Mengulik Arsitektur Masjid Raya Al-Mashun, Perpaduan Antara Timur Tengah dan Eropa
Merdeka.com - Kota Medan memiliki beberapa tempat bersejarah yang bernilai historis tinggi dan wajib untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Masjid Raya Al-Mashun. Masjid yang terletak di Jalan Sisingamangaraja ini menjadi saksi sejarah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Kota Medan.
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli. Meski usia bangunan ini sudah mencapai 100 tahun, masjid ini masih nampak tegak dan kokoh. Masjid ini juga telah menjadi ikon Kota Medan dan sudah termasuk dalam Cagar Budaya Pemerintah kota setempat.
Pembangunan Masjid Raya Al-Mashun yang bergaya arsitektur perpaduan Timur Tengah dan Eropa ini dilakukan pada masa Kesultanan Deli era kepemimpinan Sultan Ma'mum Al-Rasyid. Harapannya, masjid ini bisa menjadi tempat penyebaran agama Islam di Kota Medan.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Kapan masjid itu dibangun? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
Tidak main-main, Sultan Deli begitu ambisius ketika akan membangun masjid ini. Ia sampai meminta beberapa suruhannya untuk mencari gaya arsitektur yang memiliki estetika tinggi. Maka dari itu Sultan Deli telah mendatangkan arsitek Eropa asal Belanda. Bahan-bahan bangunan yang digunakan juga diimpor dari Eropa.
Bentuk Bangunan Masjid
pesona.travel ©2020 Merdeka.com
Masjid ini memiliki lima kubah yang cukup besar dan berbentuk segi delapan. Dari tampak depan, masjid yang mampu menampung 1.500 jemaah ini seolah memiliki sayap di sebelah kiri dan kanan bangunan.
Lokasi berdirinya masjid ini berada di tengah pusat kota Medan. Sebelum memasuki bangunan masjid, pengunjung akan menjumpai serambi yang cukup luas seperti Masjid Madinah yang ada di Timur Tengah.
Selain itu, akses pintu masuk ke masjid yang banyak dan ukuran pintu yang cukup lebar dan tinggi serta bermodel klasik. Gaya ini seperti bangunan-bangunan yang ada di Eropa.
Ornamen Masjid
Youtube Kapal Segar ©2022 Merdeka.com
Di dalam masjid terdapat banyak ornamen yang khas dengan negara Eropa. Tembok masjid yang penuh dengan ornamen-ornamen yang dominan berwarna emas khas Turki dan Timur Tengah menambah kesan mewah pada masjid ini.
Selain itu motif dari ornamen masjid ini ada bertemakan flora, fauna, alam dan yang pasti kaligrafi. Corak warna yang cerah menjadikan pencahayaan di dalam masjid semakin terang.
Ornamen yang tertanam di masjid ini sangat detail, hingga bagian pintu memiliki ornamen-ornamen kecil yang diberi warna emas.
Pilar-pilar Masjid
Youtube Kapal Segar ©2022 Merdeka.com
Masjid Raya Al-Mashun juga memiliki banyak pilar yang mendampingi tembok-tembok yang dipenuhi ornamen. Terlihat pilar-pilar yang tidak begitu besar di setiap sisi masjid menambah nilai estetika bangunan ini.
Terdapat pilar utama bergaya Eropa yang berbahan beton dan menjulang cukup tinggi. Dengan pilar tinggi dan akses pintu yang banyak, menambah kesan sejuk ketika sedang di dalam masjid karena sirkulasi udara akan berjalan dengan baik.
Masjid Raya Al-Mashun ini telah lama menjadi ikon Kota Medan. Masjid yang begitu mewah nan megah ini membuktikan jika Sultan Deli masa Sultan Ma'mum Al-Rasyid sangat berambisi memiliki masjid yang bernilai tinggi dan ingin memajukan peradaban Kesultanan Deli. Sampai-sampai pihaknya menghabiskan dana sebesar 1 juta gulden untuk membangun masjid ini. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaGubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaJelajah Masjid Raya Syahabuddin, jejak peninggalan sejarah dari Kerajaan Siak.
Baca SelengkapnyaMasjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaResmi dibuka, ini fakta Masjid Agung Medan yang menjadi ikon baru Provinsi Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca Selengkapnya