5 Pemuda paling kaya di dunia teknologi
Merdeka.com - Kaya dan sukses di usia tua adalah hal biasa. Namun, kaya dan sukses di usia muda, adalah hal luar biasa.
Hal inilah yang ditunjukkan oleh deretan pemuda yang mampu masuk dalam daftar orang terkaya sejagat yang dilansir Forbes. Di dunia teknologi, beberapa miliardernya, ternyata banyak yang masih muda atau dalam artian berusia di bawah 40 tahunan dengan asumsi usia 40 adalah usia paling matang seseorang dalam hal kedewasaan.
Yang unik, kebanyakan pemuda ini sukses di usia muda ketika teman-teman seangkatannya sedang sibuk kuliah. Beberapa memilih DO namun tekun sehingga sukses datang dengan sendirinya, bukan hasil dari warisan orang tua.
-
Siapa anak muda terkaya di dunia? Clemente Del Vecchio yang berusia 18 tahun justru sudah memiliki kekayaan USD3,8 miliar atau setara Rp582 triliun.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Siapa saja mereka? Simak lima di antaranya berikut ini seperti yang tertera dalam Forbes' The Richest People On The Planet 2014 berikut ini.
Mark Zuckerberg
Tak bisa dipungkiri lagi, Zuckerberg masuk sebagai nama pertama pemuda yang sukses berat akibat peran aktifnya di industri teknologi. Lewat Facebook yang awalnya adalah proyek iseng, Zuckerberg mampu berubah jadi miliarder besar.Di usia Facebook yang 10 tahun pada 2014 ini, kekayaan Zuckerberg pun ikut bertambah drastis. Padahal, banyak yang bilang bahwa popularitas Facebook sekarang sudah tak lagi segila saat mereka keluar 10 tahun lalu.Saat ini, Zuckerberg jadi orang terkaya ke-21 dunia dan jadi pemuda paling kaya di dunia teknologi. Jumlah asetnya mencapai USD 28,5 miliar.
Dustin Moskovitz
Banyak yang tak tahu, tanpa Dustin Moskovitz, mungkin Facebook dan Zuckerberg takkan bisa apa-apa. Pasalnya, pria yang juga DO dari Harvard ini adalah teman sekamar Zuckerberg yang juga turut berperan dalam berdirinya Facebook.Tak percuma Moskovitz kemudian mengikuti jejak Zuckerberg untuk keluar dari Harvard dan fokus sepenuhnya di Facebook. Dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya di Facebook, dirinya pun kemudian menjelma jadi miliarder.Saat ini Dustin adalah orang terkaya nomor 202 di dunia dan pemuda terkaya ke-2 di industri teknologi dunia. Dirinya memiliki kekayaan USD 6,8 miliar.
Jan Koum
Membaca cerita Jan Koum seperti melihat sebuah film dengan cerita menggugah. Pasalnya, sebelum jadi miliarder, Jan Koum adalah seorang imigran yang hidup di bawah garis kemiskinan di Amerika Serikat.Lahir di Ukraina, keluarga Koum memilih pindah ke Paman Sam dengan alasan mencari penghidupan yang lebih baik. Namun, karena kurangnya dukungan finansial, Koum pun harus menjalani hidup susah tiap harinya.Beruntung, Koum memiliki otak jenius dan teman yang baik, yaitu Brian Acton. Keduanya lalu membuat WhatsApp yang akhirnya jadi aplikasi perpesanan paling populer sehingga dibeli Facebook seharga USD 19 miliar.Sejak saat itu, Koum jadi orang terkaya ke 202 dunia, atau sejajar dengan Dustin Moskovitz. Dirinya memiliki kekayaan USD 6,8 miliar.
Eduardo Saverin
Tak seperti dua pendiri Facebook sebelumnya, Eduardo Saverin sudah terlahir sebagai orang kaya. Hal ini yang kemudian membuat Zuckerberg menjadikan dirinya sebagai investor tunggal Facebook saat awal-awal berdiri.Tak seperti dua koleganya yang telah disebutkan di awal artikel ini, Saverin lulus dari Harvard dengan gelar Bachelor of Arts / Science (setara S1). Sempat terlibat masalah dengan Zuckerberg di Facebook, Saverin kini masih merasakan jerih payah investasinya dengan kepemilikan saham Facebook sebesar 2,2 persen.Saat ini Saverin jadi orang terkaya keempat dunia dan pemuda terkaya ke 367 di dunia teknologi. Dirinya memiliki kekayaan USD 4,1 miliar.
Robert Pera
Pemuda satu ini adalah pendiri dari Ubiquiti Networks, sebuah penyedia solusi perangkat wireless yang banyak diminati penduduk negara maju seperti Amerika Serikat. Perusahaannya menyasar pasar berkembang dengan tidak meninggalkan kualitas sehingga memiliki keunikan tersendiri dibanding MikroTik, UniFi, atau TP-LINK.Di 2014 Pera sempat kehilangan titel miliardernya karena mengalami kerugian. Namun hal ini dibalas di tahun ini oleh peraih gelar Master Master of Science dari University of California, San Diego ini.Tahun ini, Pera menduduki orang kaya nomor 642 dunia dan pemuda terkaya nomor lima di bidang teknologi. Asetnya berjumlah USD 2,7 miliar. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
18 Anak muda ini dianggap sudah berhasil memperoleh kesuksesan pada usia di bawah 30 tahun.
Baca SelengkapnyaLaporan Forbes: Miliuner Muda di Bawah 30 Tahun Sudah Tajir Sejak Lahir, Mewarisi Kekayaan Ortu
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaDari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaDaftar orang terkaya di dunia selalu berfluktuasi, namun ini 10 orang yang menduduki peringkat teratas sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini ada 15 keluarga terkaya di Asia yang menguasai harta USD400 miliar atau setara Rp6.077 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah orang kaya di dunia terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPengusaha Indonesia, turut bercokol pada 100 orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes.
Baca SelengkapnyaTernyata, daftar orang kaya yang setiap tahun dirilis oleh Forbes, tidak hanya didominasi dari Eropa.
Baca SelengkapnyaKisah lima sahabat yang kini sama-sama sukses berhasil angkat derajat orangtua, walau dulu bisa kuliah karena beasiswa.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya