Terbesar di Dunia, Ini Fakta Menarik PLTP Sarulla di Tapanuli Utara
Merdeka.com - Tahukah kamu Indonesia merupakan negara dengan potensi besar yang bisa memanfaatkan panas bumi untuk pembangkit listrik?
Hal ini dikarenakan kondisi bentang alam Indonesia yang dilewati oleh cincin api pasifik atau yang dikenal sebagai 'Ring of Fire'. Banyaknya gunung berapi membuat negara ini memiliki pasokan panas bumi yang melimpah untuk pembangkit listrik.
Pemerintah telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), salah satunya yang berada di kawasan Gunung Toba, tepatnya di Tapanuli Utara, Sumatra Utara (Sumut).
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Apa teknologi utama yang digunakan PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Dimana PLTA Gunungtua berada? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Kenapa PLTA Gunungtua dibangun? Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
Dikenal dengan nama PLTP Sarulla, pembangkit listrik ini ternyata merupakan yang terbesar di dunia.
Melansir dari ditjenppi.menlhk.go.id, PLTP Sarulla dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi, yaitu di Silangkitang dengan kapasitas 1x110 Mega Watt (MW) dan dua unit di Namora-I-Langit (NIL) dengan kapaistas 2x110 MW.
Keberadaan PLTP ini sangat membantu mengurangi defisit listrik yang ada di Sumut.
Simak ulasannya berikut ini.
Pembangunan Molor 27 Tahun
sarullaoperations.com ©2021 Merdeka.com
Pembangunan proyek geothermal raksasa ini sempat mandek selama 27 tahun. Usai molor hampir tiga dekade, PLTP Sarulla akhirnya diresmikan oleh pemerintah pada 31 Maret 2017 lalu.
Pengoperasian PLTP ini pun dilakukan secara bertahap. Unit 1 dioperasikan pada tahun Maret 2017, kemudian unit 2 dioperasikan pada September di tahun sama. Terakhir, Unit 3 dioperasikan pada Mei 2018.
Pembangunan PLTP ini dimulai pertama kali pada tahun 1990. Namun, proyek itu harus mangkrak puluhan tahun lamanya lantaran terhambat perizinan dan birokrasi yang berbelit-belit.
Megaproyek geothermal terbesar di dunia ini dikembangkan melalui skema Kontrak Operasi Bersama (KOB) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL).
SOL merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation dan Kyushu Electric Power (Jepang) dan Ormat International (AS).
Proyek PLTP ini sendiri membutuhkan investasi sekitar US$1,6 miliar yang didanai oleh partisipasi swasta yang dipimpin oleh Medco dengan anggota konsorsiumnya, yang terdiri dari modal (equity) 30 persen dan pinjaman lunak dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 70 persen.
Tingkat Efisiensi Terbaik di Indonesia
sarullaoperations.com ©2021 Merdeka.com
Melansir dari laman dunia-energi, PLTP Sarulla merupakan pembangkit listrik energi panas bumi pertama di Indonesia yang menggunakan tiga metode dalam pembangkitannya, yaitu condensing, bottomic, dan binary. Pada teknologi tersebut sisa buangan air panas dari uap panas bumi diolah kembali untuk mendapatkan kapasitas daya listrik. Pada teknologi terdahulu, air panas sisa uap dibuang begitu saja. Sehingga teknologi yang dipakai di PLTP ini sangat efisien dalam memanfaatkan uap dan produk uap (brine).Dengan ketiga metode tersebut, tingkat efisiensi PLTP Sarulla bahkan mengalahkan tiga PLTP lain di Tanah Air, yaitu PLTP Darajat, PLTP Kamojang, dan PLTP Wayang Windu.Selain itu, aktivitas PLTP Sarulla tidak menggunakan bahan fossil fuel atau batu bara dan sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu dapat dijadikan sumber tenaga alternatif untuk mengurangi emis gas rumah kaca nasional. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia ternyata ada PLTS yang disebut meraih predikat terbesar di Asia Tenggara. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPLTS 100 MWp kini telah beroperasi secara komersial, memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan kawasan industri.
Baca SelengkapnyaPotret solar farm terbesar se-Asia Tenggara ada di Indonesia, luasnya 14 kali lapangan sepak bola.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaWaduk Sigura-Gura, bendungan PLTA Inalum terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bendungan ini juga menjadi salah satu objek wisata di Kota Bandar Lampung yang memukau.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaSuatu kejadian, Samosir merasa lapar dan tanpa sadar ia makan makanan yang seharusnya untuk ayahnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca Selengkapnya