Kisah Pengalaman Wanita Pasca Gagal dari Tes CPNS, 5 Tahun Memahami Hikmah Kegagalan
Wanita tersebut mengatakan ada banyak hikmah di balik kegagalannya dalam tes CPNS tersebut.
CPNS memang sering kali menghadirkan berbagai drama di setiap tahapannya. Mulai dari persiapan intensif yang penuh tekanan, persaingan ketat, hingga momen menunggu hasil yang bikin deg-degan, semua ini menjadi pengalaman yang menantang bagi para peserta.
Tidak sedikit dari mereka yang harus menghadapi kekecewaan setelah berbulan-bulan belajar namun hasilnya belum sesuai harapan. Seperti yang dialami oleh seorang wanita pemilik akun TikTok @ersysumita ini. Pasalnya, ia juga mengalami kegagalan saat mengikuti tes CPNS.
Namun, alih-alih putus asa, ia menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran dan motivasi untuk bangkit. Melalui unggahannya, ia bercerita tentang bagaimana kegagalan tersebut memberinya perspektif baru, mengajarkan nilai ketekunan, serta mendorongnya untuk mencoba jalur lain yang bisa mendekatkannya pada karier yang diinginkannya.
Sontak saja, kisahnya pun berhasil menjadi sorotan hingga mendapat banyak apresiasi dari warganet yang terinspirasi oleh sikapnya yang tetap optimis dan bertekad untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. Berikut ulasan selengkapnya.
5 Tahun Memahami Hikmah Kegagalan CPNS
Dalam unggahan tersebut, Ersy membagikan kisah reflektif tentang perjalanannya dalam menghadapi kegagalan tes CPNS 2019 lalu. Pada slide pertama unggahannya, ia memperlihatkan foto dirinya sambil memegang kartu ujian CPNS tahun tersebut, yang kini menyimpan kenangan pahit sekaligus berharga.
Dalam keterangannya, Ersy mengakui bahwa hasil tes itu tidak sesuai harapannya atau ia dinyatakan gagal dalam tes tersebut. Namun 5 tahun setelah pengalaman tersebut, ia baru menyadari hikmah besar di balik kegagalan itu.
"butuh waktu 5 tahun memahami Hikmak gagal CPNS," tulisnya dalam keterangan slide.
Ikut CPNS Tahun 2019 Lalu
Kisah Ersy dimulai pada tahun 2019, saat ia masih menjadi fresh graduate yang penuh semangat untuk mengikuti tes CPNS. Sebagai lulusan baru, Ersy melihat kesempatan menjadi PNS sebagai langkah awal untuk membangun karier stabil dan berdampak.
Persiapannya pun dilakukan dengan sangat serius, dimulai dari ia mengikuti berbagai kelas online dan tryout berbayar demi meningkatkan peluang lolos. Setiap hari ia mengikuti pembelajaran dengan antusias, mengulang materi berkali-kali, dan terus melatih diri menghadapi soal-soal yang akan diujikan.
"Ikut tes CPNS saat masih fresh graduate. Persiapan maksimal, belajar siang malam dan ikut try out online berbayar yg pastinya full semangat, karena baru lulus kuliah," tulisnya.
Ikut Tes Bersama Dua Teman
Ersy tidak menjalani proses tes CPNS ini sendirian; ia ditemani oleh dua sahabatnya yang juga ikut mengejar impian menjadi PNS. Mereka memilih formasi di daerah yang sama, namun masing-masing memilih penempatan yang berbeda. Walaupun lokasinya jauh dari rumah, Ersy tidak terlalu mempermasalahkan jarak tersebut. Baginya, ini tidak jauh berbeda dengan pengalaman kuliah dulu, di mana ia terbiasa tinggal di kos-kosan jauh dari keluarga.
"Saat daftar CPNS, saya dan dua teman memilih formasi di daerah yang sama dgn penempatan yang berbeda, meskipun lokasi tersebut jauh dari rumah. Saat itu saya pikir ya sudah, seperti kuliah juga saya akan ngekos," ujarnya.
Tidak Lolos
Dari ketiga orang yang mengikuti tes CPNS bersama itu, hanya teman Ersy yang berhasil lolos. Sementara Ersy sendiri, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, harus menerima kenyataan pahit karena kalah dalam perengkingan. Rasa sedih tentu tak terhindarkan hingga campuran kecewa dan frustasi atas usaha maksimal yang belum berbuah manis.
Setelah kegagalan tersebut, Ersy memutuskan untuk bangkit dan kembali mengajar di sebuah kota yang, sama seperti sebelumnya, jauh dari rumahnya. Ia tetap tinggal di kos, kembali menata impian sambil menjalani profesinya sebagai guru.
"Dari tiga orang, hanya teman saya yang lulus, sementara saya kalah ranking meski sudah berusaha maksuimal. Rasanya udh pasti sedih 😭😆 but, life must go on. Saya kembali mengajar di kota yang juga jauh dari rumah dan tetap ngekos," tulis Ersy.
