Mengenal Apa itu Privilege atau Hak Istimewa Beserta Jenis-jenisnya yang Paling Umum

Merdeka.com - Pernahkah Anda di suatu posisi merasa lebih beruntung, atau sebaliknya tidak lebih beruntung dari teman-teman? Misalnya saja ketika harus bekerja paruh waktu untuk menambah uang makan yang sedang kuliah di perantauan dan kehilangan beberapa waktu untuk mengembangkan bakat.

Di sisi lain, teman Anda mungkin tidak disibukkan dengan biaya pendidikan dan bisa menghabiskan waktu untuk mengembangkan bakatnya dengan ikut beragam kegiatan di samping kuliah.

Itu adalah satu contoh kasus sederhana di mana tampaknya hanya sebuah keberuntungan semata. Namun ada istilah untuk menggambarkan situasi semacam itu. Bahwa teman Anda memiliki hak istimewa atas keuangan dari orang tua mereka. Ya itu adalah segelintir dari contoh apa itu privilege atau hak istimewa dalam keseharian.

Kata "hak istimewa" telah menjadi singkatan untuk menggambarkan gagasan ini, bahwa tempat kita berdiri memengaruhi apa yang kita lihat, pikirkan, dan lakukan. Konsep hak istimewa mencoba untuk mendapatkan korelasi kompleks antara identitas sosial seseorang yang saling berhubungan (ras, kelas, jenis kelamin, usia, kemampuan fisik, dll.

Dan sejauh mana individu dan kelompok mengalami kelebihan atau kekurangan relatif terhadap orang lain.

Ini permasalahan yang rumit untuk membicarakan hak istimewa. Tidak ada yang ingin dipanggil karena terlalu diistimewakan, dan juga, melabeli orang lain sebagai "tidak berhak" atau "kurang mampu" karena bisa dianggap sebagai simpati yang merendahkan. Titik awal yang lebih produktif adalah memulai dengan memutar lensa ke dalam.

Berikut apa itu privilege atau hak istimewa beserta jenis-jenisnya yang paling umum:

Apa itu Privilege atau Hak Istimewa

Memiliki hak istimewa, berarti Anda memiliki keuntungan yang tidak diperoleh dalam masyarakat melalui beberapa aspek identitas, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki atribut itu.

Dinamika ini cenderung mencerminkan perbedaan kekuasaan yang lebih besar dalam masyarakat karena orang-orang yang merupakan anggota kelompok dominan memiliki hak istimewa atas mereka yang identitasnya meminggirkan mereka sebagai perbandingan.

Meskipun tidak nyaman untuk mengenali bahwa Anda memiliki keuntungan yang tidak diperoleh dari orang lain bukan karena kesalahan mereka, mengatasi ketidaknyamanan dapat memungkinkan untuk memanfaatkan hak istimewa dengan cara yang mendukung iklim yang lebih adil bagi orang lain di masyarakat.

Memiliki hak istimewa tidak berarti bahwa seseorang kebal terhadap kesulitan hidup, tetapi itu berarti memiliki manfaat atau keuntungan yang tidak diperoleh yang diterima seseorang dalam masyarakat karena identitasnya. Contoh jenis identitas yang dapat memberikan hak istimewa individu meliputi: ras, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, status sosial ekonomi, negara asal, bahasa, dan / atau kemampuan.

Saat memeriksa hak istimewa, Anda mungkin menyadari bahwa itu bersinggungan. Artinya, mungkin saja orang ditindas dan diistimewakan pada saat yang bersamaan.

Hak istimewa atau apa itu privilege, bisa sulit untuk diuraikan sendiri, dan itulah mengapa penting untuk mendengarkan dan tetap berpikiran terbuka kepada orang-orang yang mengalami penindasan.

Ketika belajar tentang bagaimana hak istimewa telah ada dalam kehidupan, Anda mungkin berpikir, “Ini bukanlah hak istimewa; ini hanya kesopanan dasar manusia." Itu benar. Intinya adalah, tidak semua orang diperlakukan seperti itu, dan itulah mengapa ini merupakan hak istimewa.

Jenis-jenis Hak Istimewa

Ada kemungkinan bahwa jenis hak istimewa tertentu mungkin tidak berlaku di semua keadaan. Terlebih lagi, ketika orang terbiasa memiliki keistimewaan, pengalaman itu normal bagi mereka dan karenanya sulit dikenali. Misalnya, Anda mungkin memiliki apa itu privilege atau hak istimewa berdasarkan faset identitas Anda dengan cara berikut dilansir dari Very Well Mind:

Berkenaan dengan ras, white folx mendapat keuntungan dari keuntungan yang tidak diperoleh di masyarakat, karena mereka diperlakukan lebih baik daripada mereka yang berasal dari komunitas BIPOC berdasarkan warna kulit mereka.

Meskipun kulit putih memang mengalami tantangan dalam hidup, tantangan ini tidak disebabkan oleh warna kulit mereka. Selain mengakui hak istimewa kulit putih, penelitian telah menemukan bahwa kesadaran tentang hak istimewa semacam ini saja tidak menghasilkan perubahan terkait bias rasial.

Namun, selain mengakui hak istimewa, jika orang kulit putih juga merasa diberdayakan oleh kemampuan mereka untuk terlibat dalam perubahan sosial, itu memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi ketidakadilan. Melakukannya pada akhirnya akan berdampak pada bias rasial.

Orang-orang kaya memiliki keuntungan yang tidak diperoleh dari pada mereka yang kekurangan sumber keuangan karena mereka memiliki akses yang lebih besar ke peluang. 

Dengan cara ini, sementara individu yang lebih kaya mungkin menghadapi kesulitan dalam hidup, kesulitan ini tidak disebabkan oleh sumber daya keuangan mereka yang meningkat seperti orang yang tidak memiliki kekayaan yang tertindas.

Penelitian menunjukkan bahwa membicarakan kelas seringkali sulit karena diskusi ini biasanya mengangkat topik ras (topik yang tidak nyaman bagi banyak orang). Selain itu, percakapan ini juga dapat menegaskan fakta bahwa kelas yang lebih tinggi diberi hak istimewa yang orang lain tidak memiliki kesempatan untuk mengaksesnya.

Penelitian dari The Society for the Psychological Study of Social Issues menunjukkan bahwa siswa kelas menengah lebih kecil kemungkinannya untuk berbicara tentang kelas daripada siswa kelas pekerja dan memiliki sikap yang lebih menghukum daripada mereka yang tertekan oleh perbedaan kelas.

Jika mereka yang memiliki hak istimewa kelas menghindari pembicaraan tentang itu dan memiliki sikap negatif terhadap kelompok yang terpinggirkan, cara berpikir yang bermasalah ini akan terus berlanjut. Dengan ini, sangatlah penting untuk merasa nyaman dengan mengakui hak istimewa sehingga dapat memanfaatkannya untuk kebaikan.

Jenis kelamin

Individu Cisgender memiliki hak istimewa atas transgender dan folx nonbiner. Selain itu, pria memiliki keuntungan yang tidak diterima dibandingkan dengan jenis kelamin yang terpinggirkan.

Sementara mereka yang mengidentifikasi dengan jenis kelamin yang ditugaskan saat mereka lahir mungkin mengalami tantangan, kesulitan ini tidak terkait dengan identitas mereka sebagai individu cisgender. Sebaliknya, cissexism sangat memengaruhi kehidupan orang-orang trans dan non-biner.

Demikian pula, kesulitan yang dihadapi pria bukanlah karena jenis kelaminnya. Oleh karena itu, keistimewaan gender menindas gender yang terpinggirkan dan berdampak negatif pada kehidupan mereka dalam berbagai cara.

Dalam upaya menuju kebijakan gender yang lebih inklusif di sebuah universitas, para peneliti menemukan bahwa "pekerjaan memfasilitasi pergeseran budaya, kenyataan dari apa yang sering harus terjadi, memakan waktu dan yang membutuhkan kemitraan lintas garis tradisional kekuasaan dan hak istimewa." 

Mengenai kemampuan, orang yang berbadan sehat memiliki keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan orang yang cacat, yang berdampak pada kehidupan mereka. Mereka yang tidak mengalami disabilitas memiliki hak istimewa atas penyandang disabilitas.

Penelitian tentang pengalaman mampu menemukan bahwa 28,3% siswa dengan disabilitas melaporkan pernah mengalami mikroagresi dalam kelas pekerjaan sosial mereka, seperti meminimalkan atau mengabaikan masalah disabilitas, bullying, dll. 

Jika masalah ini dilaporkan dalam program akademik, di mana fakultas diharapkan untuk mempromosikan hasil yang adil (nilai inti dari bidang pekerjaan sosial), ini menunjukkan bagaimana mereka yang bekerja di lembaga akademik dapat gagal untuk mengakui hak istimewa mereka yang berbadan sehat ketika berkaitan dengan folx penyandang cacat.

Berkenaan dengan orientasi seksual, folx heteroseksual memiliki keistimewaan atas orientasi seksual lainnya, karena mereka mendapat manfaat dari konstruksi sosial yang menempatkan mereka dalam kelompok dominan daripada folx yang homoseksual, panseksual, aseksual, dll.

Meskipun orang heteroseksual mungkin mengalami kesulitan dalam hidup mereka, ini tidak terkait dengan orientasi seksual mereka.

Sebuah studi tentang perempuan heteroseksual yang dijadikan sampel pada interval dua puluh tahun dari 1952 hingga 1992 menemukan bahwa perubahan sosial dalam sikap dapat dan memang terjadi selama 20 tahun pertama, tetapi lebih sedikit pada periode 20 tahun kedua.  Dengan cara ini, mudah untuk melihat bagaimana orang-orang yang memiliki hak istimewa sering kali menganggap remeh.

Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana Anda dapat memiliki hak istimewa dalam masyarakat kita, tetapi ada banyak aspek lain dari identitas di mana mungkin memiliki keuntungan yang tidak diperoleh meliputi: