Lapor ke Kemkominfo, Situs Penipuan Catut Nama Schneider Electric
Merdeka.com - Semakin gencarnya era digital, tak bisa dimungkiri adanya upaya-upaya penipuan. Termasuk yang dialami oleh Schneider Electric. Perusahaan pengelolaan energi ini menginformasikan kepada publik untuk tidak mempercayai situs maupun aplikasi yang serupa dengan nama brandnya.
Beredar di internet, terdapat aplikasi maupun situs yang bernama Schneider Pembiayaan PV dengan alamat https://s.pembiayaan.net. Dalam keterangan persnya, Rabu (1/12), aplikasi tersebut tidak ada kaitannya dengan Schneider Electric.
"Situs / aplikasi bernama “Schneider Pembiayaan PV” bukan lah milik dari PT. Schneider Indonesia dan tidak terasosiasi dengan bisnis Schneider Electric," ujar Desy Pamela Head of Marketing Communication PT. Schneider Indonesia.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Kenapa penipuan online di era digital mudah terjadi? Tapi di balik segala kenyamanannya, nggak bisa dipungkiri kalau era digital juga membuka peluang kejahatan berupa penipuan online yang marak terjadi.
-
Siapa yang mengungkapkan modus penipuan digital? Salah satu agen Brilink di Kecamatan Sanden bernama Supri Suharsana membongkar modus yang kerap dialami para korban.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Dilanjutkannya, Schneider Electric merupakan perusahaan global yang bergerak di bidang penyediaan solusi teknologi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi. Tidak pernah sekalipun memiliki atau mengeluarkan produk terkait pembiayaan ataupun produk finansial lainnya.
"Adapun aplikasi resmi Schneider Electric adalah mySchneider, dimana customer dapat mengakses katalog produk dan layanan Schneider Electric, serta memperoleh layanan bantuan dari Schneider Electric," jelas dia.
Pihaknya juga telah melaporkan situs / aplikasi “Schneider Pembiayaan PV” kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual dengan menggunakan nama dan logo Schneider secara tidak bertanggung jawab.
"Kami menghimbau customer dan seluruh masyarakat Indonesia agar berhati-hati dengan modus yang mengatasnamakan Schneider Electric," terang Desy.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaCara mengenali debt collector palsu dari pinjaman online.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.
Baca SelengkapnyaSunardi juga menyampaikan beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh pencari kerja agar terhindar dari penipuan.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Pajak (DJP) mengimbau masyarakat berhati-hati saat menerima pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP.
Baca Selengkapnya