4 Fakta Menarik Taman Nasional Mutis Timau, "Paru-Paru" Pulau Timor Surga bagi Habitat Flora dan Fauna Endemik
Taman Nasional Mutis Timau akan berperan sebagai benteng perlindungan bagi flora dan fauna endemik sekaligus pusat penelitian dan pendidikan.

Pada 10 September 2024 lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan (KLHK) bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendeklarasikan Taman Nasional Mutis Timau. Deklarasi itu dilakukan secara virtual oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Dalam sambutannya, Siti Nurbaya mengatakan bahwa Taman Nasional Mutis Timau akan berperan sebagai benteng perlindungan bagi flora dan fauna endemik sekaligus pusat penelitian dan pendidikan.
Lebih dari itu, Taman Nasional Mutis Timau juga akan berfungsi sebagai benteng pertahanan ekosistem, mengatur siklus hidrologi, dan menjadi garda terdepan dalam mitigasi perubahan iklim.
Lantas apa saja ciri khas yang dimiliki Taman Nasional Mutis Timau? Berikut selengkapnya:
Kondisi Geografis Taman Nasional Mutis Timau

Mengutip situs Indonesia.go.id, sebagian besar wilayah Taman Nasional Mutis Timau merupakan kawasan hutan dengan topografi relief perbukitan hingga pegunungan dengan kemiringan 60 persen ke atas. Wilayah itu berada pada ketinggian 2.500 mdpl dan menjadi daerah resapan air bagi Pulau Timor.
Setiap tahunnya, kawasan itu memiliki curah hujan yang sangat tinggi yaitu rata-rata 2.000-3.000 mm, sangat jauh di atas daerah lain di Pulau Timor yang rata-rata memiliki curah hujan 800-1.000 mm per tahun.
Hujan di dataran tinggi itu biasanya berlangsung dari November hingga Juli. Daerah itu sering dilanda angin berkecepatan tinggi pada November hingga Maret. Curah hujan yang cukup tinggi ini membuat taman nasional itu menjadi sumber air utama bagi tiga sungai besar di Pulau Timor, yaitu Sungai Noelmina dan Sungai Noel Benanain di bagian selatan dan Sungai Noen Fail di bagian utara.
Sejarah Mutis Timau
Awalnya, Mutis Timau merupakan kawasan konservasi yang dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1928 sebagai hutan tutupan. Setelah kemerdekaan, pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTT.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTT I dan WWF pernah melakukan inisiasi untuk mengusulkan kelompok Hutan Mutis Timau seluas 153.227,68 hektare menjadi Taman Nasional. Hanya saja, ketika itu usulan tidak dapat dilanjutkan karena terkendala rekomendasi Bupati Kupang. Adapun bupati yang telah memberikan rekomendasi saat itu baru Bupati TTU dan TTS.
Kaya Flora dan Fauna Endemik

Kawasan Taman Nasional Mutis Timau juga memiliki kekayaan flora dan fauna endemik. Tempat itu merupakan rumah bagi 88 spesies burung yang 8 di antaranya merupakan hewan dilindungi, salah satunya Perkici Timor. Selain itu ada hewan-hewan mamalia yang jarang ditemui di daerah lain seperti Rusa Timor, Ular Sanca Timor, Biawak Timor, dan kus-kus.
Keunikan lain dari Taman Nasional Mutis timau adalah hutan alam pegunungan yang didominasi tanaman Eucalyptus urophylla, salah satu tumbuhan endemik dari Nusa Tenggara Timur. Tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri yang berkhasiat sebagai anti bakteri, anti virus, anti inflamasi, analgesik, anti infeksi, insektisida, dan ekspektoran.
Manfaat bagi Masyarakat

Mengutip Indonesia.go.id, keberadaan Taman Nasional Mutis Timau bisa menjadi alternatif baru bagi dunia pariwisata di Pulau Timor. Setiap tahunnya, sebanyak 1.500 wisatawan berkunjung ke kawasan itu.
Selain itu, Taman Nasional Mutis Timau juga memegang peran penting bagi kehidupan masyarakat, terutama sebagai penyedia sumber obat-obatan, madu alam, sumber pewarna untuk tenun, sumber air, lokasi ritual adat bagi masyarakat setempat serta pemanfaatan tradisional lainnya yang telah berjalan secara turun-temurun.
"Ini akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Timor, mengingat sebelumnya taman nasional baru terdapat di Flores dan Sumba. Hal ini juga memperkuat kepercayaan masyarakat yang menganggap Mutis sebagai ibu atau mama bagi masyarakat Timor," ungkap Pj. Bupati Timor Tengah Selatan, Seperius Edison Sipa, dikutip dari Indonesia.go.id.