Komunikasi Pakai Bahasa Arab, Ini Uniknya Kampung Arab di Pedalaman Sumut
Merdeka.com - Mendengar nama Kampung Arab, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang di Indonesia. Biasanya, suatu daerah disebut Kampung Arab karena identik dengan banyaknya orang-orang Arab yang tinggal di daerah tersebut.
Namun, lain halnya dengan Kampung Arab yang terletak di sebuah desa kecil, yang berada di pedalaman Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatra Utara (Sumut) satu ini. Desa itu bernama Desa Parmeraan, atau sering disebut Kampung Arab, karena warga yang tinggal di wilayah itu sehari-harinya berkomunikasi menggunakan bahasa Arab.
Kampung Arab yang ada di Desa Parmeraan itu baru-baru ini viral di media sosial, usai akun TikTok bernama Bustaman Perwira Siregar mengunggah suasana sehari-hari di desa tersebut.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Dimana video ini viral? Salah satunya adalah penumpang ojol yang sedang viral di media sosial Instagram karena memiliki badan yang besar sehingga helm yang ia pakai kekecilan.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
Dalam video viral itu, terlihat sejumlah anak kecil yang ada di desa tersebut fasih berbahasa Arab. Anak-anak itu terlihat asyik bermain dengan teman sebaya mereka dan berkomunikasi dengan Bahasa Arab.
Video ini pun sontak curi perhatian warganet. Warganet langsung dibuat kagum oleh kemahiran anak-anak itu dalam berbahasa Arab. Tak sedikit juga yang mengatakan suasana di desa tersebut layaknya tinggal di sebuah desa di Arab sana.
Berikut intip uniknya Kampung Arab di Paluta selengkapnya.
Ada Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur'an
Akun YouTube Cerita Pelosok Negeri ©2021 Merdeka.com
Kampung Arab di Desa Parmeraan ini letaknya sangat jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Kampung Arab ini berada di daerah pedalaman, di mana masih berupa perbukitan yang dikelilingi oleh hutan. Karena itu lah, desa ini hanya ditinggali sekitar 50 kepala keluarga (KK).
Melansir dari akun YouTube Cerita Pelosok Negeri, jalanan yang ada di desa tersebut bahkan belum berupa aspal, melainkan masih berupa tanah, yang jarang dilewati oleh kendaraan bermotor.
Adanya Kampung Arab ini tak lepas dari keberadaan sebuah pondok pesantren bernama Pondok Pesantren Darussalam Parmeraan, yang lokasinya berada di desa tersebut. Pondok ini memiliki ratusan santri dan santriwati. Di pondok pesantren tersebut juga ada Pusat Penghapalan Alquran.
Setiap harinya, ratusan santri dari pondok itu sering melakukan aktivitas dan berbaur dengan warga desa setempat.
Anak-Anak Fasih Berbahasa Arab
Akun TikTok Bustaman Perwira Siregar ©2021 Merdeka.com
Yang paling mencuri perhatian dari Kampung Arab ini, ialah anak-anak desa yang mahir dan fasih berbahasa Arab. Anak-anak di desa tersebut bahkan sehari-harinya berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab. Rahasia dari pintarnya anak-anak tersebut adalah ternyata mereka sudah sejak kecil dikenalkan dan diajarkan oleh Bahasa Arab. Dari anak-anak tersebut, ada yang orang tuanya merupakan pengajar di pondok pesantren, jadi memang sudah sejak kecil mereka terbiasa untuk belajar Bahasa Arab dengan orang tuanya. Meski begitu, anak-anak di Kampung Arab tersebut tetap bisa berbahasa Indonesia. Sesekali, mereka berkomunikasi bersama teman sebaya mereka yang belum mahir berbahasa Arab menggunakan Bahasa Indonesia maupun bahasa daerah setempat. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nagari Mandeh merupakan salah satu kampung nyaris terisolir. Letaknya sangat jauh dari Kota Padang.
Baca SelengkapnyaPendiri Ponpes ini ingin lembaga pendidikan islam miliknya bisa seperti Universitas Al Azhar Mesir hingga Universitas Harvard.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaKata-kata Nahwu Shorof lucu telah menjadi cara yang menyenangkan bagi para pelajar bahasa Arab untuk mengekspresikan diri.
Baca SelengkapnyaBerikut kosa kata Bahasa Arab beserta artinya yang digunakan sehari-hari lengkap dengan cara membacanya.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca SelengkapnyaSalah satu penduduk asli yang mendiami Provinsi Riau yang memiliki bahasa melayu Riau yang unik, namun bahasa tersebut terancam hilang.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, ada suku yang menggunakan aksara Korea (Hangeul) dalam penulisannya, yakni suku Cia-cia.
Baca SelengkapnyaSaat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWalaupun tak mudah, para siswa sangat antusias dalam belajar Bahasa asing.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah jadi bagian dari masyarakat Betawi dan kini masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca Selengkapnya