Ilmuwan Ini Mau Lakukan 2 Misi Besar, tapi Sayang Tak Punya Duit
Brian Cox mengungkapkan bahwa Uranus dan Neptunus adalah target utama eksplorasi luar angkasa berikutnya.
Jika uang bukan halangan, ke mana Anda ingin menjelajah di luar angkasa? Pertanyaan ini memiliki jawaban yang jelas bagi Profesor Brian Cox. Ia ingin mengirim dua misi ke raksasa es, Uranus dan Neptunus, seperti yang diungkapkannya dalam sebuah wawancara.
Kedua planet yang jauh ini baru dikunjungi sekali oleh Voyager 2 NASA, yaitu Uranus pada tahun 1986 dan Neptunus pada tahun 1989. Meskipun banyak informasi yang diperoleh dari kunjungan tersebut, pertemuan itu hanya berupa flyby, sehingga masih banyak misteri tentang planet-planet ini yang belum terpecahkan.
-
Apa yang ingin diatasi oleh ilmuwan di luar angkasa? Ilmuwan dari Michigan University menemukan cara untuk mengatasi sampah-sampah yang bertebaran di luar angkasa dengan menggunakan simulasi komputer canggih milik NASA.
-
Apa yang miliarder lakukan saat menghadapi kegagalan? Bagi miliarder, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan langkah penting menuju kesuksesan. Mereka melihat kegagalan sebagai guru yang memberikan pelajaran berharga. Alih-alih menyerah, mereka memanfaatkan pengalaman gagal untuk memperbaiki strategi dan mencoba kembali dengan tekad yang lebih kuat.
-
Siapa yang punya peluang jadi miliarder? Dia menuliskan, menjadi guru yang kaya bukan berarti harus mempunyai pendapatan yang besar.
-
Kenapa miliarder memiliki rasa ingin tahu tinggi? Miliarder merupakan individu yang memiliki semangat belajar yang tinggi dan selalu mencari pengetahuan baru. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang mendalam terhadap lingkungan sekitar. Meskipun telah mencapai puncak karier, mereka tetap berusaha untuk mendapatkan wawasan baru, menjelajahi ide-ide inovatif, serta mempelajari berbagai hal yang mungkin belum mereka ketahui sebelumnya.
-
Kenapa alien sulit bepergian ke luar angkasa? Sebagian besar planet super-bumi yang dianggap sebagai kandidat potensial untuk mendukung kehidupan alien memiliki massa dan gravitasi yang jauh lebih besar daripada bumi. Diketahui bahwa bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 40.000 kilometer per jam yang berarti roket harus mencapai kecepatan tersebut agar bisa melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi.
-
Kapan miliarder merancang visi masa depan? Miliarder tidak terjebak dalam pencarian hasil yang cepat. Mereka merancang visi yang jauh ke depan dan berupaya secara konsisten untuk mencapai tujuan tersebut. Visi yang besar ini biasanya dipecah menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah untuk diatur dan dicapai, sehingga membuat prosesnya lebih terarah.
Dalam rangka mempromosikan serial sains barunya, Solar System, Cox menyebutkan bahwa eksplorasi terhadap raksasa es ini merupakan misi penting berikutnya.
"Kasus untuk misi besar, yaitu pengorbit ke Uranus dan Neptunus, sangatlah kuat! Jika saya seorang miliarder… saya akan mendanai dua misi: pengorbit untuk Uranus dan pengorbit untuk Neptunus," ungkap Cox.
Planet-planet ini memang penuh dengan keunikan. Uranus memiliki medan magnet yang aneh dan berputar pada sisinya, mungkin akibat tabrakan besar miliaran tahun lalu. Miranda, salah satu satelit Uranus, memiliki tebing tertinggi di Tata Surya.
Neptunus, di sisi lain, memiliki badai yang terus berubah dan satelit terbesar, Triton, menunjukkan adanya aktivitas vulkanik dingin. Solar System, serial baru Cox, menggunakan grafis komputer untuk menjembatani jarak antara observasi dari empat dekade lalu dengan penemuan terkini.
Serial ini juga menyoroti observasi terbaru dari JWST, Hubble, dan teleskop lainnya yang mengungkap wawasan baru tentang raksasa es. Serial ini menyajikan pendekatan yang interaktif, dengan Cox menunjukkan eksperimen langsung di tempat-tempat seperti Islandia vulkanik untuk menghubungkan fenomena astronomi dengan hukum fisika yang kita pelajari di sekolah.
Misalnya, ia menunjukkan bagaimana telur rebus dapat diibaratkan seperti Bulan kita, sementara telur mentah lebih mirip dengan Enceladus, satelit Saturnus, untuk menunjukkan bahwa studi tentang goyangan benda-benda ini membantu ilmuwan menemukan lautan di bawah lapisan es.
"Kami menghubungkan sains yang dipelajari oleh publik di sekolah atau yang sedang dipelajari anak-anak mereka dengan objek-objek besar dan kecil di Tata Surya," kata Cox.
Dari gunung es yang bergerak di Pluto hingga badai debu di Mars, serial ini mengeksplorasi fenomena ekstrem dan unik di Tata Surya. Tonton serial ini setiap Rabu dari 2 Oktober hingga 30 Oktober pukul 9 malam ET/8C di PBS/NOVA.
Penonton di Inggris dapat menyaksikannya di BBC Two mulai 7 Oktober pukul 9 malam BST. Serial ini juga tersedia di berbagai penyiar di seluruh dunia pada Oktober ini.