Dinkes Sebut Covid-19 Jenis Omicron Belum Ditemukan di Sumut, Minta Warga Lakukan Ini
Merdeka.com - Beberapa waktu terakhir, masyarakat di dunia dihebohkan dengan temuan Covid-19 jenis baru yang mulai menyerang sejumlah negara. Covid-19 jenis Omicron atau B.1.1.529 saat ini telah ditemukan di sejumlah negara, yakni Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia, Republik Ceko, Belanda, Jerman, Denmark dan Austria.
Hal ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Minggu (28/11).
"Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan selalu berbasis data. Jadi kita lihat kasus konfirmasi positif itu (Omicron) di sembilan negara, 128 kasus," kata Budi.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja jenis kanker yang umum di Sumut? Berdasarkan data Globocan 2020, ada sebanyak 396.914 kasus baru yang didominasi oleh kanker payudara, kanker rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut Ismail Lubis melalui Sekretaris Aris Yudhariansyah menyatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendeteksi adanya varian Covid-19 jenis baru tersebut di Sumut.
"Sampai sejauh ini virus Corona jenis itu belum ada kita temukan," ujar pada Senin (29/11).
Meski begitu, Dinkes Sumut melakukan antisipasi dengan mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Minta Masyarakat Perketat Penerapan Prokes
Sebagai salah satu upaya antisipasi masuknya Covid-19 jenis Omicron ini, Aris mengingatkan masyarakat untuk konsisten menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari. Apalagi saat ini pembatasan kegiatan masyarakat sudah semakin longgar. Masyarakat diminta tidak lengah.
Prokes yang dimaksud yakni tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun atau penyanitasi tangan, menjaga jarak, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas. Selain itu, masyarakat yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 diminta untuk segera mengikuti vaksin.
"Walau angka kasus aktif Covid-19 di Sumut telah jauh menurun, disiplin menjalankan prokes harus tetap dilakukan dan juga mengikuti vaksinasi bagi yang belum," ujarnya.
Penerapan prokes ini sangat penting dalam upaya pencegahan masuknya Covid-19 jenis Omicron yang digolongkan ke dalam kategori variant of concern (Voc), karena kemampuan penularannya yang dianggap lebih cepat.
Pembatasan dari Menteri Perhubungan
Sementara itu, untuk mencegah masuknya Covid-19 jenis ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah melakukan pengetatan di pintu masuk internasional, baik dari transportasi udara, laut dan darat, yang diatur dalam Surat Edaran (SE) Kemenhub yang terbit pada Senin (29/11).Dalam SK tersebut, Menteri Budi menutup/melarang sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia, dengan riwayat perjalanan 14 hari terakhir dari 11 negara, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Leshoto, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hongkong.Kemudian untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari 11 negara tersebut, wajib melakukan karantina selama 14x24 jam.Lalu meningkatkan waktu karantina menjadi selama 7x24 jam dari sebelumnya selama 3x24 jam, bagi WNA dan WNI yang melakukan perjalanan ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan di luar dari 11 negara tersebut. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya