Upaya Pemprov Sumut Cegah Stunting pada Anak, Beri Tablet Penambah Darah
Merdeka.com - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi memberikan tablet penambah darah kepada remaja putri di SMA Negeri 1 Kota Medan. Pemberian tablet penambah darah ini bertujuan untuk mencegah stunting sejak dini bagi perempuan calon ibu. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Gerakan Aksi Nasional Bergizi Kementerian Kesehatan RI.
"Saya mengkhawatirkan masa depan anak-anak kita sekalian dari masalah stunting. Untuk itu kita tidak berpangku tangan. Makanya saya akan terus keliling ke sekolah-sekolah," kata Gubernur Edy Rahmayadi yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut Dian Arief Trinugroho, Kepala Dinas Kesehatan Ismail Lubis, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Medan Ahmad Siregar, dilansir infosumut.id (26/10).
Menekan Angka Stunting
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Kenapa Kemenkominfo dorong pelajar SMA cegah stunting? Kemenkominfo mendorong pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melakukan aksi pencegahan stunting. Beberapa aksi yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, rajin berolahraga, menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD).
-
Bagaimana cara Kemenkominfo dorong pelajar cegah stunting? Genbestival diisi dengan pertunjukkan seni, informasi edukatif dengan harapan pesan-pesan pencegahan stunting disampaikan dengan cara yang santai dan menyenangkan, sehingga lebih mudah dipahami oleh para pelajar.
-
Apa yang diberikan Bulog untuk cegah stunting? Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Pemimpin Wilayah BULOG Nusa Tenggara Barat, David Susanto pada Kamis (7/9) kepada target sasaran dan dihadiri oleh Wakil Lombok Utara sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, Kepala Dinas Kabupaten Lombok Utara dan perangkat desa setempat. 'Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan memberikan penyerahan bantuan beras Fortivit sebanyak 7,650 kg.
-
Apa yang Kemenkominfo dorong pelajar lakukan untuk cegah stunting? Beberapa aksi yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, rajin berolahraga, menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD).
-
Siapa yang diajak Kemenkominfo untuk cegah stunting? Hal ini dikarenakan merekalah yang akan menjadi calon orang tua di masa depan.
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara terus berupaya untuk mencegah dan menekan kasus stunting di wilayahnya. Pasalnya stunting telah lama menjadi salah satu masalah di provinsi ini.
“Untuk itu, masa depan negara dan Sumatera Utara itu berada di pundak kalian para generasi penerus. Bayangkan kalau kita masih diselimuti masalah stunting. Apalagi 40% kabupaten/kota di Sumut masih diselimuti oleh anak-anak stunting,” ucap Gubernur Edy.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Sumut Ismail Lubis mengatakan, pemberian tablet penambah darah ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang merupakan program Kementerian Kesehatan. Termasuk aktivitas fisik dan olahraga ringan, serta mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan protein hewani setiap hari.
Ismail Lubis menjelaskan, tablet penambah darah tersebut sebagai bentuk intervensi spesifik agar remaja putri yang kelak akan tumbuh dewasa, bisa melahirkan anak yang sehat dan tidak menderita stunting.
Sebanyak 50 tablet telah diberikan kepada setiap anak berusia 12-18 tahun. Tablet ini dikonsumsi setiap seminggu sekali, salah satunya untuk mencegah anemia. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting menjadi permasalahan serius yang mengancam sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinkes DIY menekankan pemberian nutrisi pada remaja putri agar tidak melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaGenbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan RPJMN 2020- 2024, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor beserta rombongan Turdes Kemerdekaan Bergerak Lintas Beribu Sungai Banua
Baca SelengkapnyaRemaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDia menuturkan bahwa pihaknya telah menjalankan berbagai program penanganan stunting, pemberian beasiswa, bantuan sosial dan lainnya
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendukung program pencegahan dan penurunan angka prevalensi stunting.
Baca SelengkapnyaPrabowo Gibran mencegah stunting dengan memberikan bantuan Asam Folat dan Vitamin D.
Baca SelengkapnyaAgus Fatoni berharap dokter kandungan bisa menjadi ujung tombak kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan soal stunting.
Baca SelengkapnyaStunting merupakan masalah kritis yang memiliki tantangan multi dimensi dan membutuhkan upaya berkelanjutan dan solusi yang kolaboratif dalam penanganannya.
Baca Selengkapnya