Fitur Kemudi Otomatis Tesla Kembali Mencari Tumbal Nyawa
Fitur Full Self-Driving milik Tesla tidak dipantau pengendara sehingga terjadi kecelakaan fatal.
Sebuah mobil Tesla Model S menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas di tempat. Peristiwa ini beruntungnya terjadi bukan di Indonesia, melainkan di wilayah Seattle, Amerika Serikat. Kronologinya pengendara Tesla mengaktifkan fitur Full Self-Driving namun tidak fokus mengawasi jalannya mobil. Ia justru, menurut polisi setempat, asyik memainkan ponselnya.
Mengutip CNN, Jumat (2/8), peristiwa ini menjadi kecelakaan fatal yang kedua melibatkan teknologi milik Tesla. Sebelumnya pihak perusahaan milik Elon Musk ini telah memperingatkan penggunannya bahwa mode kemudi otomatis memerlukan pengawasan yang aktif. Tidak lantas membuat kendaraan menjadi otomatis.
Sebelumnya, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyebutkan terjadi satu kecelakaan fatal yang melibatkan kendaraan Tesla yang menggunakan software FSD antara Agustus 2022 hingga Agustus 2023.
Polisi mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan, namun para ahli mengatakan ada keterbatasan teknologi Tesla yang bergantung pada kamera dan kecerdasan buatan. Saingan Tesla seperti Waymo dari Alphabet juga menggunakan sensor mahal seperti lidar untuk mendeteksi lingkungan berkendara.
“Ada banyak hal yang bisa salah dengan sistem kamera Tesla saja,” kata analis Guidehouse Insights Sam Abuelsamid.
Misalnya saja, ia mengatakan bahwa alat ini tidak dapat mengukur secara akurat seberapa jauh jarak suatu benda.
“Mengumpulkan dan mengkurasi data dari berbagai elemen dunia nyata seperti sepeda motor dan sepeda dalam berbagai kemungkinan cuaca, petir, kondisi jalan dan lalu lintas sangatlah menantang,” kata Raj Rajkumar, seorang profesor teknik elektro dan komputer dari Universitas Carnegie Mellon.
Tahun ini, Musk mengesampingkan mobil-mobil baru Tesla yang terjangkau dan meningkatkan taruhannya pada kendaraan self-driving, dengan mengatakan bahwa dia akan terkejut jika Tesla tidak dapat mencapai kemampuan self-driving sepenuhnya pada tahun depan.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan klub Pemilik Tesla di Silicon Valley akhir pekan lalu, dia mengatakan kendaraan masa depan akan seperti “ruang tunggu kecil” di mana pengemudi dapat menonton film, bermain video game, bekerja dan bahkan minum dan tidur.
Musk telah berupaya mencapai kemampuan mengemudi mandiri selama beberapa tahun, dengan teknologi tersebut berada di bawah pengawasan peraturan dan hukum yang semakin ketat.
NHTSA memulai penyelidikan Autopilot pada Agustus 2021 setelah mengidentifikasi lebih dari selusin kecelakaan di mana kendaraan Tesla menabrak kendaraan darurat yang tidak bergerak, dan meninjau ratusan kecelakaan yang melibatkan Autopilot.
Pada bulan Desember 2023, Tesla terpaksa menarik kembali hampir semua kendaraannya di jalan-jalan AS untuk menambahkan perlindungan pada perangkat lunaknya.