Asteroid ini Punya Harga Triliunan Dolar, Berbalut Emas?
Asteroid menyimpan komposisi yang menarik untuk diteliti, terutama karena beberapa di antaranya diketahui mengandung bahan berharga seperti logam mulia.

Asteroid merupakan objek luar angkasa yang berukuran kecil. Karena ukurannya yang kecil, benda ini sering disebut sebagai planet minor atau planetoid. Asteroid dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak di antara Mars dan Jupiter, di wilayah yang dikenal sebagai sabuk asteroid.
Komposisi asteroid sangat menarik untuk diteliti, terutama karena beberapa di antaranya mengandung material berharga seperti logam mulia.
Salah satu alasan mengapa asteroid dianggap bernilai tinggi adalah karena keberadaan logam mulia di dalamnya, seperti emas, platinum, nikel, dan iridium.
Dikutip dari laman LiveScience pada Sabtu (25/1), material yang terdapat pada asteroid terbentuk selama jutaan tahun melalui proses kosmik yang rumit. Sebagai contoh, asteroid tipe M yang sebagian besar terdiri dari logam diketahui memiliki kandungan logam yang melimpah. Beberapa asteroid bahkan diperkirakan memiliki nilai logam yang mencapai triliunan dolar.
Salah satu asteroid yang diperkirakan mengandung logam mulia senilai triliunan dolar adalah 1986 DA. Asteroid ini termasuk dalam kelompok asteroid Amor dan terletak dekat Bumi. Ditemukan pada 16 Februari 1986 oleh astronom Jepang bernama Minoru Kizawa di Observatorium Shizuoka, asteroid ini memiliki diameter antara 2,3 hingga 3 kilometer.
Orbitnya mengelilingi Matahari setiap 4,71 tahun, dengan jarak perihelion (titik terdekat dengan Matahari) sekitar 1,17 AU dan aphelion (titik terjauh) sekitar 4,46 AU.
Asteroid 1986 DA mendekati orbit Bumi hingga 0,18 AU, tetapi tidak pernah menyeberanginya, sehingga tidak dianggap sebagai objek yang berpotensi berbahaya. Studi radar yang dilakukan pada April 1986 menunjukkan bahwa 1986 DA memiliki reflektivitas tinggi, yang mengindikasikan adanya komposisi metalik yang signifikan.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa asteroid ini terdiri dari sekitar 85 persen logam dan 15 persen piroksen, dengan kandungan logam seperti besi, nikel, kobalt, emas, dan logam kelompok platinum.
Kadar Logam Mulia
Kandungan logam mulia di asteroid dapat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di Bumi. Sebagai contoh, beberapa asteroid yang memiliki banyak platinum bisa mengandung hingga 100 gram per ton, yang merupakan 10 hingga 20 kali lipat lebih banyak daripada tambang terbaik yang ada di planet kita.
Selain itu, asteroid Psyche, yang terdeteksi oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), menarik perhatian para ilmuwan. Asteroid ini diyakini sebagai "harta karun" logam, dengan nilai material yang diperkirakan mencapai triliunan dolar.
Berbeda dengan sebagian besar asteroid yang terdiri dari batuan atau es, Psyche diperkirakan memiliki komposisi logam yang dominan, terutama besi dan nikel.
Para peneliti percaya bahwa Psyche mungkin merupakan inti terbuka dari planetesimal awal yang telah mengalami tabrakan besar pada tahap awal pembentukan tata surya. Dengan keberadaan logam yang melimpah, Psyche memiliki nilai ekonomi yang sangat signifikan.
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa total nilai logam yang terdapat di asteroid ini bisa mencapai $100.000 kuadriliun. Asteroid yang kaya akan logam ini menjadi fokus perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi luar angkasa.
Misi seperti NASA Psyche Mission, yang direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2026, bertujuan untuk melakukan studi langsung terhadap asteroid Psyche.
Misi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang asal-usul logam di tata surya serta potensi eksplorasi logam dari asteroid. Perusahaan swasta seperti Planetary Resources dan Deep Space Industries juga tengah mengembangkan teknologi untuk menambang asteroid.
Tujuan dari usaha ini adalah untuk memperoleh sumber daya seperti air guna mendukung kehidupan di luar angkasa atau logam mulia untuk keperluan industri.