukan kesalahan krusial yang menyebabkan hasil buruk melawan China, yang sebelumnya selalu kalah dalam tiga pertandingan terakhir. China berhasil unggul 2-0 di babak pertama berkat gol dari Behram Abduweli (21') dan Zhang Yuning (44').
Meskipun Timnas Indonesia menguasai bola hingga 78 persen di babak pertama, hal itu tidak membuahkan hasil. Pada babak kedua, Timnas Indonesia melakukan banyak pergantian pemain, dan berhasil mencetak gol balasan melalui Thom Haye pada menit ke-86. Namun, mereka tidak mampu menambah gol hingga pertandingan berakhir, sehingga pasukan Shin Tae-yong harus menerima kekalahan pertama di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bermain di Luar Skenario
Menurut Soha, pertandingan 'besar' antara China dan Timnas Indonesia berlangsung di luar ekspektasi banyak penggemar. Dalam artikelnya, Soha menurunkan artikel berjudul: Kesalahan fatal, Indonesia mengalami kekalahan pahit pada hari saat tim China bertransformasi.
"Jelang laga China kontra Indonesia di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, sederet media internasional memperkirakan pelatih Branko Ivankovic dan timnya akan tumbang di Qingdao. Hanya Sports Keeda yang mengutarakan optimismenya terhadap tim China, memperkirakan tim tuan rumah akan menahan imbang Indonesia 1-1," tulis Soha.
"Namun, bertolak belakang dengan prediksi para ahli, Timnas Indonesia yang memiliki banyak bintang naturalisasi, dengan mudah “patah” seolah-olah mereka adalah pemain amatir."
"Di sisi lain garis pertarungan, para pemain China bermain seolah-olah ini adalah pertandingan terakhir dalam karier mereka, dalam konteks banyaknya fans lokal yang menyerukan “pembubaran tim nasional”, dan juga untuk menyelamatkan jabatan pelatih Ivankovic," imbuh Soha.
Kurang Presisi
Soha mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong menurunkan sejumlah pemain terbaik, termasuk bintang bertahan yang dinaturalisasi seperti kiper Maarten Paes, bek Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes. Tim tamu tampil percaya diri dan mendominasi 20 menit pertama dengan tiga serangan yang cukup mengancam.
"Ketika menguasai bola dan aktif menyerang, Timnas Indonesia justru mendapatkan hukuman dari tim China. Pada menit ke-22, pemain bertahan Skuad Garuda kehilangan fokus saat China melaksanakan tendangan bebas," tulis Soha.
"Akibatnya, mereka tanpa sengaja memberikan peluang emas bagi striker China, Behram Abduweli, untuk mencetak gol pertama dari jarak dekat. Gol tersebut membuat tribun penonton di China dipenuhi warna merah, seolah akan meledak."
"Pemain China merayakan gol pembuka tersebut. Kekalahan ini memaksa Indonesia untuk berusaha bangkit mencari gol penyama. Namun, koordinasi tim Indonesia di sekitar kotak penalti lawan kurang tepat. Meskipun banyak melakukan serangan, Timnas Indonesia harus menanggung konsekuensi pahit dengan kekalahan yang sangat disayangkan di momen krusial ini," imbuhnya.
Lakukan Pergantian tapi Tak Cukup
Soha melanjutkan, pada menit ke-44, China melancarkan serangan balik cepat, di mana Zhang Yuning berlari ke sayap kanan. Ia memberikan umpan cerdik, menciptakan peluang emas bagi dirinya untuk berlari dan menyelesaikan dengan baik, sehingga menggandakan skor menjadi 2-0.
"Striker China yang mengenakan nomor punggung 9 itu merayakan golnya dengan ekspresi emosional, seolah hendak menangis, sementara Jay Idzes dari tim Indonesia terlihat sangat menyesal atas kesalahan dalam menjaga pertahanan," tulis Soha.
"Setelah dua kali mengalami kekalahan, pelatih Shin Tae-yong terpaksa melakukan beberapa pergantian pemain. Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Thom Haye dimasukkan untuk meningkatkan daya serang tim. Namun, wakil dari kawasan Asia Tenggara itu belum menunjukkan perkembangan signifikan dalam permainan. Timnas Indonesia memang lebih banyak menguasai bola, tetapi serangan mereka masih kurang tepat dalam memberikan umpan-umpan kunci."
"Upaya Indonesia akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-86, ketika mereka berhasil menyamakan kedudukan berkat dua pergantian pemain. Diawali oleh lemparan ke dalam yang kuat dari Pratama Arhan, bola dihalau oleh bek China, namun Thom Haye dari lini kedua melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang berhasil menaklukkan kiper Wang Da Lei. Meskipun gol penyama tersebut tercipta, hal itu masih belum cukup untuk menyelamatkan tim Indonesia dari kekalahan, meskipun babak kedua masih menyisakan waktu tambahan 9 menit," tambah Soha.
Sumber: Soha