Ilmuwan Manfaatkan Pembelajaran Mesin Untuk Deteksi Berita Hoaks
Merdeka.com - Tak bisa dimungkiri, media sosial jadi ladang berita palsu atau hoaks untuk menyebar dengan cepat. Salah satu yang ramai dilakukan adalah adanya berita hoaks tentang perusahaan, sehingga harga saham bisa terguncang.
Terkait hal ini, tim peneliti dari Universitas Göttingen dan Frankfurt serta Institut Jozef Stefan telah mengembangkan metode baru yang dapat mengenali berita palsu.
Bahkan, metode ini tetap dapat mengenali berita palsu itu meski kontennya berulang kali diadaptasi.
-
Apa kaitan teknologi dan media pembelajaran? Kaitan Teknologi dan Media Pembelajaran Teknologi dan media pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memanfaatkan alat, metode, dan teknik yang dapat membantu dan memecahkan masalah dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber ke penerima. Media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk mendukung, memfasilitasi, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
-
Bagaimana teknologi membantu media pembelajaran? Kaitan antara teknologi dan media pembelajaran adalah bahwa teknologi dapat membantu dalam pembuatan dan penyajian media pembelajaran. Dengan adanya kemajuan teknologi, media pembelajaran dapat menjadi lebih bervariasi, menarik, interaktif, dan efektif.
-
Teknologi apa yang memungkinkan mesin belajar seperti manusia? AI merupakan teknologi yang memungkinkan mesin untuk belajar, menyesuaikan input baru, dan melaksanakan tugas seperti manusia. AI memiliki potensi besar dalam berbagai sektor, termasuk otomasi, pengolahan data, dan pengambilan keputusan cerdas.
-
Bagaimana ilmu pengetahuan membantu teknologi? Dalam hal ini hubungan antara pengetahuan dan teknologi adalah teknologi menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah, dan ilmu pengetahuan menggunakan teknologi untuk membuat penemuan baru.
-
Siapa penemu pendeteksi kebohongan? John A. Larson, seorang yang baru saja menerima gelar doktor dalam bidang fisiologi dari Universitas California, Berkeley, dan memiliki hasrat terhadap keadilan mulai bergabung dengan kepolisian Berkeley pada tahun 1920.
-
Bagaimana pembelajaran mesin mengubah dunia? 'Pembelajaran mesin kini telah mengubah wajah sains, teknik, dan kehidupan sehari-hari.'
Penelitian yang terbit di Journal of the Association for Information Systems itu menggunakan Machine Learning dan membuat model klasifikasi yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi pesan mencurigakan berdasarkan konten dan karakteristik linguistik tertentu untuk mendeteksi informasi palsu.
"Di sini kita melihat aspek lain dari teks yang membentuk pesan, seperti pemahaman bahasa dan suasana yang disampaikan teks tersebut," kata Profesor Jan Muntermann dari Universitas Göttingen.
Penipu adaptasi konten
Pendekatan tersebut pada prinsipnya sudah dapat diketahui dari penggunaannya oleh filter spam. Namun, penipu terus melakukan adaptasi konten dan menghindari kata-kata tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi berita palsu.
Di sinilah pendekatan baru para peneliti dapat mengidentifikasi berita palsu, walau ada strategi semacam itu untuk menghindari deteksi.
Meskipun kata-kata "mencurigakan" itu tak ada di dalam teks, berita palsu tetap dapat dikenali dari fitur linguistiknya.
"Hal ini menempatkan penipu dalam dilema. Mereka hanya dapat menghindari deteksi jika mengubah suasana teks menjadi negatif, misalnya. Namun, kemudian mereka akan kehilangan target membujuk investor untuk membeli saham tertentu," kata Dr Michael Siering.
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPakar Siber AS Ungkap Bahaya AI, Warga Bisa Ditelepon dengan Suara Presiden
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaPelajari bagaimana machine learning mengubah berbagai industri dan kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaBenarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya
Baca SelengkapnyaBeredar video Presiden Jokowi fasih berbahasa China, Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Manfaatkan Kecerdasan Buatan dalam Proses Pembelajaran
Baca Selengkapnya