Cerita Pasangan WNI di Jepang yang Sekolahkan Anak TK, Murid Hanya 2 di Tahun 2023
Merdeka.com - Jepang kini tengah menghadapi gelombang besar depopulasi. Jumlah anak-anak yang terus menyusut di Jepang membuat banyak sekolah-sekolah ditutup lantaran tak memiliki siswa.
Selain berdampak pada kehidupan sosial Jepang, depopulasi ini juga memukul WNI di negeri sakura tersebut. Sebuah video berdurasi singkat dari akun TikTok @omen_said menunjukkan bagaimana keluarga kecil WNI di Jepang menyekolahkan anaknya.
Di awal video, telah disuguhkan pemandangan sebuah sekolah yang sepi meski infrastruktur bangunan masih sangat baik. Publik semakin dikejutkan dengan fakta bahwa ternyata sekolah yang cukup luas tadi hanya dihuni 2 orang siswa.
-
Bagaimana cara wisatawan merasakan kehidupan di sekolah Jepang? Dengan tarif sebesar 30.000 yen (sekitar Rp4,2 juta), peserta dapat menikmati pengalaman sekolah yang otentik, mulai dari mengenakan seragam, mengikuti kegiatan kelas, hingga berpartisipasi dalam tradisi-tradisi unik yang ada.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana Bapak Joko bisa menyekolahkan anaknya? 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Dimana lokasi yang digambarkan dalam video? Dalam video yang dipostingnya pada Jumat pekan lalu memperlihatkan wilayah Sarinah, Jakarta dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit dengan gaya modern juga berbagai teknologi tingkat tinggi lainnya.
-
Apa narasi video Youtube tersebut? 'SIDANG DPR ANCUR ANCURAN‼️J0K0WI TERSERET, DPR & ERICK THOHIR SEPAKAT BONGKAR SMUA KASUS JKW' tulis akun @SATU BANGSA di keterangan video.
-
Bagaimana video tersebut dibuat? Dalam artikel disebutkan bahwa thumbnail dalam video berasal dari hasil manipulasi atau editan beberapa gambar yang digabung. Sementara narasi yang ada dalam video berasal dari artikel Kompas.tv yang berjudul 'Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Hari Ini terkait Kasus Vina Cirebon' yang diunggah pada Senin (24/6).
Siswa Hanya 2 Orang
©2023 Merdeka.com/instagram omen_said
Di tingkat sekolah TK, sekolah ini hanya memiliki 2 murid yang akan belajar. Satu siswa bernama Dinand berasal dari keluarga Indonesia, sedangkan satunya lagi adalah siswa asli Jepang.
"Salah satu TK di Jepang 2023 ini hanya ada 2 murid. Ini adalah cerita dari salah satu keluarga kecil orang Indonesia. TK ini jauh dari tempat tinggal mereka. Karena TK di dekat rumahnya tutup. Anaknya bernama Dinand dan 1 murid orang Jepang," bunyi keterangan video.
Tetap Ada Upacara Penyambutan
©2023 Merdeka.com/instagram omen_said
Kendati hanya ada dua siswa, guru yang bertugas di sekolah ini tetap melangsungkan upacara penyambutan. Layaknya upacara penyambutan sebelumnya, ada banyak dekorasi menarik dan seragam untuk para siswa.
"Upacara penyambutan murid pun tetap dilaksanakan walaupun hanya ada 2 murid. Dengan tenaga pengajar yang berkualitas dan sekolah yang bagus ini rasanya sangat disayangkan," imbuh keterangan tersebut.
Kondisi Jepang dan Indonesia yang sangat kontras ini membuat banyak orang memberi perhatian. Hingga kini video yang menampilkan depopulasi di Jepang ini sudah mendapat dua ribu lebih tanda suka. Netizen pun meninggalkan komentar untuk warga Jepang.
"Orangnya sedikit tapi berkualitas jujur dan disiplin," tulis netizen.
"Pengen pindah ke Jepang tapi ga bisa bahasa jepang, dan bingung kerja nya klo keterbatasan bahasa," imbuh lainnya.
"Kasian para bocil ga punya temen ya dsna," ungkap netizen lain yang kasihan. (mdk/vna)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca Selengkapnya"Malam waktunya kita nangis berdua pelukan. Kira kira sampai kapan yaa," tulisnya dalam caption.
Baca SelengkapnyaDua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.
Baca SelengkapnyaDi China, siswa diajarkan menghargai perjuangan orang tua mencari uang lewat video.
Baca SelengkapnyaHamparan perbukitan hijau yang menawan, langit biru yang cerah, serta udara segar khas pegunungan menciptakan suasana tenang dan damai di lingkungan sekolah.
Baca SelengkapnyaPasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca SelengkapnyaViral perjuangan siswa di Samosir harus berjalan kaki menuju sekolah dalam keadaan hari masih gelap.
Baca SelengkapnyaBocah SD ini mampu mengibarkan bendera merah putih saat upacara. Baru latihan Senin pagi, satu jam sebelum upacara dimulai.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak yang tidak masuk sekolah karena jarak dari kampung ke sekolah cukup jauh.
Baca SelengkapnyaSejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaPerjalanan mereka ditemani pemandangan pegunungan yang begitu hijau dan asri.
Baca SelengkapnyaMinimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan.
Baca Selengkapnya