6 Jenis hoax internet yang wajib diwaspadai netizen!
Merdeka.com - Saat membuka 'gerbang' ke dunia maya, ada satu hal yang harus selalu ada di benak kita: Tidak semua hal yang Anda baca di internet benar. Alasannya sederhana, ada begitu banyak hoax bertebaran karena begitu mudahnya membagikan informasi di internet.
Berbicara soal hoax internet, mayoritas dari kabar palsu itu bertujuan untuk menyebarkan kepanikan dan ketakutan massal. Media penyebaran hoax internet pertama yang diketahui adalah via email, biasanya berisi peringatan akan hal sebuah klaim palsu.
Celakanya, dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama smartphone dan sosial media, jenis hoax internet ikut bertambah dan berbahaya. Misalnya tujuh hoax berikut ini.
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana berita hoaks dibuat? Beberapa bahkan menggunakan konten yang dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
Hoax virus
Hoax ini biasanya dikembangkan oleh hacker dan tersebar lewat email atau aplikasi chatting. Hoax ini berisi peringatan adanya virus berbahaya di komputer atau smartphone pengguna yang sebenarnya tidak terinfeksi.
Pengguna lantas diimbau untuk memasang aplikasi tertentu atau menghapus sebuah file di perangkat. Dua hal ini sama berbahayanya. Sebab memasang sembarang aplikasi bisa memasang virus yang sebenarnya dan menghapus file bisa membuat perangkat mengalami kerusakan software atau hardware.
Hoax kirim pesan berantai
Tentu kita sering mendapat pesan di WhatsApp atau BBM soal melanjutkan pesan ke beberapa teman lain dengan berbagai alasan. Mulai dari mendapat hadiah tertentu atau sebaliknya, mengalami hal buruk bila tidak mengirimkannya.
Meski terkesan sepele, hal ini bisa menimbulkan kepanikan publik. Lebih dari itu, bila kerap termakan hoax jenis ini dan suka memforward pesan tadi bisa memunculkan citra negatif, terutama bagi kalangan profesional.
Hoax urban legend
Banyak orang yang suka membuat hoax soal cerita urban legend seram soal tempat, benda, atau kegiatan tertentu. Biasanya pesan hoax mengimbau netizen untuk tidak mengunjungi, membeli, atau melakukan hal yang disebut di hoax tadi.Â
Hoax jenis ini dapat berimbas negatif pada objek hoax tadi, mulai dijauhi sampai nilai ekonomisnya turun. Ya, sekilas hoax ini mirip dengan black campaign.
Hoax dapat hadiah gratis
Hoax satu ini modusnya mirip penipuan online, dimana si oknum mengirim pesan broadcast atau pop-up message berisi pengumuman pemberian hadiah gratis. Memang si korban jarang ada yang mengalami kerugian uang, tetapi mereka tertipu dengan mengisi survei-survei internet untuk iklan.
Dampak negatif akan semakin besar apabila si korban tidak sengaja menggunakan email kantor atau email utama untuk mendaftarkan diri di survei tadi. Email-email iklan dipastikan mengalir deras dan susah untuk dihentikan.
Hoax 'kisah pilu'
Hoax satu ini berupa surat berisi kabar seseorang yang tengah sakit dan membutuhkan dana guna operasi atau obat. Banyak hoax ini yang asal memakai foto dari Google demi mendapat simpati.Â
Dan seperti yang sudah bisa ditebak, ujung-ujungnya uang. Si oknum penyebar hoax ini kerap menyertakan nomor rekening agar si korban yang tertipu bisa mengrimkan uang.
Hoax pencemaran nama
Jangan kira hoax tidak berbahaya, sebab sepenggal kabar palsu bisa dengan mudah tersebar di dunia maya dan mampu mengancurkan hidup seseorang dalam sekejab. Seperti yang dialami oleh kakek 74 tahun dari Australia, Kenneth Rothe.
Postingan hoax dari seorang pengguna Facebook bernama David Scott tentang klaim dua hotel milik Kenneth menerima pengunjung pedofil.
Akibat postingan itu, Kenneth mulai menerima teror hingga ancaman pembunuhan. Demi keamanan, Kenneth dan keluarganya akhirnya terpaksa meninggalkan kota Nambucca, tempat tinggal mereka sejak puluhan tahun.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaMemiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya