Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri
Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri
Masih Misteri
Dalang di balik kasus pembunuhan seorang wanita bernama Ida, warga Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, hingga kini masih menjadi misteri. Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara pada 5 Januari 2020 silam.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Apa misteri dari kerangka wanita? Penemuan yang paling membingungkan adalah wanita tersebut kehilangan seluruh tulang di wajahnya, sementara suaminya masih memiliki wajah yang utuh.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
"Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,"
Ucap sepupu korban bernama Shopi mengutip dari Antara (9/8).
Tulang Punggung Keluarga
Shopi mengatakan, korban semasa hidupnya harus membanting tulang untuk menghidupi kedua anaknya. Sepupu korban pun merasa begitu prihatin dengan kejadian yang menimpa Ida.
"Begitu prihatin melihat kehidupan korban. Dia rela bekerja mocok-mocok agar bisa menafkahi kedua anaknya. Namun, sekarang hanya tinggal kenangan. Ida telah meninggalkan kedua anaknya untuk selamanya,"
terang Shopi menambahkan
Penanganan Lamban
Menurut Shopi, penanganan kasus yang menimpa kakak sepupunya itu berjalan sangat lamban. Hingga kini pihak keluarga korban masih penasaran dengan pelaku dan apa motif ia tega membunuh Ida.
Minta Transparan
Praktisi Hukum Sumatra Utara, Julheri Sinaga mengatakan, dirinya sangat menyayangkan penanganan kasus pembunuhan Ida oleh Polres Batubara yang terkesan lamban dan belum menemui titik terang. Ia juga mendesak pihak penegak hukum untuk bertindak transparan kepada keluarga korban terkait perkembangan kasus tersebut.
"Polres Batubara semestinya menyampaikan perkembangan kasusnya kepada pihak keluarga korban. Bila ada kendala agar disampaikan. Kalau penanganannya berlarut-larut tentu menimbulkan hal negatif jika polisi tidak bekerja,"
tutur Praktisi Hukum Sumut, Julheri Sinaga SH
"Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,"
tegas Julheri