Apple digugat Rp 59 miliar oleh pengguna iPhone 4s, mengapa?
Merdeka.com - Setiap software pasti butuh upgrade untuk meningkatkan kualitas dan memperbaiki berbagai bug. Namun, ada beberapa software yang menuntut lebih, sehingga ada syarat tertentu agar bisa digunakan dengan baik pada sebuah hardware.
Ya, ada beberapa kasus di mana pembaruan software kadang-kadang tidak sesuai dengan hardware yang lebih tua, misalnya Photoshop CS5 tidak bisa berjalan di komputer tabung jadul. Nah, hal ini sama dengan smartphone.
Seperti yang kita tahu, Apple beberapa bulan yang lalu meluncurkan iOS 9 terbaru yang bisa digunakan di semua iPhone, minimal iPhone 4S. Namun ternyata, malah banyak keluhan yang terjadi dan menganggap Apple malah membuat iPhone 4S 'lumpuh' dengan pembaruan iOS 9.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
-
Mengapa sebagian pengguna iPhone beralih ke iPhone? Pada akhirnya, 30 persen pengguna Android berpikir untuk beralih ke iPhone hanya untuk menghentikan bullyan.
-
Siapa yang mengeluhkan iOS 18? Seorang pengguna iPhone 15 Pro Max mengungkapkan pengalamannya setelah memperbarui ke iOS 18.
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
iPhone 4S memang berusia 4 generasi di bawah hardware yang terbaru, iPhone 6s dan 6s Plus. Hal tersebut berarti, membawa iOS 9 ke iPhone 4s bukan merupakan solusi yang bagus.
Banyak pengguna iPhone 4S yang mengklaim bahwa iPhone miliknya malah mendapatkan dampak negatif serta tidak layak untuk digunakan sehari-hari. Mereka menggugat Apple karena mereka menuduh bahwa Apple sudah tahu tentang dampak negatifnya, tetapi tetap memaksakan update tersebut ada di iPhone 4S.
Apple memang mengatakan bahwa update ini membuat kinerja lebih cepat, baterai yang lebih baik, dan fitur yang bagus. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Mereka menggugat 5 juta dollar atas kerugian yang ditimbulkan dengan pilihan kenaikan jumlah nilai gugatan hingga tiga kali lipat.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan hanya karena persoalan memakai iPhone dan Android membuat bubar kencan pertama dengan calon pasangan.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaIni terungkap dari postingan Instagramnya saat menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaBahkan dia harus bolak balik Indonesia-Malaysia untuk mengklaim kerusakan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaiPhone identik dengan harga mahal. Nah, berikut adalah komponen yang menyumbang mahalnya harga HP Apple ini,
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaBanyak pengguna Apple mengeluhkan overheat pada iPhone 15. Bahkan ada yang mengukur panasnya pakai termometer.
Baca SelengkapnyaIni terkait tentang permintaan Apple untuk mendapatkan tax holiday selama 50 tahun sebagai syarat berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaApple menawarkan investasi sebesar USD 10 juta atau senilai Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca Selengkapnya