Anak sekarang lebih suka smartphone daripada TV
Merdeka.com - Perkembangan teknologi membuat pola anak dalam menghabiskan waktu luang juga berubah. Jika dulu TV yang jadi sarananya, kini beralih ke smartphone dan tablet.
Seperti yang dilansir oleh Engadget (27/3), hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deloitte mengenai seberapa sering seorang anak di masa sekarang menghabiskan waktunya di depan TV. Hasilnya, ternyata 56 persen dari mereka yang berusia 14-24 tahun sudah tidak lagi suka dengan televisi.
Namun begitu, perhatian mata mereka justru tertuju pada layar yang lebih kecil, yaitu tablet dan smartphone. Bahkan, sisa responden pun lebih memilih nonton siaran dari komputer ketimbang harus lewat televisi.
-
Konten televisi apa yang masih diminati? 'Yang terpenting tetap memproduksi konten-konten yang berkualitas. Apapun platform yang dilihat yang penting adalah kontennya,' ujar Sutanto ketika memberikan Studium Generale dengan topik pembahasan Transformasi Industri Media di Era Multiplatform di hadapan dosen dan mahasiswa Akademi Televisi (ATVI), di Studio 5 Emtek City, Jakarta Barat, Kamis (9/11/).
-
Apa dampak negatif TV untuk interaksi anak? Televisi adalah salah satu jenis media komunikasi searah, sehingga tidak terjadi komunikasi secara aktif. Oleh karena itu, menonton televisi terlalu sering dapat menyebabkan anak kekurangan keterampilan dalam hal interaksi sosial dengan lingkungannya serta kemampuannya dalam berbahasa.
-
Apa itu TV digital? Apa yang dirasakan Sahid dan banyak penikmat tayangan televisi saat ini merupakan buah dari program ASO. Masyarakat kini bisa menonton film, sinetron, berita, sampai tayangan pendidikan dengan gambar dan suara jauh lebih jernih.
-
Mengapa MTV populer di kalangan anak muda? Banyaknya program MTV yang seru dan menghibur, membuat stasiun televisi ini digemari kalangan anak muda.
-
Kenapa anak susah fokus belajar karena TV? Dampak negatif tayangan televisi pada anak bisa memengaruhi tingkat fokus saat belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Jika anak menghabiskan lebih dari 2–3 jam di depan layar televisi setiap hari, mereka rentan terkena ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau hiperaktif.
-
Apa tren teknologi yang paling berpengaruh pada pergaulan remaja? Selain itu, teknologi berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas. Akses internet dan televisi yang kurang diawasi memicu remaja untuk melakukan hal yang tidak baik.
Hal ini berbeda dibanding penelitian yang dilakukan terhadap para orang tua dengan usia 67 tahun ke atas. Sekitar 92 persen dari lansia ternyata masih suka menonton televisi ketimbang menggunakan perangkat lainnya.
Data ini pun menarik ketika kita membandingkan dengan seperti apa upaya raksasa teknologi untuk menghadirkan televisi 4K. Di tengah orang mulai meninggalkan TV, Samsung, LG, dan Sony berupaya mengembalikan minat mereka ke TV dengan 4K tersebut. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaTelevisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaPada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z menganggap media sosial paling banyak berdampak negatif.
Baca SelengkapnyaMenonton acara televisi sampai sekarang masih diminati masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya