Post Holiday Blues Adalah Perasaan Sedih Setelah Libur Panjang, Berikut Penyebab dan Ciri-cirinya
Post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang umum terjadi setelah liburan berakhir.
Post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang umum terjadi setelah liburan berakhir.
Post Holiday Blues Adalah Perasaan Sedih Setelah Libur Panjang, Berikut Penyebab dan Ciri-cirinya
Post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang umum terjadi setelah liburan berakhir.
Ini sering kali ditandai dengan perasaan sedih, kecewa, atau stres setelah kembali ke rutinitas sehari-hari dari masa liburan yang santai dan menyenangkan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan post-holiday blues termasuk perubahan lingkungan, stres dari pekerjaan atau tugas, kekecewaan karena harapan tidak terpenuhi selama liburan.
-
Apa itu post holiday blues? Post holiday blues adalah fenomena psikologis yang sering dialami oleh banyak orang setelah mengikuti musim libur panjang seperti Lebaran.
-
Siapa yang bisa mengalami post holiday blues? Seorang psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan perubahan mood yang terjadi sebagai akibat dari transisi dari masa liburan kembali ke kondisi rutin.
-
Bagaimana cara mengatasi post holiday blues? Kasandra menyarankan agar masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk kembali ke aktivitas rutin sebelum masa liburan berakhir. Ini termasuk kembali bangun lebih pagi, menyelesaikan tugas yang tertunda, dan menghindari aktivitas yang minim gerak seperti berlama-lama di media sosial atau tidur terlalu banyak di rumah.
-
Kenapa ada orang yang sedih setelah liburan? 'Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali,' kata Kasandra dilansir dari Antara.
-
Mengapa rasa malas sering muncul setelah liburan? Istirahat yang terlalu nyaman, keasyikan menikmati waktu luang, atau pola tidur yang berubah bisa membuat semangat kita menurun saat harus kembali beraktivitas.
-
Apa penyebab sakit setelah liburan? Perjalanan dengan menggunakan pesawat bisa jadi penyebab kamu mengalami sakit ketika usai bepergian. Biasanya hal ini meyebabkan pilek karena kelembapan udara yang rendah selama penerbangan.
Meskipun biasanya bersifat sementara, post-holiday blues dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan produktivitas seseorang jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan mengetahui tentang penyebab dan strategi untuk mengatasinya, seseorang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari post-holiday blues dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan semangat yang ditingkatkan.
Berikut pengertian post holiday blues dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Apa Itu Post Holiday Blues?
Post holiday blues adalah perasaan sedih, cemas, atau rendahnya semangat yang dialami seseorang setelah kembali dari liburan.
Ini adalah fenomena yang biasanya terjadi ketika seseorang menghadapi kenyataan yang berbeda setelah masa liburan yang menyenangkan dan santai.
Saat liburan, seseorang sering kali dikelilingi oleh suasana yang menyenangkan, pengalaman baru, dan kebebasan dari rutinitas harian.
Namun, ketika orang tersebut kembali ke kehidupan sehari-hari mereka setelah liburan, perbedaan suasana, tuntutan pekerjaan, dan tugas-tugas sehari-hari dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan semangat.
Post holiday blues bisa menjadi diperparah oleh perasaan nostalgia akan masa liburan yang berlalu. Semangat dan kegembiraan yang dirasakan selama liburan cenderung menghilang begitu sorang kembali ke rutinitas normal.
Ciri-ciri Post Holiday Blues
Beberapa gejala umum yang sering dialami selama post holiday blues meliputi kelelahan, kehilangan motivasi, perasaan sedih atau cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan kurangnya minat dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, ada ciri-ciri post holiday blues lainnya, antara lain:
1. Perasaan Sedih atau Kekecewaan: Merasa sedih atau kecewa bahwa liburan telah berakhir, dan kembali ke rutinitas sehari-hari.
2. Kurangnya Energi atau Motivasi: Merasa kurang bersemangat atau sulit untuk mendapatkan energi untuk kembali ke pekerjaan atau tugas-tugas rutin.
3. Perasaan Stres atau Kecemasan: Merasa cemas atau tertekan dengan tekanan yang muncul setelah kembali dari liburan.
4. Kesulitan Konsentrasi: Kesulitan untuk berkonsentrasi atau fokus pada tugas-tugas yang perlu diselesaikan.
5. Kurangnya Minat dalam Aktivitas Rutin: Kehilangan minat atau antusiasme dalam melakukan aktivitas yang biasanya dinikmati sebelum liburan.
6. Perubahan Pola Tidur atau Makan: Mengalami perubahan dalam pola tidur atau makan, seperti kesulitan tidur atau pola makan yang tidak teratur.
7. Perasaan Kesepian atau Isolasi: Merasa kesepian atau terisolasi setelah kembali ke rutinitas sehari-hari, terutama jika liburan dihabiskan dengan teman atau keluarga.
Penyebab Post Holiday Blues
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan post holiday blues. Salah satunya adalah perbedaan yang tajam antara kehidupan selama liburan dengan kehidupan sehari-hari.
Selama liburan, seseorang mungkin tidak memiliki tekanan atau tanggung jawab yang sama seperti saat mereka bekerja atau bersekolah.
Selain itu, ada beberapa penyebab post holiday blues, antara lain:
Penyebab Post Holiday Blues
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami post-holiday blues setelah liburan berakhir. Berikut adalah lima penyebab umum:
1. Perubahan Lingkungan
Kembali ke rutinitas sehari-hari setelah menghabiskan waktu dalam lingkungan liburan yang santai dan menyenangkan dapat menjadi kontras yang mengejutkan. Perubahan ini bisa menyebabkan stres dan kesulitan dalam beradaptasi kembali ke kehidupan sehari-hari.
2. Stres dari Pekerjaan atau Tugas
Terkadang, kembali ke pekerjaan atau tugas-tugas yang menumpuk setelah liburan dapat menimbulkan stres dan kekhawatiran tentang produktivitas dan kinerja. Peningkatan tekanan ini bisa menjadi faktor penyebab post-holiday blues.
3. Perasaan Kekecewaan atau Realita yang Tidak Sesuai dengan Harapan
Kadang-kadang, liburan tidak memenuhi harapan atau ekspektasi yang diharapkan. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari cuaca yang buruk hingga masalah di destinasi liburan. Perasaan kekecewaan ini bisa menjadi pemicu untuk merasa sedih atau frustrasi setelah liburan berakhir.
4. Kehilangan Koneksi Sosial
Liburan seringkali merupakan waktu untuk berkumpul dengan teman atau keluarga, dan terkadang kembali ke rutinitas sehari-hari berarti kehilangan koneksi sosial tersebut. Kehilangan interaksi sosial yang intens dapat menyebabkan perasaan kesepian atau isolasi.
merdeka.comCara Mengatasi Post Holiday Blues
Ada beberapa cara mengatasi post holiday blues, antara lain:
1. Membuat Rencana Pemulihan
Setelah liburan, buat rencana untuk kembali ke rutinitas. Jadwalkan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk membantu Anda beradaptasi secara bertahap.
2. Bergerak Aktif
Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan energi Anda. Berjalan-jalan, berlari, atau berpartisipasi dalam kelas olahraga yang Anda sukai bisa menjadi pilihan yang baik.
3. Berbagi Pengalaman
Berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang pengalaman liburan Anda dapat membantu mengurangi rasa kesepian atau kekecewaan setelah liburan berakhir.
Berbagi kenangan atau merencanakan aktivitas bersama juga dapat membuat Anda merasa terhubung kembali dengan orang-orang yang Anda cintai.
4. Merencanakan Kegiatan Positif
Menciptakan sesuatu untuk dinantikan dapat membantu mengalihkan fokus dari perasaan sedih pasca-liburan.
Buatlah rencana untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan atau bermanfaat, seperti berkumpul dengan teman, menghadiri acara sosial, atau menjalankan hobi yang Anda nikmati.
5. Mengatur Prioritas dan Rutinitas
Kembali ke rutinitas sehari-hari dapat membantu meredakan perasaan kacau atau kewalahan. Atur prioritas Anda, buat jadwal harian atau mingguan, dan fokus pada tugas-tugas yang perlu diselesaikan.
Mempertahankan rutinitas yang sehat dan terorganisir dapat membantu Anda merasa lebih stabil dan terkendali.
6. Berlatih Penerimaan dan Bersyukur
Terima kenyataan bahwa liburan telah berakhir dan fokuslah pada hal-hal yang Anda miliki dalam kehidupan sehari-hari yang patut disyukuri.
Buat daftar hal-hal positif atau momen kecil yang membuat Anda bahagia setiap hari. Berlatih bersyukur dan menghargai kehidupan sehari-hari dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda secara keseluruhan.
7. Menjaga Keseimbangan Hidup
Jangan lupakan kebutuhan pribadi Anda di tengah kesibukan sehari-hari. Berikan waktu untuk beristirahat, tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan, waktu luang, dan istirahat dapat membantu menjaga kesejahteraan fisik dan emosional Anda.