Google Bakal Kembali Kerjasama Dengan Huawei?
Merdeka.com - Setelah menjalin kerjasama secara terbatas pasca dilarangnya perusahaan AS bekerjasama dengan Huawei, Google dilaporkan akan kembali menjalin kerja sama dengan perusahaan Tiongkok tersebut.
Hal ini membuat Huawei akan bisa kembali menggunakan berbagai aplikasi Google termasuk Gmail, Maps, dan Play Store.
Dilansir dari Gizmochina via Tekno Liputan6.com, Google berencana untuk mendapatkan izin khusus dari pemerintah Amerika Serikat (AS) agar bisa bermitra kembali dengan Huawei.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Siapa yang terlibat di kerja sama Telkomsel dan Google? 'Kolaborasi dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kehadiran layanan RCS dengan RBM merupakan langkah yang sejalan dan menjadi wujud komitmen kami untuk menyediakan solusi khusus melalui teknologi terkini kepada para pelanggan bisnis di Indonesia,' kata Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).
-
Telkomsel dan Google, apa yang mereka kerjakan bareng? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Seperti diketahui sebelumnya, Departemen Perdagangan AS pada tahun lalu menempatkan Huawei dalam "Entity List". Hal ini membuat perusahaan tidak bisa berkolaborasi atau menggunakan teknologi dan software dari perusahaan-perusahaan berbasis di AS, yang salah satunya adalah Google.
Kebijakan AS itu membuat Huawei tidak bisa menggunakan layanan milik Google termasuk Maps, Gmail, dan Play Store pada smartphone terbarunya seperti seri Mate 30 dan Mate Xs.
Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak Google dan Huawei mengenai pengajuan izin khusus tersebut.
Huawei Kerja Keras Agar Jadi Prioritas Para Developer
Sebelumnya Huawei dilaporkan tengah mengembangkan ekosistem aplikasi untuk perangkat Android besutannya. Perusahaan pun berusaha keras agar bisa menjadi prioritas bagi para developer (pengembang) aplikasi.
Usaha Huawei ini disebabkan perusahaan kini tidak bisa menggunakan aplikasi milik Google pada jajaran smartphone terbarunya. Hal ini menyusul pemblokiran oleh pihak AS.
Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group, Lo Khing Seng, mengungkapkan untuk bisa menjadi prioritas dan bersaing dengan ekosistem besar seperti Apple dan Google, bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, perusahaan menawarkan berbagai hal, termasuk kerjasama strategis.
"Tantangannya lebih ke jadwal prioritas, karena mereka juga ada tuntutan untuk mengembangkan aplikasinya dan merilis fitur-fitur baru. Jadi untuk menjadi prioritas, dibutuhkan upaya lebih," ungkap Lo Khing Seng dalam acara pengumuman Huawei Mate Xs di Jakarta, melansir laporan Liputan6.com.
"Ada banyak yang kami tawarkan, termasuk kerja sama strategis. Mereka sangat welcome dengan Huawei, karena mereka juga harus ada plan B untuk perubahan-perubahan," tutupnya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Andina Librianty
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaPengguna Android perlu bersabarpeluncuran Android 15 berlangsung lebih lama dari biasanya. Namun, Google telah mengumumkan jadwal untuk peluncuran Android 16.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaGoogle terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaPenandatangan kerja sama yang dilakukan pada ajang Mobile World Congress 2024.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaPHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaStelato S9 dianggap sebagai langkah strategis untuk menyaingi salah satu pemain besar di pasar mobil listrik mewah
Baca Selengkapnya