Gagal lindungi pengguna, aplikasi di Google Play Store ini bervirus
Merdeka.com - Penggemar atau mungkin pembenci iOS, kebanyakan masih tetap mengakui bahwa iOS lebih kuat dan lebih ketat untuk menyeleksi aplikasi yang masuk ke toko aplikasinya. Perlindungan Apple memang tidak sempurna, namun banyak yang menganggap lebih baik dari pada Android dalam hal keamanan.
Terkait dengan perlindungan terhadap penggunanya, sebuah penemuan mengejutkan di Play Store Android baru-baru ini. Seperti dilansir dari betanews, ada aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai game dan berhasil melewati pemeriksaan keamanan Google.
Lookout, perusahaan anti-malware, merupakan penemu pertama kali bahwa ada sebuah aplikasi game, yaitu Solitaire yang ternyata mengandung malware.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Apa saja jenis APK yang dirusak? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Apa risikonya pakai kabel Android? Alasannya adalah kekhawatiran akan panas berlebih selama proses pengisian daya.
"Lookout menemukan aplikasi solitaire dalam kategori game di Google Play yang sebenarnya adalah FruitSMS, malware yang melakukan penipuan SMS premium yang biasanya bisa dikirim gratis. Kami memberitahu Google tentang aplikasi berbahaya tersebut dan Google segera menghapus dari Play Store. Semua pengguna Lookout dilindungi dari malware ini" ujar Lookout.
FruitSMS sendiri merupakan malware yang bisa membebankan biaya untuk layanan yang sebenarnya gratis, melalui SMS premium. Malware ini membuat penggunanya menggunakan SMS premium, sehingga tagihan untuk SMS akan meningkat. Uang ini nantinya akan dibayarkan kepada pihak hacker.
Hal ini cukup membuat pusing karena banyak pengguna yang tidak memeriksa pulsa atau tagihannya, sehingga mereka dengan santainya mengirim SMS padahal termasuk kategori premium.
Kejadian ini cukup membuat banyak orang kaget karena Google gagal melindungi pengguna Android dari malware. Untungnya, hanya ada 100 orang yang download game berbahasa Rusia sebelum akhirnya di tarik oleh Google.
Semoga tidak terjadi di game-game yang ada di Indonesia ya!
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaSaat ini aplikasi Binance ini masih tersedia di Playstore Google dan app store.
Baca SelengkapnyaGoogle temukan celah keamanan berbahaya di Chrome dan meminta pengguna memperbarui untuk melindungi data sensitif seperti kata sandi kartu kredit.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca Selengkapnya