18 Tahun Ditinggal Ibu Jadi TKW, Semangat Calon Prajurit Ini Menginspirasi
Merdeka.com - Setiap individu tentunya memiliki impian. Untuk mewujudkan mimpi tersebut tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui untuk mencapainya.
Seperti yang dirasakan oleh Dimas Pratama. Sosoknya mengejar impian menjadi prajurit TNI dengan berusaha keras.
Ia mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Terlebih, dirinya tinggal seorang diri tanpa orang tua.
-
Siapa yang menjadi dambaan orang tua? Anak pertama bukan hanya menjadi teladan bagi saudara-saudaranya, tetapi juga menjadi dambaan bagi orang tua.
-
Apa yang diinginkan orang tua untuk anaknya? Memiliki anak sholeh dan sholihah yang senantiasa taat pada perintah Allah SWT adalah dambaan tiap orangtua.
-
Siapa yang diuntungkan dari perjuangan orang tua? Dengan begitu, penting bagi anak untuk berbakti kepada orang tua sebagai bentuk balas budi.
-
Bagaimana orang tua menunjukkan perjuangan mereka untuk anak? Dalam setiap langkah yang orang tua ambil, baik itu dalam mencari nafkah, memberikan pendidikan, atau memberikan dukungan emosional, orang tua selalu berfokus pada kepentingan di atas diri mereka sendiri.
-
Bagaimana peran orang tua dalam perubahan cita-cita? Orang tua juga cenderung lebih mendukung aspirasi anak-anak mereka untuk mengejar profesi yang dianggap tidak konvensional oleh standar sebelumnya, seperti menjadi pengembang game atau vlogger.
-
Siapa yang mendukung orang tua? 'Psikososial berupa bantuan yang sifatnya memberikan perhatian, motivasi, informasi, dan interaksi yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kalau kita saling mendukung memberikan rasa positif satu sama lain, itu juga satu hal yang sifatnya psikososial,' kata Fransiska.
Sejak kecil Dimas tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Dimas diasuh oleh sang nenek. Ia pun tidak mengingat sosok ibunya.
Usut punya usut, kedua orang tuanya bekerja di luar negeri. Kehadiran sosok orang tua, tentunya menjadi hal yang begitu diinginkannya.
Walaupun begitu, Dimas tidak pernah putus asa untuk mengejar cita-cinta. Ia ingin menjadi prajurit dan dapat membawa pulang kedua orang tuanya. Hal ini diketahui dari akun YouTube TNI AD yang tayang pada, Rabu (10/6) lalu.
Video ini berjudul "Calon Prajurit yang Merindukan Sosok Orang tua". Berikut kisah Dimas calon prajurit TNI yang menginspirasi.
18 Tahun Tidak Bertemu Orang Tua
Dimas menceritakan kisah hidupnya. Ia mengatakan tidak tinggal dengan kedua orang tuanya.
Sejak dirinya di bangku Taman Kanak-Kanak, kedua orang tua meninggalkannya. Orang tua Dimas menjadi TKI di Malaysia. Dirinya pun tinggal bersama neneknya.
"Bapak tinggalin dari TK, mama juga ke Malaysia untuk kerja. Jadi tinggal sama nenek. setelah meninggal saya diasuh di pondok," cerita Dimas.
©2020 Merdeka.com/Youtube TNI AD
Belum Pernah Ketemu Ibu
Dimas pun mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertemu dengan ibunya. Selama 18 tahun, dia tidak mengingat sosok ibunya.
Akhirnya dia mencari ibunya di Facebook. Dimas menemukan sosok ibundanya di Facebook. Hal ini membuat dirinya bahagia.
"Belum pernah liat mama, terus bibi saya yang menjelaskan," ucapnya.
"Aku nyari di FB, terus ketemu. Aku coba add, mama kaget. Jelas kangen banget," tambahnya.
©2020 Merdeka.com/Youtube TNI AD
Ikut Seleksi Calon Prajurit
Dimas Pratama memiliki cita-cita untuk mengabdi kepada negara. Ia pun memutuskan untuk mendaftar menjadi calon prajurit TNI.
Dimas memang memiliki keahlian bela diri. Sejak kecil dirinya mengikuti kompetisi bela diri. Laki-laki asal Sumba Barat ini pun melakukan rangkaian seleksi. Tidak sekalipun dirinya menyerah.
©2020 Merdeka.com/Youtube TNI AD
Lulus Sebagai Siswa Calon Tamtama
Proses deretan seleksi yang Dimas ikuti pun membuahkan hasil. Dirinya berhasil lulus sebagai siswa calon Tamtama.
Ia pun melakukan pendidikan di Bali. Tentunya ini menjadi hal yang sangat membanggakan untuk dirinya.
©2020 Merdeka.com/Youtube TNI AD
Harapan Dimas
Dimas pun memiliki harapan untuk hidupnya kelak. Ia menginginkan menjadi prajurit dan mengabdi untuk negara.
Dimas juga memiliki impian membuat ibunya kembali ke Indonesia. Dia juga berkeinginan untuk menyekolahkan adik-adiknya.
"Ingin jadi abdi di negara untuk menjadi prajurit. Ingin hidup sama-sama orang tua dan menyekolahkan adik-adik," tutupnya.
©2020 Merdeka.com/Youtube TNI AD (mdk/kum)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca SelengkapnyaMeski berbeda instansi, pangkat ayah yang berdinas di TNI dengan sang putri yang berdinas di Polri ini sama-sama satu level.
Baca SelengkapnyaSang putri berjuang keras sejak kecil demi meneruskan pengabdian sang ayah ke ibu pertiwi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira TNI foto bareng sang Ibu yang malah dikira kekasih hati.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku merasa senang karena bisa membelikan tiket pesawat untuk kedua orang tuanya dan bisa berkumpul bersama di perantauan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaSetiap kakak tentu ingin adiknya memiliki masa depan yang lebih baik dari dirinya.
Baca SelengkapnyaRupanya alih-alih hanya video call karena gagal mudik, Nambunan memilih membawa orang tuanya ke perantauan.
Baca SelengkapnyaDoa orang tua senantiasa mengiringi perjalanan seorang Taruna Akademi Militer (Akmil) bernama Letda Inf Indraju hingga berhasil dilantik menjadi seorang perwira
Baca SelengkapnyaAnak seorang penjual ayam berhasil menjadi seorang Perwira Polisi. Berkat kerja kerasnya, ia mampu menggapai mimpi untuk menjadi Polisi.
Baca SelengkapnyaCasis ini tak pernah letih untuk terus mencoba mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI.
Baca Selengkapnya