Kenalkan Asteroid yang Jadi Sohib Bumi buat Sementara
Asteroid 2024 PT5 memiliki orbit yang hampir sama dengan bumi ketika mengelilingi matahari.

National Aeronautics and Space Administration (NASA) sedang mengawasi pergerakan sebuah asteroid kecil yang dikenal dengan nama 2024 PT5. Melalui radar Goldstone Solar System, NASA berhasil mendeteksi asteroid ini yang bergerak mendekati Bumi, dengan jarak yang mencapai lima kali lebih jauh daripada jarak antara Bumi dan Bulan.
Berdasarkan informasi dari SciTechDaily pada Kamis (23/1), asteroid ini pertama kali diidentifikasi pada 7 Agustus 2024 oleh teleskop ATLAS milik Universitas Hawaii yang berlokasi di Sutherland, Afrika Selatan. Dengan ukuran sekitar 10 meter, 2024 PT5 tergolong sebagai asteroid kecil yang tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita.
Menariknya, asteroid 2024 PT5 memiliki orbit yang mirip dengan Bumi saat mengelilingi Matahari, sehingga dianggap sebagai "sahabat sementara" Bumi. Dalam beberapa bulan terakhir, jarak asteroid ini tercatat sembilan kali lebih jauh dari Bulan.
Namun, 2024 PT5 tidak pernah cukup dekat untuk dipengaruhi oleh gravitasi Bumi. Meskipun tidak memenuhi kriteria sebagai "mini-moon" atau bulan kecil, orbitnya yang unik menjadikannya objek yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. NASA memanfaatkan radar Goldstone untuk mengumpulkan data yang mendalam mengenai karakteristik fisik dan orbit asteroid ini.
Pengamatan intensif dilakukan terutama saat asteroid mendekati jarak terdekatnya dengan Bumi pada Januari 2025, yaitu sejauh lima kali jarak Bumi ke Bulan, atau sekitar 1,92 juta kilometer.
Data yang diperoleh dari radar ini akan membantu para ilmuwan dalam mempelajari bentuk, ukuran, rotasi, dan komposisi permukaan asteroid dengan lebih rinci.
Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory (JPL), NASA, para ilmuwan berasumsi bahwa asteroid 2024 PT5 mungkin merupakan pecahan batu besar dari permukaan Bulan yang terlempar ke luar angkasa akibat tabrakan asteroid di masa lalu.
Tabrakan kosmik ini meninggalkan puing-puing yang kemudian memasuki orbit dekat Bumi. Spekulasi lainnya juga menyebutkan bahwa orbit yang mirip dengan Bumi sering kali dikaitkan dengan sisa-sisa puing roket dari misi luar angkasa sebelumnya.
Namun, hasil analisis spektral dan data radar terbaru menunjukkan bahwa 2024 PT5 adalah objek alami dan bukan merupakan artefak buatan manusia. Pemantauan terhadap objek langit seperti 2024 PT5 merupakan bagian dari program Near-Earth Object Observations Program (NEOO) yang bertujuan untuk mendeteksi, melacak, dan mengkarakterisasi asteroid serta komet yang mendekati Bumi.
Program ini sangat krusial dalam mendukung Planetary Defense Coordination Office (PDCO) NASA, yang bertugas merancang strategi untuk melindungi Bumi dari ancaman potensial dari benda-benda luar angkasa. Alat seperti radar Goldstone dan teleskop ATLAS menjadi komponen penting dalam misi ini.
ATLAS, atau Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System, adalah sistem teleskop yang dirancang khusus untuk memberikan peringatan dini mengenai objek kecil yang mendekati Bumi. Teleskop ini memiliki kemampuan untuk memantau seluruh langit malam setiap dua malam sekali.
Melalui pengamatan berkelanjutan dari sistem ini, ilmuwan dapat memperkirakan lintasan objek berbahaya seperti asteroid 2024 PT5. Selain radar Goldstone, Deep Space Network (DSN) juga memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi dan pemantauan objek langit. DSN merupakan jaringan antena besar yang dikelola oleh Jet Propulsion Laboratory di California.
Jaringan ini tidak hanya digunakan untuk memantau asteroid, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa yang menjelajahi tata surya. Walaupun asteroid 2024 PT5 tidak menimbulkan ancaman langsung, pengamatan terhadap objek ini memiliki dampak signifikan bagi ilmu pengetahuan dan pertahanan planet.
Penelitian mendalam mengenai orbit dan karakteristik fisik asteroid ini membantu meningkatkan pemahaman manusia tentang dinamika tata surya serta potensi risiko yang dihadapi Bumi. Selain itu, studi ini juga berkontribusi pada pengembangan teknologi mitigasi untuk mengubah jalur asteroid yang mungkin berbahaya di masa depan.