Bisnis Mulai membaik, Huawei Tak Peduli Lagi Dampak dari Sanksi AS
Merdeka.com - Huawei disebut-sebut tidak lagi memikirkan dampak dari sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) kepada pihaknya. Mereka justru menyebut perusahaan telah memulai menjalankan bisnis seperti biasa.
Dikutip dari Softpedia, Jumat (6/1), Rotating and Acting Chairman Huawei, Eric Xu pernah mengatakan dalam sebuah laporan yang ditulis Reuters, pembatasan yang diberlakukan oleh AS dianggapnya sebagai 'new normal'.
Walau harus diakui, penjualan Huawei hanya meningkat 0,02 persen, perusahaan tampaknya senang dengan keputusan bisnis yang diambilnya. Terutama karena dampak pembatasan sekarang yang dianggap tak terlalu signifikan.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Bagaimana China menghadapi pembatasan teknologi dari AS? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Bagaimana AS akan menerapkan larangan penggunaan perangkat keras China di kendaraan? Larangan terhadap software ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada tahun 2027, sementara regulasi mengenai hardware akan berlaku tiga tahun setelahnya.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
Tahun lalu, misalnya, penjualan Huawei turun 30 persen year-on-year (YoY), lantaran sanksi yang dijatuhkan pemerintah AS kali pertama. Namun tahun ini, penjualannya naik sedikit, membuktikan bahwa Huawei berhasil mengatasi dampaknya.
"AS melakukan pembatasan saat ini, bagi kami adalah 'new normal'. Dan bisa kami katakan, kami saat ini telah kembali ke bisnis seperti biasa. Lingkungan makro mungkin penuh dengan ketidakpastian, tetapi yang dapat kami yakini adalah bahwa digitalisasi dan dekarbonisasi adalah jalan ke depan, dan di situlah peluang masa depan berada," ujar dia.
Kembali ke cerita di 2019 ketika AS melarang Huawei menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika. Akibatnya, raksasa teknologi China mulai berinvestasi untuk alternatif perangkat lunak yang digunakannya pada saat itu.
Dengan Android yang sekarang menjadi produk terlarang, Huawei beralih ke HarmonyOS, sebuah sistem operasi yang pada akhirnya memberi daya lebih dari sekadar smartphone. Selain itu, perusahaan juga mulai mengerjakan serangkaian alternatif untuk layanan Google.
Misalnya, pengganti Huawei untuk Google Maps adalah Petal Maps, dan ini adalah aplikasi navigasi yang berkembang pesat, dengan kemampuan baru ditambahkan dengan cepat. Perusahaan ingin tetap menggunakan strategi ini dalam jangka panjang, meskipun dampak pembatasan AS kini memudar. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan Huawei ini membuat parlemen AS berang. Bahkan sampai serukan boikot.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaTim Cook pernah berjanji untuk membangun pabrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaTak cuma soal dampak perang Hamas-Israel yang baru pecah, dampak perang Rusia-Ukraina pun disebut tak berdampak banyak pada Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBelum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca Selengkapnya