Kurangi Titik Banjir, Pemkot Medan Minta Dinas PU Lakukan Ini Tiap Hari
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan terus melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan banjir yang sampai saat ini masih menjadi salah satu persoalan terbesar di daerah tersebut.
Kali ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution, menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mengerahkan personelnya untuk membersihkan sedimentasi drainase di wilayah masing-masing. Petugas Dinas PU ditarget untuk membersihkan saluran drainase sepanjang 6.825 meter per hari.
Instruksi ini disampaikan Bobby Nasution pada Rapat Lanjutan Evaluasi Penanganan Banjir pada Kamis (2/12).
-
Bagaimana cara kota medan membersihkan sungai? Dengan berbagai peralatan di antaranya cangkul, garpu, parang, serta mesin pemotong rumput, para aparat Kodim 0201 dan pegawai perangkat daerah Pemkot Medan berbaur melakukan pembersihan.
-
Siapa yang membersihkan sungai di kota medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing di Wilayah Kecamatan Medan Helvetia dan Barat.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana Bobby Nasution memastikan drainase di Medan? Saat hujan deras Senin (25/9) Bobby mengajak Kadis SDABMBK Topan Ginting mengecek banjir yang terjadi di sejumlah titik di kota Medan akibat derasnya hujan sejak sore hari.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
“Plt Kadis PU diatur pembagiannya dan dikawal seluruh UPT agar pembersihan drainase sepanjang 6.825 meter per hari ini berjalan dengan lancar,” tegas Bobby kepada seluruh Kepala UPT serta konsultan, pimpinan OPD terkait, dan Camat se-Kota Medan.
Diketahui, total titik genangan air di Medan ada sebanyak 1.324 titik. Sebanyak 239 titik terdapat di wilayah UPT Medan Barat, 257 di UPT Medan Kota, 186 di UPT Medan Selatan, 175 di UPT Medan Timur, dan 467 di UPT Medan Utara. Titik-titik genangan banjir tersebut juga dikategorikan berdasarkan luas, tinggi, lama, dan frekuensi genangan, serta rencana penanganannya.
Melansir dari unggahan akun Instagram @pemko.medan pada Kamis (2/12), berikut informasi selengkapnya.
Minta Petugas Perbaiki Drainase Rusak
Di hadapan Kepala Bappeda Benny Iskandar, Asisten Pemerintahan M Sofyan, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Endar Sutan Lubis, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Husni, Bobby mengatakan, personel kelima UPT Dinas PU itu juga harus memperbaiki drainase yang rusak.
“Yang di pinggir-pinggir jalan itu banyak yang jeblos, bahkan di pusat kota banyak yang tidak diperhatikan. Contohnya di depan Masjid Raya trotoarnya sudah amblas. Drainasenya terbuka, kita tidak tahu apakah ada orang jatuh, drainasenya kering sekali. Dalam beberapa hari ke belakang tidak pernah ada genangan air di sana. Berarti air tidak bisa sampai drainase ini perlu yang seperti ini ditangani segera,” sebut Bobby.
Bobby Nasution juga mengingatkan camat agar tetap menugaskan dan mengawal Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) untuk membantu melakukan pembersihan di saluran tersier.
Prioritas Kurangi Titik dan Lama Genangan Air
Bobby mengatakan, saat ini target Pemkot Medan adalah mengurangi titik genangan. Selain itu, mengurangi lamanya genangan juga menjadi prioritas. Menurutnya, yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana membuat air mengalir ke sungai juga meresap ke tanah.“Kita coba terus untuk mengurangi jumlah titik genangan, walaupun belum semua titik bisa dikurangi namun intensitasnya, lama genangan. Itu yang tadi saya lihat. Ada yang lima jam, bahkan sampai di atas 8 jam. Kita mau minimal yang lama genangan 8 jam itu harus hilang," sebutnya.Selain itu, Bobby menyebut, bangunan yang menutupi drainase merupakan salah satu faktor yang mengganggu sistem drainase. Dan hal ini harus menjadi perhatian kepala UPT dan Camat."Itu harus menjadi tanggung jawab Kepala UPT di kewilayahan. Dan camat harus paham betul, apa yang mengganggu sistem drainase kita, apakah sedimentasi atau masyarakat yang bangunannya menutupi drainase," ujarnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliran Sungai Deli di Medan Labuhan Km 17,5 Medan menjadi start dimulainya penyusuran.
Baca SelengkapnyaMembangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat di kawasan bantaran Sungai Deli.
Baca SelengkapnyaDudung mengatakan, apa yang dilakukan Bobby Nasution ini dapat diteladani.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing, Medan
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution Lebarkan Parit Emas Jalan Sampali, Medan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca Selengkapnya