Ini Tujuan BSSN Rancang Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional
Merdeka.com - Peta Okupasi Keamanan Siber merupakan bagian penting dalam rangka membangun kekuatan SDM Indonesia di bidang Keamanan Siber.
Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional disusun dengan tujuan memberikan kejelasan kepada tenaga kerja, akademisi, dan industri mengenai definisi tugas, kompetensi, wewenang dan karir di bidang Keamanan Siber.
Dalam kegiatan "Launching Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional" dijelaskan bahwa Peta Okupasi ini memetakan berbagai profesi berbasis keahlian terkait keamanan siber berdasarkan standar kompetensi, kualifikasi, level kompetensi nasional dan merupakan bagian dari Peta Okupasi Nasional TIK sebagai 'view' untuk fungsi keamanan siber yang dikembangkan dalam bidang "IT Security and Compliance."
-
Apa saja syarat Angkatan Siber TNI? 'Konsep awal sebetulnya bukan matra. Syarat matra, salah satunya kan harus punya alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kalau siber jadi matra, ada kesan berdiri sendiri,' ungkap TB Hasanuddin, Kamis (5/9/2024).
-
Apa tujuan BSI dalam kerja sama ini? Tujuannya, agar sistem ekonomi syariah semakin mendorong kemajuan ekonomi umat, terutama dalam konteks ZISWAF.
-
Bagaimana cara membentuk Angkatan Siber TNI? 'Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,' ujarnya.
-
Mengapa BSI fokus pada inovasi layanan digital? 'Inovasi dan upaya memperkuat layanan tersebut kami harapkan menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah. Ini menjadi tolok ukur BSI untuk terus menjaga dan meningkatkan pelayanan agar seluruh nasabah bisa terus mendapatkan layanan prima dari seluruh insan BSI,' ujar Riko.
-
Siapa yang ingin membentuk Angkatan Siber TNI? Wacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI, yakni matra siber.
-
Siapa yang perlu menguasai keamanan siber? Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai cyber,' ungkap dia.
Selain itu, Peta Okupasi Keamanan Siber dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. bagi akademisi dokumen ini dapat digunakan untuk meramu kurikulum, bahan ajar, diklat, serta kuliah di bidang keamanan siber. Di sektor Industri dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam merekrut SDM, tidak semata-mata mensyaratkan sertifikasi internasional tapi juga memberikan kesempatan bagi SDM dengan sertifikasi nasional.
"Okupasi itu menggambarkan pekerjaan yang terkait bagaimana kita mengamankan dunia siber dan apa saja kompetensi yang harus dikuasai. Okupasi tadi memiliki jenjang yang dapat diikuti bagi seorang yang ingin mengembangkan dirinya di dalam siber security. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi tujuan kita semua menciptakan SDM unggul. Tentunya bagaimana mengamankan dunia siber, kita perlu melihat dari sisi manusia. Dengan adanya peta okupasi ini, maka penguatan manusia akan sejalan dengan penguatan siber tadi," Jelas Prof. Eko Kuswardono Budiardjo, Ir., M.Sc. selaku Ketua tim perumus peta okupasi.
Peta Okupasi Keamanan Siber dapat digunakan sebagai dasar pengembangan profesi SDM Keamanan Siber yang selaras dengan kebutuhan nasional; menjadi baseline dalam memetakan kompetensi SDM keamanan siber di Indonesia; memberikan pilihan karir yang lebih jelas bagi masyarakat; menyediakan profil lulusan bagi lembaga pendidikan; mendorong standarisasi karir di bidang keamanan siber dalam berbagai sektor; memudahkan pembuatan skema sertifikasi; dan mempercepat penyusunan standar kompetensi kerja nasional Indonesia daya saing SDM Indonesia bisa ditingkatkan.
Di akhir sambutannya Hinsa Siburian, Kepala BSSN menyampaikan," Perumusan Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional merupakan dukungan BSSN terhadap komitmen Presiden Jokowi Widodo dalam membangun SDM yang bertalenta dan berkompetitif guna menumbuhkan kemandirian, serta menunjang pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Peta Okupasi Keamanan Siber ini juga merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menanggulangi insiden siber secara nasional melalui program peningkatan kapabilitas SDM bidang keamanan siber serta menguatkan daya saing SDM Indonesia."
Launching Peta Okupasi Keamanan Siber merupakan langkah awal bangsa Indonesia menuju kedaulatan pemenuhan SDM di bidang keamanan siber, yang nantinya akan diturunkan menjadi berbagai dokumen standar kompetensi kerja nasional indonesia.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pelbagai persiapan pengamanan menjelang upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam: CISRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaOperasi pengamanan data tersebut dilakukan untuk mencegah adanya serangan malware atau ransomware yang mengancam data pemilih dan jumlah suara.
Baca SelengkapnyaHari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaBegini strategi Bank BRI hadapi ancaman hacker dengan memperkuat sistem keamanan siber.
Baca SelengkapnyaPT Media Telekomunikasi Mandiri (MTM) kembali menegaskan komitmennya di bidang keamanan siber dengan menghadirkan platform CyberX.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaDemi mendukung percepatan transformasi digital dan layanan digital nasional, pemda diminta untuk menerapkan SPBE.
Baca SelengkapnyaDemi literasi dan keamanan siber, TNI AU gandeng BSSN dan Huawei.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca Selengkapnya