Memahami Apa itu Childfree dan Berbagai Penyebabnya, Salah Satunya Fokus Karier
Merdeka.com - Childfree istilah yang kini banyak digaungkan terutama oleh influencer maupun artis. Bahkan banyak di antaranya yang sudah memproklamirkan diri untuk childfree, di antaranya komedian Rina Nose dan youtuber Gita Savitri.
Childfree juga ramai diperbincangkan warga Twitter dan tak jarang menjadi perdebatan yang serius. Childfree merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang artinya tanpa anak atau bebas anak.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan childfree? Dan mengapa menjadi polemik bagi kultur masyarakat Indonesia? Berikut apa itu childfree:
-
Bagaimana pandangan masyarakat terhadap childfree? Di Indonesia, konsep childfree belum sepenuhnya disambut baik oleh masyarakat. Melalui media sosial YouTube, sebagian besar masyarakat memberikan tanggapan negatif tentang pandangan hidup childfree.
-
Kenapa sebagian orang memilih untuk childfree? Dengan kata lain, dari seribu perempuan dewasa di Indonesia, satu di antaranya telah memilih untuk childfree dan tidak ingin memiliki anak.
-
Siapa yang terdampak dari fenomena childfree? Kedua penulis tersebut memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, Indonesia berisiko kehilangan segmen generasi tertentu dalam piramida penduduk.
-
Apa dampak negatif childfree bagi wanita? Namun, Ngabila juga menekankan risiko yang tidak boleh diabaikan. Tidak menjalani kehamilan atau menyusui dapat meningkatkan risiko kanker ovarium dan kanker payudara, karena kehamilan dan menyusui membantu menekan ovulasi serta menurunkan paparan hormon estrogen.
-
Apa yang menjadi faktor ekonomi yang menyebabkan orang memilih childfree? Istilah 'beban' dan 'takut' menggambarkan persepsi mereka yang percaya bahwa memiliki anak dapat menambah beban ekonomi dan finansial dalam keluarga.
-
Bagaimana childfree dapat mengurangi angka TFR di Indonesia? Selain keputusan untuk memiliki anak yang lebih sedikit, penurunan TFR juga mencerminkan bahwa banyak perempuan memilih untuk menunda kehamilan, bahkan sebagian dari mereka memutuskan untuk childfree. Dalam empat tahun terakhir, persentase perempuan yang memilih childfree di Indonesia mengalami peningkatan.
Apa itu Childfree?
Childfree adalah istilah yang mengacu pada orang dewasa yang tidak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang telah memilih untuk tidak memiliki anak.
Tetapi, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan mereka yang tidak dapat memiliki anak, seperti orang yang berjuang melawan kemandulan atau mereka yang telah menyelesaikan ketidaksuburannya dengan memutuskan untuk tidak memiliki anak. Childfree juga dikenal sebagai childfree by choice atau childless by choice.
Istilah childfree sering digunakan secara bergantian dengan istilah childless. Namun, penting untuk dicatat perbedaan antara kedua istilah tersebut.
Orang dewasa yang melakukan childfree telah secara aktif membuat keputusan untuk tidak memiliki anak. Sedangkan childless adalah mereka yang telah memutuskan untuk memiliki anak tetapi belum mampu. Ini bisa karena berbagai alasan, seperti berencana untuk memiliki anak di masa depan atau berjuang untuk hamil.
Sebelum istilah childfree dipopulerkan, orang dewasa tanpa anak disebut childless. Ini bermasalah karena menyiratkan bahwa setiap orang yang tidak memiliki anak menginginkan mereka.
Sejarah ChildfreeIstilah childfree sudah muncul sebelum tahun 1901 dalam kamus bahasa Inggris Merriam Webster. Istilah tersebut pertama kali muncul dan menjadi suatu istilah yang skeptis sebagai kehidupan kontemporer.
Dalam buku How to Be Childless: A History and Philosophy of Life Without Children yang ditulis oleh Dr. Rachel Chrastil menyebutkan bahwa banyak penduduk Inggris, Belanda, dan Prancis sejak tahun 1500-an yang menunda pernikahan (Chrastil 2019). Wanita muda di kota dan desa di Eropa memilih mendirikan rumah tangga mandiri alih-alih memilih membangun rumah tangga dan bergabung ke rumah mertua.
Di kota- kota Prancis pra-revolusi, 15 hingga 22 persen populasi orang dewasa tetap melajang dan, mungkin, tanpa anak.
Tahun 1800-an, tingkat kelajangan di antara wanita kulit putih di Amerika Serikat meningkat sejalan dengan Eropa Barat, karena lebih banyak wanita percaya bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan yang mereka minati dan berjuang untuk kesetaraan dan hak pilih tanpa beban membesarkan anak.
Terlebih lagi, pada akhir 1800-an, pernikahan dan melahirkan anak perlahan-lahan menjadi terpisah. Lebih banyak wanita, terutama wanita perkotaan dan mereka yang tinggal di New England mulai membatasi melahirkan anak dalam pernikahan, bahkan jika mereka menikah selama masa subur mereka.
Penyebab Melakukan Childfree
Ada banyak alasan mengapa orang memilih untuk tidak memiliki anak. Beberapa orang mungkin tidak merasa ingin atau cenderung untuk memiliki anak, dan mungkin lebih suka fokus pada aspek lain dalam hidup mereka seperti karier, perjalanan, atau pertumbuhan pribadi.
Lainnya mungkin memiliki masalah medis atau kesehatan yang menyarankan untuk tidak hamil. Beberapa mungkin memiliki pertimbangan keuangan atau gaya hidup yang membuat memiliki anak sulit atau tidak praktis.
Selain itu, banyak orang mungkin merasa bahwa kelebihan penduduk adalah masalah yang signifikan dan memilih untuk tidak memiliki anak sebagai cara untuk mengurangi dampak mereka pada lingkungan. Pada akhirnya, keputusan untuk tidak memiliki anak adalah keputusan pribadi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan harus dihormati. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Persen wanita dari data SUSESNAS 2022 mengaku childfree, ketahui dampaknya bagi negara.
Baca SelengkapnyaPenolakan terhadap konsep childfree sering kali berkaitan dengan norma-norma agama, sementara dukungan terhadapnya lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomi.
Baca SelengkapnyaChildfree yang kini banyak digaungkan kalangan muda ternyata bisa mengancam generasi masa depan. Ini alasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaMeski mengaku suka anak kecil, Ariel merasa bahwa dirinya saat ini tak punya alasan untuk memiliki anak.
Baca SelengkapnyaKomedian Rina Nose menepis anggapan bahwa dirinya adalah seorang penganut childfree, yaitu pasangan yang tidak ingin memiliki anak.
Baca SelengkapnyaMeskipun mengaku sangat suka anak kecil, nyatanya Ariel Tatum lebih memilih untuk child free, karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaLeony mengungkapkan alasan dirinya memutuskan ingin Childfree. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSolo parenting dan single parenting memiliki perbedaan di antara keduanya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaSecara harfiah, "fatherless" merujuk pada keadaan seorang anak yang tidak memiliki ayah karena ayahnya tidak hadir baik secara fisik atau atau emosional.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaJumlah rata-rata kelahiran bayi di Korea Selatan tahun 2021 sebesar 0,81 kemudian angka ini turun di tahun 2022 menjadi 0,78.
Baca SelengkapnyaAnak tunggal perempuan sering kali menjadi pusat perhatian dalam keluarga.
Baca Selengkapnya