Profil Adi Saputra, Kader Organisasi Pujakesuma di Medan Kandidat Cawagub Sumut
Sosok yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, visioner, dan serta usung visi Sumut Maju ini menjadi kandidat kuat dalam kursi Cawagub Sumut 2024.
Sosok yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, visioner, dan serta usung visi Sumut Maju ini menjadi kandidat kuat dalam kursi Cawagub Sumut 2024.
Profil Adi Saputra, Kader Organisasi Pujakesuma di Medan Kandidat Cawagub Sumut
Dalam persaingan kursi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024 mendatang telah memiliki kandidat barunya yaitu Adi Saputra.
Adi Saputra sudah melakukan pendaftaran diri ke beberapa partai politik setelah mendapat mandat langsung dari paguyuban Pujakesuma. Dalam persaingan Cawagub ini, Adi akan mengusung visi "Sumut Maju" terutama bagi masyarakat pedesaan.
Lebih dari itu, Adi juga akan membawa program kerja untuk pembangunan berkelanjutan dan desa menjadi fokus Adi dalam menjadikan penopang untuk masyarkat sejahtera. Berikut profil Adi Saputra.
Kader Pujakesuma
Ia dikenal sebagai sosok muda yang juga kader organisasi Putra Jawa Kelahiran Sumatera atau dikenal dengan Pujakesuma.
Dilansir dari berbaga sumber, Pujakesuma adalah Putra Jawa Kelahiran Sumatera atau disingkat Pujakesuma adalah paguyuban terbesar di Sumatera yang didirikan pada 10 Juli 1980 di Kota Medan.
Ketua DPP Pujakesuma Bidang Pemuda dan Olahraga, Sosok Pemerhati Bidang Olahraga
Dilansir dari kanal Liputan6.com, Adi Saputra menjabat sebagai Ketua DPP Pujakesuma Bidang Pemuda dan Olahraga. Ia seringkali berada di tengah masyarakat dan berbagi kepada warga kurang mampu.
Demikian disampaikan Pengurus Klub Sepak Bola Anggota PSMS Medan, Sari Azhar Tanjung, dan Fajar Pratama. Mereka menilai, perhatian Adi Saputra di dunia olahraga begitu antusias.
"Kita kenal Pak Adi Saputra sudah lama. Memang sejak dulu, selalu memberi perhatian kepada dunia olahraga, khususnya sepak bola," ucap Aziz.
Meskipun kini PSMS ditangani perusahaan lain, kecintaan Adi Saputra terhadap klub kebanggaan Sumut di kancah nasional tidak surut. Perhatian dan dukungannya kepada proses pembinaan atlet sepak bola tetap konsisten.
Lahir dari Desa Tertinggal
Kenapa desa menjadi fokus Adi dalam program kerjanya sebagai Cawagub pada Pilkada Sumut 2024 mendatang, hal ini karena dirinya lahir di sebuah desa yang cukup tertinggal.
Adi lahir dan tumbuh besar di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit, Desa Kampung Lalang, Kecamatan Ujungpadang, Kabupaten Simalungun, serta perbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan.
Kondisi tempat tinggal Adi sendiri cukup tertinggal pada era tahun 1980-an, sehingga kehidupan masyarakat di kampung halamannya ini menjadi cukup terisolir dari dunia luar. Maka dari itu, visi "Sumut Maju" tersebut ia mulai dari desa yang menjadi pondasi dalam kesejahteraan masyarakat.
"Kalaupun sekarang sudah lebih maju, tetapi kalau perbandingannya dengan desa lain yang aksesnya mudah, tentu masih belum bisa kita sebut maju. Sebab ukurannya adalah kesejahteraan masyarakat," ucap Adi Saputra dikutip dari kanal Liputan6.com (27/5) lalu.
Miliki Visi Pemerataan Pembangunan
Mendapat mandat dari paguyuban Pujakesuma, Adi memiliki visi untuk masyarakat pedesaan agar mendapat perhatian lebih besar dari rencana pembangunan pemerintah.
Selama ini Adi cenderung melihat pemerataan pembangunan hanya diprioritaskan bagian daerah saja, aksesnya lebih dekat dengan pusat perekonomian, tingkat kecamatan, dan kabupaten/kota."Sehingga pemerintah harus hadir hingga ke kawasan pelosok desa, terutama yang minim secara akses maupun kurang memadai dari segi infrastruktur," terang Adi.
Ketimpangan Sosial
Adi juga menilai di Sumut masih banyak desa-desa yang keadaannya serupa dengan kampung halamannya itu. Lalu kehidupan antara pedesaan dan perkotaan akan semakin terlihat jelas ketimpangannya.
Hal ini bisa terlihat dari segi akses transportasi, komunikasi, hingga fasilitas-fasilitas umum lainnya yang mendukung kehidupan masyarakat sehari-hari. Dari sinilah Adi ingin memajukan desa serta masyarakat yang sejahtera.
"Harapannya, anggaran yang ada bisa dialokasikan secara maksimal menyejahterakan," ujarnya.