5 Cara alam ingatkan kita akan datangnya letusan gunung berapi
Merdeka.com - Meletusnya dua gunung berapi Indonesia dalam beberapa saat lalu, Sinabung dan Kelud, meninggalkan luka mendalam bagi penduduk Indonesia. Akibat hal ini, banyak kerugian baik moral maupun material yang dihasilkan.
Para penduduk di lereng kedua gunung itu pun harus mengungsi meninggalkan harta bendanya setelah gunung tiba-tiba beraktivitas dan mengeluarkan material dari perut bumi. Bahkan, saat Kelud meletus, penduduk pun harus terbangun dari tidur malamnya dan segera evakuasi diri.
Alam sendiri sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda bahwa kedua gunung berapi tersebut akan meletus. Tanda ini biasanya juga muncul ketika sebuah gunung berapi aktif bangun dari tidurnya.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan Gunung Kelud mulai aktif? Dari sinilah, Gunung Kelud mulai aktif dan meletus dari waktu ke waktu.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
Memang, apa saja tanda-tanda itu? Simak ulasannya di sini.
Suhu di sekitar gunung naik
Sebagai suatu tanda aktifnya gunung berapi, akan terjadi kenaikan suhu di sekitar kawasan gunung berapi. Maka, biasanya penduduk setempat akan merasa kegerahan bahkan di malam hari.
Hal ini dikarenakan material super panas dari inti bumi yang berjalan keluar lewat kawah gunung. Meski material seperti lahar belum disemburkan, biasanya panasnya yang terlebih dahulu bisa dirasakan.
Mata air menjadi kering
Akibat hal yang sama pula, mata air di gunung itu biasanya juga kering. Debitnya akan berkurang karena terjadi penguapan akibat panas yang keluar dari inti bumi.
Di beberapa kejadian, air yang keluar biasanya juga hangat-hangat kuku. Hal ini juga disebabkan karena adanya suhu panas yang kemudian mempengaruhi temperatur air.
Sering terjadi gemuruh dan getaran
Tremor atau gempa kecil dalam jumlah banyak biasanya juga terjadi sebelum sebuah gunung meletus. Hal ini dikarenakan material dari inti bumi yang terus terdesak untuk keluar dari kawah gunung.
Material yang bergerak ini mengeluarkan suara bergemuruh. Jika gerakannya kuat, akan disertai getaran.
Tumbuhan layu
Akibat panas yang mempengaruhi suhu sekitar gunung, tumbuhan yang ada di gunung berapi biasanya juga akan menggugurkan daunnya. Bahkan, ada beberapa yang mati layu.
Hal ini dikarenakan cadangan air yang tersimpan di tanah mengering atau berkurang drastis. Padahal, air adalah komponen penting tumbuhan untuk tetap hidup.
Hewan mulai migrasi
Beberapa hewan juga memiliki insting tajam dalam mengetahui suatu bencana. Tepat sebelum bencana itu terjadi, hewan-hewan ini akan berpindah tempat. Sementara, bagi yang tidak bisa berpindah, seperti hewan ternak, akan mengeluarkan gelagat kegelisahan.
Perpindahan burung menghindari hutan di gunung dalam jumlah banyak biasanya jadi penanda awal akan terjadinya letusan gunung berapi. Selain itu, beberapa hewan di darat juga akan turun gunung sebelum adanya letusan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaWaspada jika tanda-tanda alam berikut ini terjadi.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaDengan kenaikan status tiga gunung api aktif itu, Tyas mengatakan ada beberapa potensi bahaya yang harus dijauhi oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu masih sering mengalami guncangan gempa akibat aktivitas vulkanik maupun magmatik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk sellau memperhatikan keselamatan dan tanda bahaya saat mendaki gunung,
Baca Selengkapnyahasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca Selengkapnya