Ikut Tes PPPK
Dua tahun setelah mengajar di kota, Ersy mendapat permintaan dari orang tuanya untuk pulang dan mengajar di kampung halaman. Meski awalnya ia ragu, ia akhirnya memenuhi keinginan mereka dan mulai mengajar di kampung. Dua tahun berjalan, kesempatan baru muncul ketika pemerintah membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Awalnya, Ersy merasa bimbang untuk ikut serta. Ia sudah merasa nyaman dan akrab dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan sahabat-sahabatnya yang sefrekuensi. Namun, keinginan orang tua kembali menjadi dorongan baginya.
Setelah mempertimbangkan dengan matang, Ersy akhirnya memutuskan untuk mencoba kesempatan ini dan mendaftarkan diri pada seleksi PPPK.
"Dua tahun setelah mengajar, orang tua meminta saya pulang untuk mengajar di kampung. Di tahun kedua mengajar di jkampung, ada pembukaan PPPK. Awalnya ragu untuk ikut karena udh nyaman dan punya bestie yang sefrekuensi😄 Namun, krn permintaan orang tua, akhirnya mendaftar dan belajar maksimal mungkin," terangnya.
Lulus
Usaha dan doa Ersy akhirnya membuahkan hasil manis. Setelah bersaing dengan guru-guru bersertifikasi, ia dinyatakan lulus dalam seleksi PPPK dan mendapat penempatan di kampung halamannya sendiri. Kini, Ersy bisa terus mengajar di tempat yang tak jauh dari rumah, dekat dengan orang tua yang sangat ia cintai.
"Alhamdulillah, lulus dan dpt penempatan, meskipun bersaing dengan guru sertifikasi. Sekarang, ttp ngajar di kampung sendiri, deket rumah, dan bisa dekat orangtua," jelasnya.
Dapat Teman Sefrekuensi
Kini di penempatan barunya di kampung halaman, Ersy tidak hanya bisa dekat dengan keluarga, tetapi juga menemukan lingkungan kerja yang penuh kenyamanan. Ia merasa beruntung dikelilingi rekan-rekan kerja yang sefrekuensi yang membuat suasana mengajar semakin menyenangkan.
"Dapat tempat kerja dan dikelilingi teman kerja yang sefrekuensi," ucapnya.
Bertemu dan Bermain dengan Sahabat
Tak hanya beruntung dengan penempatan baru yang dekat dengan rumah dan lingkungan kerja yang nyaman, Ersy juga tetap bisa bertemu dan bisa bermain dengan sahabat-sahabatnya.
"Tetap bisa ketemu dan main bareng bestie sholehah😍😆" katanya.
Kemudahan Akses Belajar Al-Qur'an
Salah satu berkah yang Ersy rasakan setelah kembali mengajar di kampung halamannya adalah kemudahan akses untuk belajar Al-Qur'an. Di lingkungan barunya, ia memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengajian dan belajar bersama komunitas yang mendalami agama. Hal ini mungkin tidak akan ia dapatkan jika ia lulus sebagai PNS di daerah yang jauh dari rumah.
"Kemudahan akses belajar Al-Quran yang belum tentu bisa di dpt kalau waktu itu lulus PNS di daerah," sebutnya.
Ikut Komunitas
Bahkan, kembali ke kampung halaman memberikan Ersy kesempatan untuk bergabung dengan komunitas yang dapat mengupgrade kualitas dirinya. Keberadaan komunitas yang aktif dan saling mendukung ini sangat berharga bagi Ersy. Ia bisa bertukar pikiran dengan anggota lain yang memiliki semangat belajar yang sama, memperluas wawasan, dan menemukan inspirasi baru.
"bisa ikut komunitas yang bisa mengupgrade kualitas diri," ujarnya.
Masih Banyak Lagi
Ersy mengatakan jika masih banyak lagi hikmah yang didapatinya.
"Dan masih banyak lagi hikmak yang datangnya dari Allah," tutupnya.
Dalam keterangan unggahan, Ersy menekankan bahwa ceritanya ini bukan untuk flexing atau pamer tentang pencapaiannya. Ia ingin berbagi kisahnya sebagai pengingat bahwa apa yang dialaminya adalah bukti nyata dari kebesaran Sang Khalik.
Setiap perjuangan yang dilaluinya, mulai dari kegagalan hingga kebangkitan, menunjukkan bahwa Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik bagi hamba-Nya. Di akhir kalimat, ia juga memberikan semanagt kepada orang orang yang tengah berjuang untuk meraih impiannya.
"Disclaimer duls bukan utk flexing 😭🙏 Mau berbagi cerita yang kata Allah itu bener 'Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.' Al Baqarah: 216. yang lagi berjuang pokoknya semangat dan terus berprasangka baik sama Allah" tulisnya dalam keterangan unggahan.