Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mengandung Pesan Penuh Makna

5 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mengandung Pesan Penuh Makna Ilustrasi dongeng fabel. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menceritakan cerita pengantar tidur kepada seorang anak adalah tradisi yang sudah ada sejak ratusan, atau mungkin ribuan tahun lalu, dan itu masih menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari banyak keluarga.

Meskipun kelihatannya mudah untuk menceritakan kisah sederhana, jika Anda cermat memperhatikannya, Anda akan segera menyadari bahwa itu dapat menjadi pengaruh yang kuat pada anak-anak dan dapat memiliki berbagai manfaat yang luas.

Salah satu manfaat terpenting dari berbagi dongeng anak sebelum tidur dengan adalah dapat membantu membangun rutinitas yang membuat mereka siap untuk tidur.

Secara biologis, manusia adalah makhluk kebiasaan yang paling nyaman ketika memiliki kerangka kerja yang dapat diandalkan oleh jam tubuh kita. Ketergantungan ini lebih penting bagi anak-anak karena mereka tidak dapat beradaptasi seperti orang dewasa.

Memastikan bahwa Anda membacakan dongeng anak sebelum tidur setiap malam dapat membantu memperkuat kerangka itu dengan memberi otak mereka sinyal penting untuk bersiap-siap untuk istirahat.

Sebuah dongeng juga dapat memiliki dampak emosional yang positif pada tidur. Jika anak-anak Anda benar-benar menikmati dongeng tersebut, itu mungkin salah satu yang menarik dari hari mereka, jadi mereka lebih cenderung menantikan waktu tidur.

Berikut beberapa dongeng anak sebelum tidur yang bisa dibacakan kepada si anak:

Dongeng Anak Sebelum Tidur Pendek

Semut dan Merpati

merpati balap termahal dunia

©REUTERS/Yves Herman

Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan mencari makan di pinggir sungai. Seperti biasa, dia berjalan dengan riang dan karena kurang hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai. Arus sungai menghanyutkannya, semut itu timbul tenggelam dan kelelahan berusaha untuk menepi tapi tidak berhasil.

Seekor burung merpati yang kebetulan bertengger di ranting pohon yang melintang di atas sungai melihat semut yang hampir tenggelam dan merasa iba.  Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya didekat semut. Semut merayap naik ke atas daun dan akhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dengan bantuan daun tersebut, mendarat di tepi sungai.

Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu burung sedang mengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang telah menolongnya tadi. Semut menyadari bahaya yang membayangi merpati yang baik tersebut, segera berlari mendekati pemburu, dan menggigit kaki sang pemburu.

Pemburu itu kesakitan dan terkejut, mengibaskan ranting yang tadinya akan digunakan untuk menangkap burung. Burung Merpati menyadari keberadaan pemburu yang sibuk mengibas-ngibaskan ranting kesakitan. Akhirnya sang burung pun terbang menyelamatkan dirinya. 

Dongeng Biji Pohon Oak Dan Labu (Jean de La Fontaine) 

ilustrasi labu

©Shutterstock.com/Dasha Petrenko

Seorang petani yang tinggal di desa suatu saat berpikir tentang besarnya sebuah labu dan kecilnya batang dimana labu tersebut tumbuh.

 "Apa yang Tuhan pikirkan kira-kira ya?" katanya pada diri sendiri. "Tuhan mungkin menumbuhkan labu tersebut di batang yang kurang sesuai. Seandainya saya yang menciptakan labu ini, saya akan menumbuhkan dan menggantungnya di pohon oak. Seharusnya di sanalah tempat yang tepat. Buah yang besar, sepantasnya berasal dari pohon yang besar! sayang sekali!" katanya kepada diri sendiri.

"Sebagai contoh, biji pohon oak ini, yang sekecil jari tangan saya, seharusnya digantungkan pada batang labu yang kurus ini."

Karena terlalu banyak berpikir dan berangan-angan, petani tersebut menjadi mengantuk dan berbaring di bawah pohon Oak, dan tidak berapa lama kemudian, dia tertidur dengan pulas.

Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh tepat di atas hidungnya. Petani itu terkejut dan terbangun dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah.

"Aduh.. aduh..!"teriaknya, "Hidungku berdarah, bagaimana seandainya sesuatu yang lebih berat jatuh dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seandainya biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaan-Nya, sekarang saya telah mengerti semuanya dengan sempurna."

Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berjalan pulang ke rumahnya.

Dongeng Anak Sebelum Tidur Penuh Pesan

Semut dan Kepompong

Seekor semut merayap dengan gesit di bawah sinar matahari. Memanjat pohon, dan menelusuri ranting dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba dia melihat kepompong tergantung di selembar daun.

Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya akan segera keluar. Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat kepompong yang bisa bergerak-gerak.

Dia mendekat dan berkata,”Aduh kasian sekali kamu ini” kata semut itu dengan nada antara kasihan dan menghina.

“Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari kesana kemari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa menggerakkan sedikit saja tubuhmu.”

 Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi dia diam saja tidak menjawab. Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ketempat kepompong tersebut, dia terkejut saat melihat yang kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.

Saat dia sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah di belakangnya.

“Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik” kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun melihatnya.

“Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari lalu! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan perduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan.”

Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi ke udara, meniti hembusan angin, dan dalam sekejap hilang dari pandangan sang semut.

Dongeng Nelayan dan Ikan Kecil (Aesop)

013 hikmah wilda amalia

©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Seorang nelayan miskin yang hidup berdasarkan ikan hasil tangkapannya, pada suatu hari mengalami nasib kurang beruntung dan hampir tidak mendapatkan tangkapan apapun selain seekor ikan kecil. Saat sang Nelayan itu akan memasukkan ikan tersebut ke keranjang yang dibawanya, ikan kecil itu berkata:

"Mohon lepaskan aku, tuan nelayan! Saya sangat kecil hingga tidak berharga untuk dibawa pulang ke rumah. Saat saya menjadi lebih besar nanti, saya akan menjadi santapan yang lebih lezat untuk tuan."

Tetapi sang Nelayan tetap menaruh ikan tersebut di keranjangnya.

"Betapa bodohnya saya jika melepaskan ikan ini." kata Nelayan. "Bagaimana kecilpun ikan yang saya tangkap, tetap lebih baik daripada tidak ada tangkapan sama sekali."

Dongeng Anak Sebelum Tidur Agak Panjang

Dongeng Hansel dan Gretel

hansel dan gretel

©2021 Merdeka.com

Pada zaman dahulu di sebuah desa hiduplah sebuah keluarga bahagia. Mereka mempunyai dua orang anak yang manis, namanya Hansel dan Gretel. Suatu ketika Ibu tercinta meninggal karena sakit. Sejak kematian sang Ibu, mereka selalu bersedih sepanjang hari.

Agar mereka tidak bersedih, kemudian Ayah mengambil Ibu baru untuk menghibur mereka. Ternyata Ibu baru ini sangat jahat dan memperlakukan mereka dengan buruk. Dari pagi hingga petang mereka disuruh terus bekerja dan hanya diberi makan satu kali.

Musim kemarau pun tiba, dan mereka tidak mempunyai makanan apa-apa. Sang Ibu menyuruh anak-anak untuk dibawa ke hutan dan meninggalkannya di sana.

Ayah sangat terkejut mendengarnya ”Bicara apa kau, apa kau ingin anak-anak mati?“ ”Kau ini memang bodoh, kalau kita tidak melakukannya, kita semua akan mati!”

Sementara itu dari balik kamar, Hansel dan Gretel mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka ketakutan dan Gretel pun menangis. Akhirnya Ayah tidak bisa berbuat apa-apa karena istrinya terus mendesaknya. “Ah… apa kita akan mati di hutan?!“

”Ssst.., aku punya ide bagus,” ucap Hansel. Lalu ia keluar rumah dan mengumpulkan batu-batu kecil putih yang bila terkena cahaya bulan, akan bersinar.

Pada esok paginya dengan berteriak keras, Ibunya membangunkan Hansel dan Gretel. Sebelum berangkat ia memberikan sepotong roti kepada mereka. Setelah itu semua berangkat menuju hutan.

Sambil berjalan Hansel membuang batu kecil putih satu per satu yang ada dalam kantongnya. Karena berjalan sambil menoleh ke belakang, Ayah menjadi curiga. ”Sedang apa, Hansel?“

”Aku sedang memandang kucing yang ada di atas rumah,” jawab Hansel berbohong. Lalu tibalah mereka di tengah hutan.

Ayah dan Ibunya pergi ke hutan yang lebih jauh lagi untuk menebang kayu dan meninggalkan mereka.

Rasa sedih pun berganti gembira setelah di tengah hutan Hansel menemukan seekor kupu-kupu dan Gretel membuat kalung dari bunga. Mereka sangat gembira karena bisa bermain-main bersama teman baru mereka seperti kelinci, bajing dan burung-burung kecil.

Tanpa terasa waktu berlalu, matahari pun mulai tenggelam dan hari mulai gelap. Suara burung-burung yang indah kini berganti dengan suara angin yang berdesir.

Gretel menangis tersedu-sedu karena takut. Hansel berkata menenangkan, “Jangan menangis, jika cahaya bulan muncul, kita pasti akan pulang dengan selamat."

Tak lama kemudian, dari sela-sela pohon muncullah cahaya bulan yang bersinar dengan terang. Hansel segera mengajak Gretel untuk pulang ke rumah.

Hansel memegang tangan Gretel dan menyusuri jalan di hutan tanpa ragu-ragu. ”Kak, bagaimana bisa berjalan tanpa bingung di hutan yang gelap seperti ini?”

“Oh… batu kecil putih yang kujatuhkan ketika kita datang, bersinar karena kena sinar bulan dan itu akan menolong kita pulang ke rumah.”

Tibalah mereka di rumah, sang Ibu heran melihatnya dan mencari tahu bagaimana mereka bisa sampai di rumah dengan mudah. Ketika ia membuka pintu, ia melihat batu kecil putih yang bersinar. Agar mereka tidak bisa mengumpulkan batu putih itu lagi, Ibu mengunci pintu kamar mereka. Hansel dan Gretel menjadi panik karenanya. Sebelum tidur mereka berdoa pada Tuhan, meminta perlindungan.

Keesokan harinya seperti kemarin, Ibu membangunkan mereka dan membawa mereka ke hutan. Hansel tidak kehabisan akal. Dengan terpaksa ia mencuil-cuil potongan roti dan menjatuhkannya di jalan sambil berjalan.

Tapi malang, jejak yang sudah dibuatnya susah payah dimakan oleh burung-burung kecil. Sampailah mereka di dalam hutan. Kembali Ayah dan Ibunya meninggalkan mereka dan masuk ke hutan yang lebih jauh. Merekapun bermain-main dengan binatang-binatang di dalam hutan.

Akhirnya malam pun tiba. Ketika cahaya bulan mulai bersinar mereka beranjak pulang. Dengan susah payah dicarinya potongan-potongan roti sebagai petunjuk jalan untuk pulang ke rumah. ”Kak, apa yang telah terjadi dengan potongan-potongan roti itu ?” teriak Gretel cemas. ”Mungkin dimakan oleh burung -burung kecil.“ ”Uhh.., kalau begitu kita tidak bisa pulang ke rumah.”

Di dalam hutan bergema suara lolongan keras. Mereka berdua amat ketakutan. “Kak, aku takut, apa kita akan mati!” Gretel mulai menangis. ”Jangan khawatir dik, Ibu yang ada di surga pasti menolong kita.”

Karena lelah, mereka akhirnya tertidur dengan pulas di bawah pohon. Cahaya matahari pun mulai bersinar dan mengenai wajah mereka. Hansel dan Gretel terbangun dan disambut suara kicauan burung.

Tiba-tiba mereka mencium bau masakan yang lezat. Segera mereka berlari ke arah datangnya bau lezat itu. Seperti mimpi mereka melihat rumah kue, atapnya terbuat dari tart, pintunya dari coklat, dan dindingnya dari biskuit.

Cepat-cepat mereka mendekati rumah itu dan memakannya. Tiba-tiba terdengar suara keras yang bergetar.

“Siapa itu, berani memakan rumah kue kesayanganku?”, muncullah seorang nenek sihir tua dengan wajah menyeramkan serta mata merah yang bersinar, lalu menangkap mereka berdua. ” Hi… Hi…. Hi…. anak-anak yang lezat, sebagai hukuman karena telah memakan rumput kue kesukaanku, aku akan memakan kalian.”

Dengan kasar nenek sihir itu menyeret Hansel masuk ke dalam penjara. Setelah itu ia berkata kepada Gretel, “Mula-mula aku akan menggemukkan anak laki-laki itu, lalu aku akan memakannya. “

“Sekarang kau buat makanan yang enak biar makannya banyak! “

Nenek sihir itu sudah tua sekali dan matanya mulai rabun. Pada saat itu Hansel dan Gretel saling berpegangan tangan memberi semangat supaya mereka tabah. ”Tabahlah Gretel, Ibu yang ada di surga pasti melindungi kita.“

Suatu hari nenek mendekati penjara Hansel untuk melihat apakah tubuh Hansel sudah menjadi gemuk atau belum. “Aku lapar, sudah seberapa gemuk tubuhmu, ayo ulurkan tanganmu! “

Hansel yang pintar tidak kehilangan akal, ia mengetahui kalau mata nenek sudah rabun segera dikeluarkannya tulang sisa makanan kepada nenek yang rabun lalu nenek memegangnya.

Betapa kecewanya nenek karena sedikitpun Hansel tidak bertambah gemuk. Karena kecewa lalu ia bermaksud untuk memakan Gretel. Kemudian Gretel disuruh membakar roti. Selagi Gretel menyalakan api di tungku, si nenek mencoba mendorongnya ke nyala api.

Untunglah Gretel mengetahui maksud nenek, cepat-cepat ia berbalik pergi ke depan tungku. “Nek, aku tidak bisa membuka tutup tungku ini.” Nenek sihir tidak sadar kalau ia sedang diperdaya Gretel dan ia membuka tutup tungku.

Tanpa membuang kesempatan, Gretel mendorong nenek ke tungku. “Ahh… tolonggg…. panassss!” teriak nenek kesakitan. Gretel tidak memperdulikan teriakan nenek malah dengan cepat ia menutup pintu tungku, lalu berlari ke arah penjara untuk menolong Hansel. “Gretel, kau berhasil. Ibu yang di surga telah melindungi kita.” Karena bahagia mereka berpelukan.

Ketika akan pergi dari rumah kue tanpa sengaja mereka menemukan banyak harta karun. Setelah itu mereka keluar rumah, tetapi malang jalan itu terpotong oleh sungai besar.

Mereka menjadi bingung. Saat itu entah dari mana datangnya tiba-tiba muncul seekor angsa cantik.

”Ayo, naiklah ke punggungku,” ucap angsa itu ramah. Satu per satu angsa itu mengantarkan mereka menyeberang sungai. Setelah sampai, angsa itu menunjukkan jalan bagi mereka berdua dari atas langit. Sampailah mereka di batas hutan.

Tanpa mereka ketahui sebenarnya angsa itu adalah Ibu mereka yang ada di surga. Angsa itu kemudian menghilang. Setelah itu muncullah Ayah mereka yang sangat cemas. “Anak-anakku tersayang, maafkanlah Ayah. Ayah tidak akan meninggalkan kalian lagi.“

Lalu Ayah menceritakan kepada mereka bahwa Ibu tiri yang jahat sudah meninggal karena sakit. Akhirnya mereka pun kembali hidup seperti sedia kala.

Demikian beberapa dongeng anak sebelum tidur yang bisa diceritakan sebelum tidur oleh orang tua. (mdk/amd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Lucu, Bacakan untuk Si Kecil
6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Lucu, Bacakan untuk Si Kecil

Membacakan dongeng membantu membangun rutinitas yang membuat si kecil siap untuk tidur.

Baca Selengkapnya
Ketahui Sejumlah Manfaat dari Membacakan Dongeng untuk Anak Sebelum Tidur
Ketahui Sejumlah Manfaat dari Membacakan Dongeng untuk Anak Sebelum Tidur

Cerita pengantar tidur dan dongen bukan sekadar rutinitas bagi anak karena bisa memberi manfaat luar biasa untuk tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya
8 Cerita Anak Sebelum Tidur Lucu, Menghibur dan Inspiratif
8 Cerita Anak Sebelum Tidur Lucu, Menghibur dan Inspiratif

Cerita anak sebelum tidur dapat menjadi momen yang menyenangkan untuk mengakhiri hari dengan tawa dan keceriaan.

Baca Selengkapnya
Dongeng Sebelum Tidur Lucu, Ringan dan Menyisipkan Pelajaran Berharga
Dongeng Sebelum Tidur Lucu, Ringan dan Menyisipkan Pelajaran Berharga

Membacakan dongeng untuk anak bisa meningkatkan bonding yang baik.

Baca Selengkapnya
10 Cerita Anak Lucu Sebelum Tidur, Ini Kisahnya yang Menghibur
10 Cerita Anak Lucu Sebelum Tidur, Ini Kisahnya yang Menghibur

Menceritakan kisah lucu penuh petualan pada anak sebelum tidur bermanfaat bagi perkembangan anak.

Baca Selengkapnya
10 Dongeng Pendek Anak yang Inspiratif dan Penuh Makna, Cocok Dibacakan Sebelum Tidur
10 Dongeng Pendek Anak yang Inspiratif dan Penuh Makna, Cocok Dibacakan Sebelum Tidur

Dongeng mampu menumbuhkan kreativitas berpikir dan penanaman moral pada anak.

Baca Selengkapnya
10 Cara Menciptakan Rutinitas Malam yang Ideal untuk Anak Tidur
10 Cara Menciptakan Rutinitas Malam yang Ideal untuk Anak Tidur

Pada anak-anak, tidur secara cukup merupakan hal penting bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

Baca Selengkapnya
7 Dongeng Lucu Sebelum Tidur, Menghibur dan Penuh Pesan Moral
7 Dongeng Lucu Sebelum Tidur, Menghibur dan Penuh Pesan Moral

Mendengar dongeng lucu sebelum tidur dapat meningkatkan suasana hati, meredakan stres, dan memperkaya pengalaman hidup.

Baca Selengkapnya
10 Tips Anak Cepat Tidur di Malam Hari, Orang Tua Wajib Tahu
10 Tips Anak Cepat Tidur di Malam Hari, Orang Tua Wajib Tahu

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi perkembangan dan kesehatan anak.

Baca Selengkapnya
Manfaat Luar Biasa Tidur Siang untuk Anak Dan Cara Melatih Kebiasaan Ini
Manfaat Luar Biasa Tidur Siang untuk Anak Dan Cara Melatih Kebiasaan Ini

Anak-anak membutuhkan lebih banyak waktu tidur daripada orang dewasa, dan tidur siang adalah cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan ini.

Baca Selengkapnya
5 Cara Membuat Anak Tidur Nyenyak Sepanjang Malam, Orang Tua Tak Perlu Terus Begadang Lagi
5 Cara Membuat Anak Tidur Nyenyak Sepanjang Malam, Orang Tua Tak Perlu Terus Begadang Lagi

Berikut cara membuat anak tidur nyenyak sepanjang malam sehingga orang tua tidak perlu terus begadang lagi.

Baca Selengkapnya
Perlu Mulai Dilakukan Sejak Dini, Ini Manfaat Mendongeng pada Perkembangan Anak
Perlu Mulai Dilakukan Sejak Dini, Ini Manfaat Mendongeng pada Perkembangan Anak

Mendongeng adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak serta bisa meningkatkan hubungan dengan orangtua.

Baca Selengkapnya