Cantik dan Mancung Pakai Hijab, Ini Sosok Pemenang Miss AI Pertama di Dunia
Kontes Miss AI pertama di dunia baru dilangsungkan. Modelnya bukanlah orang nyata. Namun sosoknya hanya ada di dunia maya.
Influencer yang didukung artificial intelligence (AI), Kenza Layli, dinobatkan sebagai Miss AI pertama oleh World AI Creator Awards (WAICA).
Layli, yang dibuat oleh agen pemasaran Phoenix AI perusahaan Maroko ini mengalahkan lebih dari 1.500 model virtual lainnya dalam kontes kecantikan virtual perdana.
“Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini untuk mewakili pencipta AI dan dengan penuh semangat mengadvokasi dampak positif dari Kecerdasan Buatan,” kata Layli dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari TechRadar, Selasa (16/7).
“Memenangkan Miss AI semakin memotivasi saya untuk melanjutkan pekerjaan saya dalam memajukan teknologi AI. AI bukan sekadar alat, namun merupakan kekuatan transformatif yang dapat mengganggu industri, menantang norma, dan menciptakan peluang yang sebelumnya tidak ada,” tambah dia.
-
Bagaimana Miss AI dibentuk? Para finalis dipilih oleh panel juri yang menyeleksi 10 kandidat karakter AI terbaik dari berbagai belahan dunia seperti Afrika, Amerika Selatan, India, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
-
Kenapa Miss AI dibentuk? Pengumuman ini disampaikan oleh Penghargaan Kreator AI Dunia Fanvue (WAICA) yang menjadi sorotan di bulan April karena menjadi lembaga pertama yang mengakui bakat dari karakter AI di seluruh dunia.
-
Siapa saja finalis kontes kecantikan AI? Rainbow Aiyana, Anne Kerdi, Olivia C, Kenza Layli, Ailya Lou, Zara Shatavari, Seren Ay, Asena Ilik, Eliza Khan, dan Lalina.
-
Siapa yang memilih finalis Miss AI? Para finalis dipilih oleh panel juri yang menyeleksi 10 kandidat karakter AI terbaik dari berbagai belahan dunia seperti Afrika, Amerika Selatan, India, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
-
Apa tujuan utama Miss AI? Pengumuman ini disampaikan oleh Penghargaan Kreator AI Dunia Fanvue (WAICA) yang menjadi sorotan di bulan April karena menjadi lembaga pertama yang mengakui bakat dari karakter AI di seluruh dunia.
-
Siapa yang memakai AI hair? Dean Allan, pemilik salon kecantikan di Edmonton, Alberta, mengatakan semakin banyak klien yang datang dengan gambar rambut yang dibuat oleh AI.
Kenza Layli mungkin tidak nyata, tetapi dia memiliki lebih dari 200.000 pengikut Instagram.
Selain konten bersponsor, persona digital Layli juga mempromosikan pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan.
Kontennya sering kali menyoroti budaya dan teknologi modern Maroko, dengan konten dalam tujuh bahasa.
Kontes kecantikan Miss AI mengevaluasi peserta digital dalam hal estetika, pengaruh online, dan kemahiran teknis.
Para juri, termasuk dua influencer AI, pendiri media Andrew Bloch dan sejarawan kontes kecantikan Sally-Ann Fawcett, memberikan poin untuk setiap kategori.
Kompetisi Miss AI menarik berbagai influencer virtual untuk menampilkan kepribadian mereka yang dihasilkan oleh AI. Lalina Valina yang berbasis di Prancis berada di urutan kedua, dan Olivia C dari Portugal di urutan ketiga.
WAICA membagikan total hadiah sekitar USD20.000 atau Rp 323 juta kepada para pemenang.
Atas kemenangannya, Layli, atau lebih tepatnya, Phoenix AI dan CEO Meriam Bessa, menerima hadiah utama sebesar USD5.000 atau Rp 80 juta bersama dengan PR dan layanan lainnya dari Fanvue, yang bermitra dengan WAICA untuk mengadakan kontes tersebut.
Munculnya influencer AI seperti Kenza Layli menandai perubahan signifikan dalam cara digital berinteraksi dengan audiens.
Berbeda dengan influencer manusia, model AI menawarkan keterlibatan yang disesuaikan sepanjang waktu dan dapat beradaptasi dengan perubahan tren.
Seiring kemajuan teknologi AI, batas antara manusia dan pemberi pengaruh AI kemungkinan akan semakin kabur.
Kemenangan Layli menjadi preseden bagi para influencer AI di masa depan, dan acara seperti kontes Miss AI akan meluas dan kemungkinan akan terus mendorong batas-batas kontes tersebut.