Ciptakan Model AI Sebagai Travel Vlogger, Orang Ini Raup Penghasilan 20.000 Dolar Sebulan
Lily Rain adalah model kecerdasan buatan (AI) yang menghasilkan pendapatan sekitar Rp325.000.000 setiap bulannya.
Lily Rain merupakan model yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI) dan mampu menghasilkan pendapatan sekitar $20.000 atau sekitar Rp325.000.000 setiap bulannya di platform seperti Fanvue hanya dengan berpose dalam foto-foto perjalanan.
Ciptakan Model AI Sebagai Travel Vlogger, Orang Ini Raup Penghasilan 20.000 Dolar Sebulan
Tidak dirahasiakan lagi bahwa model-model kecerdasan buatan kini mendominasi dunia maya. Aitana Lopez, seorang model kebugaran, memiliki lebih dari 300 ribu pengikut di Instagram.
Sementara itu, Emilly Pelegrini, seorang influencer digital terkenal, dijuluki sebagai model paling populer dan ‘pacar sempurna’ Lexi Love meraup lebih dari $30 ribu atau sekitar Rp487.000.000 per bulan dengan peran sebagai sosok romantis bagi individu yang kesepian.
-
Apa yang dilakukan Rain AI? Rain AI mengklaim chip buatannya memiliki efisiensi energi dan performa yang jauh lebih unggul dibandingkan chip Nvidia.
-
Siapa yang membuat video AI? Musk membagikan video tersebut di platform media sosialnya, menyatakan kekagumannya terhadap kemampuan teknologi AI dalam menciptakan visual yang menakjubkan dan menghibur.
-
Siapa yang membuat AI ini? Malas menemukan Project December–sebuah alat AI yang dirancang untuk 'mensimulasikan orang yang telah meninggal'.
-
Apa yang dibuat oleh AI? Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, baru-baru ini membagikan sebuah video pertunjukan fashion show yang dihasilkan oleh AI, menampilkan berbagai pemimpin dunia dan tokoh teknologi terkemuka.
-
Bagaimana AI membuat video? Pertunjukan AI ini menggunakan teknologi canggih untuk menciptakan representasi digital dari para pemimpin ini, menempatkan mereka dalam situasi yang tak terduga dan penuh gaya.
-
Apa yang dilakukan perempuan dengan AI? Malas dapat 'berbicara' dengan ibunya melalui chatbot ini, yang memberikan tanggapan yang diperkirakan akan diberikan oleh ibunya.
Saat ini, influencer virtual lainnya bernama Lily Rain sedang mendapatkan sorotan utama karena kepopulerannya sebagai model perjalanan.
Berikut ini adalah kisah Lily Rain sebagai model kecerdasan buatan (AI) yang mampu meraup banyak uang dengan mengunggah di sebuah platform.
Kisahnya dikutip dari odditycentral.com pada (17/4).
Profil Lily Rain
Model Lily Rain di platform media sosial berbayar Fanvue memperlihatkan gambar-gambar cantik seorang wanita muda yang berpose di berbagai lokasi menarik di seluruh dunia, meskipun kenyataannya bahwa foto-foto tersebut sepenuhnya dibuat oleh kecerdasan buatan tampaknya tidak mengurangi minat banyak pengikutnya.
Pencipta Lily Rain
Pencipta Lily mengungkapkan bahwa Lily merupakan contoh terkemuka dari pencipta yang mengisi celah di industri influencer perjalanan.
Lily Rain mampu menghasilkan gambar-gambar yang cantik dan memesona tanpa harus melakukan perjalanan jauh dan menanggung biaya tambahan perjalanan.
Strategi Kepopuleran Lily Rain
Pembuat Lily Rain cerdas memanfaatkan tren musiman dan perjalanan untuk menarik perhatian pengikutnya.
Lily dapat dengan mudah mencitrakan dirinya seperti sosok Kardashian yang menikmati liburan ski tahunan di resor gunung terbaik tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Meskipun masih banyak model perjalanan konvensional yang lebih populer daripada pesaing digital seperti Lily Rain, kenyataannya, mereka harus bekerja keras untuk mempertahankan basis penggemar mereka.
Mereka harus mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk biaya perjalanan, peralatan tata rias yang sesuai, dan pakaian untuk setiap musim dan lokasi.
Selain itu, mereka harus menyusun rencana perjalanan yang matang dan mematuhi jadwal yang ketat.
Di sisi lain, model AI seperti Lily mampu menghasilkan foto-foto menakjubkan di lokasi-lokasi eksotis hanya dengan beberapa klik dari pembuatnya.
Pendapatan Lily Rain
Menurut laporan dari Fanvue, Lily Rain meraup pendapatan sekitar $20.000 atau sekitar Rp325.000.000 tiap bulannya, dengan prospek yang semakin cerah seiring dengan popularitas AI yang terus meningkat.
Dengan demikian, tampaknya influencer digital yang diperkuat oleh AI telah mencapai tingkat popularitas yang tinggi, sehingga beberapa calon model manusia merasa terancam karena harus bersaing dengan avatar yang memiliki penampilan sempurna tersebut.